Selasa, 09 Oktober 2012

Jual : Jual Bibit Tanaman Buah Manggis, Jambu Air Citra, Jambu Air Deli Madu, Durian, Lengkeng Merah, Cengkeh, Gandaria, Jambu Kristal, Kemang, Alpukat, Jambu Jamaika, Kedondong Mini, Sawo Australia (Abiu), Lengkeng, Mangga, Mundu, Huni/Buni, Rambutan, Pala, Melinjo

Cari Produk : Ctrl + F






Bibit Manggis (Garcinia mangostana L.)

Klasifikasi botani 

Divisi               : Spermatophyta

Sub divisi         : Angiospermae

Kelas               : Dicotyledonae

Keluarga          : Guttiferae

Genus             : Garcinia

Spesies           : Garcinia mangostana L.

Daerah Penyebaran

Menurut asalnya, manggis merupakan buah asli daerah Asia Tenggara, tepatnya Semenanjung Malaya.  Kini daerah tumbuhnya sudah tersebar sampai ke beberapa negara tropis, diantaranya Myanmar, Indocina, Indonesia, Filipina dan Thailand.  Di Indonesia, buah yang dijuluki “si hitam manis” ini, keberadaannya tergolong langka.

Pusat sumber plasma nutfah manggis berada di Malaysia dan Kalimantan Timur.  Jenis liar seperti Garcinia hombroniana Pierre dan G. Malaccensis T. Anderson terdapat di Malaysia, sedangkan G. Celebica L. Dan G. Diocia BL. Terdapat di Kalimantan.  Diduga G. Malaccensis sama dengan G. Celebica (Baros) yang bergetah kuning seperti G. Mangostana.

Di daerah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan pohon manggis didapati tumbuh di hutan – hutan dan belum dimanfaatkan secara ekonomis.  Padahal, masyarakat banyak menyukai buah eksotis yang mempunyai rasa enak, yaitu campuran antara rasa manis, asam dan agak sepat.

Habitus

Tinggi pohon manggis dapat mencapai 15 m dengan tajuk rimbun.  Pertumbuhan pohon ini lamban.

Silvikultur

Penyebaran tanaman manggis lebih diutamakan di daerah dataran rendah sampai ketinggian 600 m di atas permukaan laut dengan tipe iklim basah.  Suhu udara untuk pertumbuhan berkisar antara 22 s.d 23 derajat celcius, curah hujan 1.500 s.d 2.500 mm per tahun dan merata sepanjang tahun.  Untuk pertumbuhan tanaman manggis memerlukan daerah drainase baik dan tidak tergenang serta air tanah berada pada kedalaman 50 s.d 200 m.  Selain itu tanaman manggis akan lebih baik pertumbuhannya pada tempat yang terlindung dari sengatan matahari kuat.

Manggis tumbuh baik pada tanah liat atau lempung di daerah tropika dataran rendah yang banyak hujan.  Dapat pula tumbuh pada daerah kering dengan pengairin yang baik.  Derajat keasaman tanah (pH tanah) yang ideal untuk budidaya manggis adalah 5 s.d 7.

Di daerah – daerah yang memiliki 9 bulan hujan  di daerah pegunungan, manggis tumbuh lambat.  Dalam budi daya manggis, angin berperan dalam penyerbukan bunga untuk tumbuhnya buah.  Angin yang baik tidak terlalu kencang.

Harga : hubungi no HP (WA)

Sumber :

Kusno Waluyo, 2010, Budidaya Manggis, Penerbit Epsilon Group Bandung.

Up. Date : 04 Februari 2021


Bibit Jambu Air Citra (Syzygium aqueum)

Klasifikasi Botani

Kerajaan          : Plantae

Divisi               : Magnoliophyta

Kelas               : Magnoliopsida

Ordo                : Myrtales

Famili              : Myrtaceae

Genus             : Syzygium

Spesies           : Syzygium Aqueum

Daerah Penyebaran

Jambu air adalah tumbuhan dalam suku jambu – jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Jambu air sebetulnya berbeda dengan jambu semarang (Syzygium Samarangense), kerabat dekatnya yang memiliki pohon dan buah hampir serupa.

Beberapa kultivarnya bahkan sukar dibedakan, sehingga kedua – duanya kerap dinamai dengan nama umum jambu air atau jambu saja.

Nama – nama lainnya adalah jambu ayer mawar (Malaysia), jambu aie (Min.), jambu cai (Sd.), jambu wer (Jw.), Jhambhu wir (Md.), nyambu er (Bl.), kumpas , kumpasa , kombas , kembes, (Bahasa – bahasa di Sulut), jambu jene, jambu salo (sulsel), jambu waelo, kuputol waelo, lutune waele, kopo olo (aneka bahasa diSeram dan sekitarnya), dan lain – lain. Juga jambu kancing (Ind.), untuk kultivar yang buahnya kecil – kecil.

Asal usul pohon buah ini tidak diketahui dengan pasti, namun diperkirakan dari wilayah Asia Tenggara. Sejak dahulu tanaman ini telah dipelihara sebagai pohon buah – buahan di kawasan ini , mulai dari wilayah Indocina hingga ke bagian timur Nusantara.

Habitus

Jambu air umunya berupa perdu, dengan tinggi 3 s.d 10 m.  Sering dengan batang bengkak s.d bengkok dan bercabang mulai dari pangkal pohon, kadang – kadang gemangnya mencapai 50 cm.

Silvikultur

Tanaman jambu air mempunyai daya adaptsi yang cukup besar dilingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi yang mencapai 1.000 m dpl.  Tanaman jambu air akan tumbuh baik didaerah yang curah hujannya rendah / kering sekitar 500 s.d 3.000 mm/tahun dan musim kemarau lebih dari 4 bulan. Dengan kondisi tersebut maka jambu air akan memberikan kualitas buah yang baik dengan rasa lebih manis.  Angin sangat berperan dalam pembudidayaan jambu air.  Angin berfungsi dalam membantu penyerbukan pada bunga.  Begitupun cahaya matahari berpengaruh terhadap kualitas buah yang akan dihasilkan.  Intensitas cahaya matahari yang ideal dalam pertumbuhan jambu air adalah 40 s.d 80%.  Suhu yang cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu air adalah 18 s.d 28 derajat C.  Kelembaban udara antara 50 s.d 80%.

Harga : Hubungi No Hp (WA)

Sumber :

Felicia Suwardini , 2013 , Panen Besar Jambu Air Dalam Pot , Penerbit Publishing Langit Jakarta

Update : 05 Februari 2021



Bibit Jambu Air Deli Madu (Syzygium aqueum)

Klasifikasi Botani

Kerajaan          : Plantae

Divisi               : Magnoliophyta

Kelas               : Magnoliopsida

Ordo                : Myrtales

Famili              : Myrtaceae

Genus             : Syzygium

Spesies           : Syzygium Aqueum

Daerah Penyebaran

Jambu air adalah tumbuhan dalam suku jambu – jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Jambu air sebetulnya berbeda dengan jambu semarang (Syzygium Samarangense), kerabat dekatnya yang memiliki pohon dan buah hampir serupa.

Beberapa kultivarnya bahkan sukar dibedakan, sehingga kedua – duanya kerap dinamai dengan nama umum jambu air atau jambu saja.

Nama – nama lainnya adalah jambu ayer mawar (Malaysia), jambu aie (Min.), jambu cai (Sd.), jambu wer (Jw.), Jhambhu wir (Md.), nyambu er (Bl.), kumpas , kumpasa , kombas , kembes, (Bahasa – bahasa di Sulut), jambu jene, jambu salo (sulsel), jambu waelo, kuputol waelo, lutune waele, kopo olo (aneka bahasa diSeram dan sekitarnya), dan lain – lain. Juga jambu kancing (Ind.), untuk kultivar yang buahnya kecil – kecil.

Asal usul pohon buah ini tidak diketahui dengan pasti, namun diperkirakan dari wilayah Asia Tenggara. Sejak dahulu tanaman ini telah dipelihara sebagai pohon buah – buahan di kawasan ini , mulai dari wilayah Indocina hingga ke bagian timur Nusantara.

Habitus

Jambu air umunya berupa perdu, dengan tinggi 3 s.d 10 m.  Sering dengan batang bengkak s.d bengkok dan bercabang mulai dari pangkal pohon, kadang – kadang gemangnya mencapai 50 cm.

Silvikultur

Tanaman jambu air mempunyai daya adaptsi yang cukup besar dilingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi yang mencapai 1.000 m dpl.  Tanaman jambu air akan tumbuh baik didaerah yang curah hujannya rendah / kering sekitar 500 s.d 3.000 mm/tahun dan musim kemarau lebih dari 4 bulan. Dengan kondisi tersebut maka jambu air akan memberikan kualitas buah yang baik dengan rasa lebih manis.  Angin sangat berperan dalam pembudidayaan jambu air.  Angin berfungsi dalam membantu penyerbukan pada bunga.  Begitupun cahaya matahari berpengaruh terhadap kualitas buah yang akan dihasilkan.  Intensitas cahaya matahari yang ideal dalam pertumbuhan jambu air adalah 40 s.d 80%.  Suhu yang cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu air adalah 18 s.d 28 derajat C.  Kelembaban udara antara 50 s.d 80%.

Harga : Hubungi No Hp (WA)

Sumber :

Felicia Suwardini , 2013 , Panen Besar Jambu Air Dalam Pot , Penerbit Publishing Langit Jakarta

Update : 05 Februari 2021


Bibit Durian (Durio zibethinus. Murr)

Klasifikasi Botani

Kingdong         : Plantae ( tumbuh – tumbuhan )

Divisi               : Spermatophyta ( Tumbuhan berbiji )

Subdivisi          : Angiospermae ( Berbiji tertutup )

Kelas               : Dicotyledonae ( Biji berkeping dua )

Ordo                : Bombacales

Famili              : Bombacacea

Genus             : Durio

Spesies           : Durio zibetbinus Murr

Daerah Penyebaran

Durian merupakan tanaman asli Asia Tenggara yang beriklim tropis. Tanaman buah ini tersebar dari Indonesia, Malaysia, Thailand, sampai Vietnam dan sebagian Australia. Buah durian yang dibungkus dengan kulit berduri memiliki aroma harum yang khas.

Habitus

Di habitat aslinya, tanaman durian dapat berumur sampai kurang lebih 200 tahun. Ketinggiannya dapat mencapai 50 meter.

Silvikultur

Tanaman durian akan tumbuh secara optimal di daerah tropis. Untuk bertanam durian secara intensif dibutuhkan tempat dengan ketinggian 50 s.d 600 m dpl (dari permukaan laut). Ketinggian tempat akan berpengaruh terhadap waktu pembungaan dan kematangan buah.  Durian yang ditanam ditempat yang tinggi akan lebih lambat waktu berbunganya dibandingkan dengan yang ditanam didataran rendah.  Selain itu, tempat yang ideal adalah yang memiliki intensitas cahaya matahari sekitar 40 s.d 50% dengan suhu 22 s.d 30°C. Curah hujan yang ideal adalah 1.500 s.d 2.500 mm per tahun. Tempat itu juga sebaiknya memiliki bulan basah selama 9 s.d 11 bulan pertahun dan bulan kering selama 3 s.d 4 bulan untuk merangsang pertumbuhan bunga.  Tanaman durian ditemukan dapat hidup juga di daerah dengan iklim sedang yang memiliki bulan basah 7 s.d 8 bulan pertahun.

Harga : Hubungi No HP (WA)

Sumber :

Bernardinus T, Wahyu Wiryanta.  2002.  Bertanam Durian. Penerbit PT Agro Media Pustaka Tanggerang.

Update : 17 Februari 2021


Bibit Lengkeng Merah (Dimocarpus longan)

Klasifikasi Botani

Kingdom          : Plantae (Tumbuhan)

Divisi              : Magnoliophyta (Berbunga)

Kelas               : Magnoliopsida

Ordo                : Sapindales

Famili              : sapindaceae

Genus             : Dimocarpus

Spesies           : Dimocarpus longan

Daerah Penyebaran

Tanaman lengkeng berasal dari Srilangka, India, Birma, dan Cina. Di Indonesia, kelengkeng terdapat di daerah Temanggung dan Magelang.  Asal mula lengkeng adalah berasal dari daerah subtropik, tetapi jenis tanaman ini ternyata dapat tumbuh baik didaerah panas (tropik).

Habitus

Pohon kelengkeng mampu tumbuh mencapai tinggi sekitar 40 meter serta batang berdiameter 1 meter. Tanaman kelengkeng memiliki batang berkayu keras berbentuk bulat serta memiliki banyak percabangan. Batang kelengkeng memiliki banyak percabangan yang pertumbuhannya merapat dan mendatar atau disebut percabangan simpodial.

Silvikultur

Tanaman lengkeng dapat tumbuh dan berbunga baik di daerah tropis, asalkan terdapat perubahan musim yang tegas atau mencolok.  Tanaman lengkeng banyak ditemukan didaerah yang memiliki suhu sekitar 15 s.d 30°C. Pertumbuhan dan hasil yang baik biasanya didapatkan didaerah yang memiliki musim dingin pendek (suhu 15 s.d 22°C selama 3 bulan), dan musim kemarau panjang yang panas lembab dan basah.  Pada masa induksi pembungaan dibutuhkan suhu rendah (< 22°C) sekitar 2 bulan, jika suhu udara lebih besar dari 22°C dapat menyebabkan kegagalan dalam masa pembungaan.

Harga : Hubungi HP (WA)

Sumber :

Muhammad, Pandu. 2013.  Menjadi Juragan Buah Lengkeng Tanpa Guru. Tunas Media Jakarta.

Update : 23 September 2021

Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum)

Klasifikasi botani

Kingdom          : Plantae

Divisi               : Tracheophyta

Kelas               : Magnoliopsida

Ordo                : Myrtales

Famili              : Myrtaceae

Genus             : Syzygium

Spesies           : Syzygium aromaticum

Daerah Penyebaran

Di daerah kepulauan Maluku ditemukan tanaman cengkeh tertua di dunia dan daerah ini merupakan satu – satunya produsen cengkeh terbesar di dunia. Penyebaran tanaman cengkeh keluar pulau Maluku mulai sejak tahun 1769.  Bibit tanaman ini mula – mula diselundupkan oleh seorang kapten dari Prancis ke Rumania.  Selanjutnya disebarkan ke Zanzibar dan Madagaskar.  Penyebaran tanaman cengkeh ke wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan baru dimulai pada tahun 1870.  Sampai saaat ini tanaman cengkeh telah tersebar ke seluruh dunia.

Habitus

Pohon cengkeh adalah tumbuhan hijau abadi yang tumbuh rata - rata setinggi 8 –12 meter (26 – 39 ft), dengan daun besar dan bunga berwarna merah yang tumbuh dalam kelompok terminal.  Kuncup bunga awalnya memiliki rona pucat, secara bertahap berubah menjadi hijau, kemudian beralih ke merah cerah saat siap dipanen.  Kuncup bunga cengkih biasanya dipanen dengan panjang 1,5 – 2 senti meter (0,59 – 0,79 in), dan terdiri dari kelopak bunga panjang yang memiliki empat sepal yang menyebar, dan empat kelopak yang belum dibuka yang membentuk bola tengah kecil.

Silvikultur

Pertumbuhan pohon cengkeh membutuhkan iklim tropis lembap atau subtropis dengan curah hujan sebesar 2.332 mm/tahun.  Pohon cengkeh dapat ditanam pada daerah yang jauh dari laut dan memiliki ketinggian 0 –1500 m di atas permukaan laut.  Pohon cengkih dapat tumbuh optimum pada suhu di sekitar 20 - 30 derajat Celcius.  Pohon cengkeh ditumbuhkan baik secara vegetatif lewat stem batang maupun generatif lewat biji.  Kultivasi cengkeh tidak disarankan dilakukan pada tanah berpasir.  Biji cengkeh ditaruh di atas permukaan tanah dan dijaga kelembapannya.  Cengkeh harus ditanam pada tanah yang memiliki pH 4,5 - 6, drainase yang baik, dan tinggi kandungan senyawa organiknya.  Cengkeh dipropagasi dari biji cengkih yang berasal dari buah cengkeh.  Buah cengkeh biasanya tersedia di sekitar bulan Juni sampai Oktober. 

Harga  : Hubungi no HP (WA)

Sumber :

https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/tanaman-cengkeh-syzigium-aromaticum-88 https://id.wikipedia.org/wiki/Cengkih

Up. Date : 24 September 2021

 


 Bibit Gandaria (Boeua macrophylla griffith)

 Klasifikasi Botani

Kingdom          : Plantae

Divisi               : Maghnolyphyta

Kelas               : Magnoliopsida

Ordo                : Sapindales

Famili              : Anacardiaceae

Genus             : Bouea

Spesies           : Bouea macrophylla griff

Daerah Penyebaran

Buah ini berasal dari daerah - daerah Asia Tenggara, sekarang menyebar ke pulau - pulau di sebelah timurnya dan juga sampai ke India.  Di Indonesia, gandaria memiliki persebaran yang sempit. Yakni di Pulau Sumatra, sebagian JawaMalukuKalimantan SelatanSulawesi Selatan dan Sulawesi Utara, dan Papua.  Ia tumbuh di hutan - hutan atau ditanam di desa -desa sebagai tanaman buah. Ia tumbuh dengan baik dari ketinggian 5 -800 mdpl.  Pembudidayaan tumbuhan ini sudah dilakukan di Sumatra. Sementara itu, ia tumbuh baik di Ambon dengan pemukiman baik dataran rendah ataupun dataran tinggi.  

Habitus

Batang pohon gandaria ini memiliki tinggi yang sangat panjang.  Bisa kamu bayangnkan bahwa batang pohon gandaria memiliki tinggi mencapai 27 meter.  Batang pohon tanaman gandaria ini memiliki tajuk yang membulat.  Untaiannya pun juga sangat banyak sehingga pohon ini pun juga terasa rimbun.  Namun sayangnya, pertumbuhan batang pohon gandaria ini sangatlah lambat.  Tidak heran untuk sekarang tanaman ini sangatlah langkah sekali. Gandaria memiliki daun dengan bentuk yang memanjang.  Selain memanjang, bentuk daun dari gandaria ini juga ada yang berbentuk langset atau jorong.  Ciri fisik daun gandaria ini yaitu memiliki permukaan daun yang sangat mengkilat. Daun gandaria memiliki ujung yang sangat runcing dan ukurannya pun cukup besar.  Panjang daun gandaria mencapai 11 - 45 cm sedangkan lebarnya mencapai 4 -13 cm.

Silvikultur

Pohon Gandaria sangat cocok tumbuh di daerah tropika basah dengan tanah yang subur. Secara alami Gandaria tumbuh di hutan - hutan dataran rendah sampai pada ketinggian 300 m dpl, tetapi pada tanaman yang telah dibudidayakan dapat tumbuh sampai pada ketinggian 850 m dpl.

Harga : Hubungi no HP (WA)

Sumber :

http://floranegeriku.blogspot.com/2011/06/gandaria-bouea-macrophylla-griff.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Cengkih

Up. Date : 24 September 2021




Bibit  Jambu Kristal (Psidium guajava (L) Merr)

 Klasifikasi Botani

Kingdom          : Plantae

Divisi               : Spermatophyta

Kelas               : Angiospermae

Ordo                : Myrtales

Famili              : Myrtaceae

Genus             : Psidium

Spesies           : Psidium guajava (L) Merr

 

Daerah Penyebaran

Jambu kristal merupakan buah unggulan yang banyak berkembang di berbagai daerah. Penyebaran jambu kristal meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Lampung, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Bengkulu dan NTB.

Habitus

Pohon jambu kristal ini dapat tumbuh dengan maksimum ketinggian yang bisa mencapai 2 meter. Pohon jambu kristal juga bisa bertumbuh pada dataran yang mencapai 1.000 meter diatas permukaan laut.  Batang tanaman jambu kristal ini memiliki bentuk yang bulat seperti batang pada umumnya. Batang dari tanaman jambu kristal ini berkayu yang keras, bahkan tak mudah untuk patah dan juga ulet. Batang tanaman jambu kristal dapat bertumbuh secara tegak dan beranting

Silvikultur

Ketinggian tempat atau letak geografis tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, produksi buah, dan kualitas buah yang di hasilkan. Karena ketinggian tempat berhubungan erat dengan kondis iklim.  Tanaman jambu cocok di tanam di dataran rendah sampai dataran tinggi pada ketinggian 0 -1.000 mdpl.  Pada ketinggian yang sesuai, tanaman jambu sangat produktif dan buah yang di hasilkan memiliki kulaitas yang bagus.  Namun demikian, ketinggian tempat yang ideal untuk pertumbuhan dan produksi jambu biji yang optimal di hasilkan di derah yang berketinggian 3 – 500 mdpl.  Daerah yang memiliki iklim basah denagn curah hujan berkisar 200 mm/tahun sangat baik untuk pertumbuhan tanaman jambu.  Secara umum, pertumbuhan tanaman jambu yang baik memerlukan suhu udara berkisar antara 20 - 30°C.   Akan tetapi tanaman jambu masih dapat tumbuh pada suhu di atas 35°C, namun pertumbuhan dan produksinya kurang baik.

Harga : hubungi no HP (WA)

Sumber :

http://sikapdaya.kemsos.go.id/uploads/downloadable_file/pemantapan-kewirausahaan-kt-budidaya-jambu-kristal-eep-saepudinpdf_5d19c2382d5c1.pdf

http://hortikultura.pertanian.go.id/?p=3244#:~:text=Jambu%20kristal%20merupakan%20buah%20unggulan,buah%20ini%20banyak%20digemari%20masyarakat.

https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-jambu-kristal/

Up. Date : 26 September 2021




 Bibit Jambu Mete (Anacardium occidentale)

Klasifikasi Botani

Kingdom          : Plantae

Divisi               : Tracheophyta

Kelas               : Magnoliopsida

Ordo                : Sapindales

Famili              : Anacardiaceae

Genus             : Anacardium

Spesies           : Anacardium occidentale

Daerah Penyebaran

Jambu mete merupakan tanaman asli dari Timur Laut Brasil. Kemudian para misionaris Portugis membawanya ke Afrika Timur dan India selama akhir abad ke - 16, sehingga tanaman ini menjadi berlimpah di daratan rendah dekat pantai laut. Di dunia jambu mete banyak dikultivasi di wilayah sekitar Brazil dan India. Disamping itu banyak juga dikonsumsi pada wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara.

Habitus

Pohon berukuran sedang, tinggi sampai dengan 12 m, dengan tajuk melebar, sangat bercabang - cabang, dan selalu hijau. Tajuk bisa jadi tinggi dan menyempit, atau rendah dan melebar, bergantung pada kondisi lingkungannya.  Daun - daun terletak pada ujung ranting.  Helai daun bertangkai, bundar telur terbalik, kebanyakan dengan pangkal meruncing dan ujung membundar, melekuk ke dalam, gundul, 8 – 22 × 5 –13 cm.  Berumah satu (monoesis), bunga -bunga berkelamin campuran, terkumpul dalam sebuah malai rata berambut halus, lebar 15 –25 cm. Kelopak berambut 4 – 5 mm. Mahkota runcing lk 1 cm, putih kemudian merah, berambut.  Buah geluk berwarna coklat tua, membengkok, tinggi lk 3 cm.

Silvikultur

Jambu mete dapat tumbuh di ketinggian tempat 1 – 1.200 m dpl.  Batas optimum ketinggian tempat sampai 700 m dpl, kecuali untuk tujuan rehabilitasi tanah kritis. Suhu harian di sentra penghasil jambu mete minimum antara 15 - 25 derajat celcius dan maksimum antara 25 - 35 derajat celcius. Tanaman ini akan tumbuh baik dan produktif bila ditanam pada suhu harian rata – rata 27 derajat celcius.  Jambu Mete paling cocok dibudidayakan di daerah – daerah dengan kelembapan nisbi antara 70 – 80%.  Akan tetapi tanaman jambu mete masih dapat bertoleransi pada tingkat kelembapan 60 – 70%.  Daerah yang paling sesuai untuk budidaya Jambu Mete ialah di daerah yang mempunyai jumlah curah hujan antara 1.000 – 2000 mm/tahun dengan 4 – 6 bulan kering (<60 mm).   jenis tanah paling cocok untuk pertanaman Jambu Mete adalah tanah berpasir, tanah lempung berpasir dan tanah ringan berpasir dengan pH antara 5,5 – 6, 3.

Harga : hubungi no HP (WA)

Sumber  :

http://disbun.jabarprov.go.id/page/view/59-id-jambu-mete

https://id.wikipedia.org/wiki/Jambu_monyet

Up. Date : 25 September 2021

Bibit Kemang (Mangifera kemanga)

 Klasifikasi Botani

Kingdom          : Plantae

Divisi               : Mangniliophyta

Kelas               : Magnoliopsida

Ordo                : Sapindales

Famili              : Anacardiaceae

Genus             : Mangifera

Spesies           : Mangifera kemanga

Daerah Penyebaran

Pohon kemang kini telah ditetapkan sebagai flora identitas kabupaten Bogor Jawa Barat. Sayangnya tumbuhan ini mulai langka dan sulit ditemukan.
Tanaman kemang yang makin langka ini sering kali dianggap sebagai spesies yang sama dengan binjai, namun sejumlah pakar memisahkannya dalam jenis yang berbeda.  Flora identitas kabupaten Bogor ini mempunyai nama Indonesia, kemang.  Di daerah Kalimantan Timur sering disebut sebagai palong sedangkan berdasarkan nama ilmiah, kemang dinamai Mangifera kemanga yang bersinonim dengan Mangifera polycarpa dan Mangifera caesia.

Habitus

Pohon kemang tingginya mampu mencapai 45 m dengan garis tengah batang mencapai 120 cm.  Tajuk tumbuhan langka ini berbentuk menyerupai kubah dengan percabangan yang tidak terlalu rapat.  Kulit batang kemang berlekah dan mengandung getah yang dapat menyebabkan iritasi.  Daun kemang berbentuk jorong sampai lanset.  Daun - daunnya seringkali mengumpul di ujung - ujung percabangan.  Tangkai daun agak duduk (bertangkai sangat pendek) pada ranting.  Tepi daun tanaman yang langka ini terlihat menyempit di sekitar pangkal daunnya.

Silvikultur

Pohon kemang umumnya tumbuh di dataran rendah di daerah tropika basah di bawah ketinggian 400 m dpl. walaupun dapat dijumpai juga hingga ketinggian 800 m dpl. Tanaman penghasil buah langka ini memerlukan persebaran curah hujan yang merata sepanjang tahun dan tumbuh baik di pinggiran sungai yang secara berkala tergenang air.

Harga : hubungi no HP (WA)

Sumber  :

https://alamendah.org/2010/05/17/kemang-tanaman-buah-yang-makin-langka/

Up. Date : 26 September 2021


Bibit Alpukat (Percea americana)

Klasifikasi botani

Kingdom          : Plantae (tumbuhan)

Divisi               : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)

Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Ordo                : Laurales

Famili              : Lauraceae

Genus             : Persea

Spesies           : Percea Americana

Daerah Penyebaran

Alpukat adalah tanaman yang berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah.  Tanaman alpukat tumbuh dengan subur pada dataran rendah beriklim tropis dengan curah hujan 2.500mm/tahun.

Habitus

Pohon alpukat bisa mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 - 25 cm. Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dengan ukuran 5 - 10 mm.  Ukuran buahnya bervariasi dari panjang 7 - 20 cm, dengan massa buah 100 - 1.000 gram.  Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut yang tidak rata dan berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan warnanya tergantung pada varietas buah itu sendiri.

Silvikultur

Umumnya tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi yaitu 50 -1.500 mdpl. Suhu optimal untuk pertumbuhan alpukat berkisar antara 12,8° - 28,3.  Cahaya matahari untuk pertumbuhan alpukat berkisar 40 - 80%.  Jenis tanahnya dalah jenis tanah lempung berpasir, empung liat dan lempung endapan.  Tanaman alpukat akan tumbuh optimal pada tanah gembur, tidak mudah tergenang air (sistem drainase/pembuangan air yang baik), subur dan banyak mengandung bahan organik.  Waktu penanaman alpukat yang paling tepat adalah saat awal musim hujan dan tanah yang ada dalam lubang tanam tidak lagi mengalami penurunan.

Harga : hubungi no HP (WA)

Sumber :

Faisal Rivaldi dalam bukunya yang berjudul (Menjadi Juragan Alpukat), Tunas Media 2013

Up. Date : 26 September 2021

Bibit Jambu jamaika (Syzygium malaccense)

Klasifikasi Botani

Kingdom          : Plantae (tumbuhan)

Divisi               : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)

Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Ordo                : Myrtales

Famili              : Myrtaceae (suku jambu – jambuan)

Genus              : Syzygium

Spesies           : Syzygium malaccense

Daerah Penyebaran

Asal usul pohon buah ini tidak diketahui dengan pasti, akan tetapi jambu bol tau jambu jamaika  ditanam luas sejak lama di Semenanjung MalayaSumatra dan Jawa. Karena manfaatnya, jambu bol kini ditanam di banyak negara tropis, termasuk di Negara -negara Karibia seperti Jamaika serta Trinidad dan Tobago.

Habitus

Pohon yang berukuran sedang,  hingga sekitar 15 mBatang lurus, gemangnya hingga 20 –45 cm, bercabang rendah dan bertajuk rimbun padat sampai membulat, memberikan naungan yang berat.  Daun tunggal terletak berhadapan, dengan tangkai pendek 1 - 1,5 cm, yang tebal dan kemerahan ketika muda.  Helaian daun lonjong, besar, menjorong, 15 - 38 x 7 – 20 cm, tebal agak kaku seperti jangat.

Silvikultur

Jambu bol atau jambu jamaika dapat ditemui di mana - mana dan penyebarannya hingga ketinggian 1.200 mdpl. Kadang - kadang dijumpai di hutan - hutan sekunder tua dan biasanya berasosiasi dengan jambu kopo (Syzygium zollingrianum). Jambu bol umum diperbanyakan dengan biji, bisa juga dengan cangkokan.  Musim berbunganyanya Mei - Juni dan sudah bisa dipanen pada Agustus - September.  Kadang - kadang terjadi gejala dimana satu pohon jambu bol tampak subur dan segar, tetapi tidak mau berbunga dan berbuah.

Harga : hubungi no HP (WA)

Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/Jambu_bol

Up. Date : 25 September 2021


Bibit Kedondong Mini (Spondias dulcis)

Klasifikasi Botani

Kingdom          : Plantae

Divisi               : Magnoliophyta

Kelas               : Dicotyledonae

Ordo                : Sapindales

Famili               : Anacardiaceae

Genus              : Spondias

Spesies           : Spondias dulcis

Daerah Penyebaran

Kedondong adalah tanaman buah tropis dari keluarga mangga. Tanaman ini berasal dari negara – negara di wilayah Melanesia (Asia Selatan dan Tenggara) dan Polinesia di Pasifik Selatan.  Penyebarannya meliputi hampir seluruh wilayah tropis di Asia hingga Afrika, seperti India, Vietnam, Laos Malaysia, Kamboja, Zanzibar, Gabon, Filipina, Myanmar, Thailand, dan Indonesia.

Habitus

Tinggi pohon kedondong mencapai 18 m, bahkan ada yang mencapai 20 - 30 m dengan garis tengah 50 - 60 cm jika diliarkan. Tumbuhan ini berakar tunggang dengan warna coklat tua. Batangnya berkayu, keras dan kuat, berbentuk bulat, dan tumbuh tegak.

Silvikultur

Pada dasarnya kedondong dapat tumbuh di segala tempat, tetapi daerah penanaman yang paling disukainya adalah dataran rendah beriklim kering. Ketinggian 0 – 700 mdpl untuk pertumbuhan optimal, masih sangat baik hingga ketinggian  750 mdpl. Curah hujan sedang, 1000 – 1500 mm per tahun, suhu 20 – 32°C, dan kelembapan udara 14%.

Jenis tanah mulai dari tanah lempung, tanah batu kapur, hingga berpasir dan pasir asam, selama unsur haranya mencukupi dan sistem drainase baik. Tekstur porous, gembur, dan mengandung bahan organik.  Detajat kesamaan (pH) 5,5 – 6,2.  Jika tanah terlalu asam, pH dapat dinaikan dengan pengapuran.   Permukaan air tanah 50 – 200 cm. kelerengan tidak terlalu mempengaruhi, tetapi paling baik apabila ditanam di tanah datar atau kelerengan 0 – 10 derajat.

Kedondong tidak suka genangan air dan toleran terhadap kekeringan.  Tanaman ini memerlukan banyak cahaya, intensitas matahari setidaknya 80%.  Jika ternaungi, hanya akan menghasilkan sedikit buah atau bahkan tidak berbuah sama sekali. Oleh karena percabangannya rapuh dan mudah patah, sebaiknya hindarkan dari angin kencang.

Harga : hubungi no HP (WA)

Sumber

https://samudrabibit.net/blog/menanam-dan-merawat-kedondong-untuk-budi-daya-dan-tabulampot

Up. Date : 25 September 2021


Bibit Sawo Australia/Abiu (Pouteria caimito)

Klasifikasi Botani

Kingdom          : Plantae (tumbuhan)

Divisi               : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)

Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Ordo                : Ericales

Famili              : Sapotaceae

Genus              : Pouteria

Spesies           : Pouteria caimito

Daerah Penyebaran

Tanaman sawo abiu sebenarnya berasal dari Amerika Selatan, yaitu di daerah sekitar Amazon. Tanaman sawo abiu ini banyak tumbuh di negara Brasil, Venezuela, Kolombia, dan Peru.  Lama kelamaan tanaman sawo abiu mulai merambah dan dikembangbiakkan di Australia. Di Australia, buahnya sangat diminati oleh warganya, sehingga tanaman sawo abiu semakin banyak dibudidayakan.  Dari Australia, akhirnya buah sawo abiu ini masuk ke Indonesia.  Oleh karena itulah, sawo jenis ini dikenal dengan nama sawo Australia.

Habitus

Tanaman yang memiliki nama latin Pouteria caimito ini memiliki batang kayu yang tingginya dapat mencapai 15 meter.  Bentuk buah sawo abiu sebenarnya tidak mirip dengan sawo local.  Sawo abiu berbentuk bulat dengan mengerucut di bagian ujungnya ujungnya.  Panjang buahnya antara 6 – 12 cm.

Silvikultur

Pohon ini termasuk kedalam pohon buah tropis yang berasal dari Amazonia Amerika Selatan. Penanaman buah sawo abiu ini sangat cocok di tanam di daerah yang beriklim hangat dan lembab serta daerah dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian 610 meter dpl. Jika ditanam dengan baik dan ditanam secara langsung pohon ini mampu tumbuh hingga 8 - 10 meter bahkan bisa mencapai 35 meter.  Namun jika penanaman dalam pot tentu lebih pendek lagi.

Harga : hubungi no HP (WA)

Sumber :

https://samudrabibit.net/blog/cara-menanam-dan-merawat-tanaman-sawo-australia-atau-abiu-agar-cepat-berbuah

https://higaragro.com/penanaman-bibit-sawo-abiu-untuk-tabulampot/

Up. Date : 28 September 2021




Bibit Mangga (Mangifera spp.)

Klasifikasi Botani

Kingdom          : Plantae

Divisi               : Tracheophyta

Kelas               : Dicotyledonae

Ordo                : Sapindales

Famili              : Anarcadiaceae

Genus             : Mangifera

Spesies           : Mangifera spp.

Daerah Penyebaran

Penyebaran mangga hampir merata diseluruh Indonesia. Nama lokalnya pun bermacam – macam di setiap daerah.  Dimadura  mangga disebut pao.  Di Jawa Tengah dan Jawa Timur disebut palem.  Di Jawa Barat mangga.  Di Aceh disebut mamplam. Di Bali disebut ampelm. Di Nias disebut maga. Di Banjarmasin disebut empelam. Di Sulawesi Selatan disebut pao,taipa.  Di Minahasa disebut kawiley. Dimaluku disebut mampalang. Di Irian Jaya disebut manilya, pager, piberekari. Dalam bahasa Indonesia mangga juga sering disebut mempelam.

Habitus

Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yakni tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5m.  Pohon mangga bisa menjadi sangat tinggi, bisa mencapai tinggi 10 - 40 m.

Silvikultur

Tanaman mangga cocok hidup di daerah yang bermusim kering selama 3 bulan.  Masa kering tersebut dibutuhkan sebelum dan saat pohon ini berbunga.  Karena jika ditanam didaerah  basah, tanaman mengalami banyak serangan hama dan penyakit serta gugur bunga/buah jika bunga muncul pada saat hujan.  Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah yang gembur sera mengandung pasir dan lempung dalam jumlah yang seimbang.  Mangga yang ditanam di dataran rendah dan menengah dengan ketinggian 0 - 500 m dpl akan menghasilkan buah yang lebih bermutu dan jumlahnya lebih banyak dari pada di dataran tinggi.  Kawasan tanah yan terlalu berpasir, berbatu, bertakung, air beralkali dan berbatu kapur tidak cocok untuk ditanami mangga.

Harga : Hubungi no HP (WA)

Sumber :

Fajar Julianto , 2013 , Menjadi Juragan Buah Mangga Tanpa Guru , Penerbit Tunas Media Jakarta.

Update : 23 September 2021

 


Bibit Lengkeng (Dimocarpus longan)

Klasifikasi Botani

Kingdom          : Plantae (Tumbuhan)

Divisi               : Magnoliophyta (Berbunga)

Kelas               : Magnoliopsida

Ordo                : Sapindales

Famili              : sapindaceae

Genus             : Dimocarpus

Spesies           : Dimocarpus longan

Daerah Penyebaran

Tanaman lengkeng berasal dari Srilangka, India, Birma, dan Cina. Di Indonesia, kelengkeng terdapat di daerah Temanggung dan Magelang.  Asal mula lengkeng adalah berasal dari daerah subtropik, tetapi jenis tanaman ini ternyata dapat tumbuh baik didaerah panas (tropik).

Habitus

Pohon kelengkeng mampu tumbuh mencapai tinggi sekitar 40 meter serta batang berdiameter 1 meter. Tanaman kelengkeng memiliki batang berkayu keras berbentuk bulat serta memiliki banyak percabangan. Batang kelengkeng memiliki banyak percabangan yang pertumbuhannya merapat dan mendatar atau disebut percabangan simpodial.

Silvikultur

Tanaman lengkeng dapat tumbuh dan berbunga baik di daerah tropis, asalkan terdapat perubahan musim yang tegas atau mencolok.  Tanaman lengkeng banyak ditemukan didaerah yang memiliki suhu sekitar 15 s.d 30°C. Pertumbuhan dan hasil yang baik biasanya didapatkan didaerah yang memiliki musim dingin pendek (suhu 15 s.d 22°C selama 3 bulan), dan musim kemarau panjang yang panas lembab dan basah.  Pada masa induksi pembungaan dibutuhkan suhu rendah (< 22°C) sekitar 2 bulan, jika suhu udara lebih besar dari 22°C dapat menyebabkan kegagalan dalam masa pembungaan.

Harga : Hubungi HP (WA)

Sumber :

Muhammad, Pandu. 2013.  Menjadi Juragan Buah Lengkeng Tanpa Guru. Tunas Media Jakarta.

Update : 23 September 2021

Bibit Mundu (Garcinia dulcis)

Klasifikasi Botani

Kingdom          : Plantae (tumbuhan)

Divisi               : Magnoliophyta

Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Ordo                : Theales

Famili              : Clusiaceae

Genus             : Garcinia

Spesies           : Mangifera indica L

Daerah Penyebaran

Mundu atau Garcinia dulcis merupakan sejenis pohon buah – buahan yang semakin langka anggota genus Garcinia yang berkerabat dekat dengan manggis (Garcinia mangostana) dan asem kandis (Garcinia parvifolia).  Mundu dipercaya sebagai tanaman buah asli Indonesia yang hanya tumbuh di Jawa dan sebagian Kalimantan, meskipun tumbuhan ini juga tumbuh di Filipina dan Thailand.

Habitus

Tumbuhan mundu (Garcinia dulcis) berupa pohon berbatang pendek dengan tinggi maksimal 13 - 15 meter dengan tajuk yang mengerucut ke atas. Batangnya mempunyai kulit berwarna coklat dan mempunyai semacam getah berwarna putih yang akan berubah menjadi coklat pucat saat kering. Batang mundu ditumbuhi banyak ranting berbentuk hampir persegi empat yang mudah patah dan berbulu halus.  Daun mundu berbentuk bundar telur sampai lonjong jorong, panjang 10 – 30 cm dan lebar 3,5 – 14 cm, hijau pucat bila muda, permukaan atas hijau gelap dan mengkilat, pada bagian bawah dengan tulang tengah yang menonjol dan keras, urat - urat daun banyak dan paralel, panjang tangkai daun sampai 2 cm. Bunga mundu muncul di dekat pangkal daun berwarna kuning keputihan dan berbau harum.

Silvikultur

Pohon mundu tumbuh di Indonesia (Jawa dan sebagian Kalimantan) dan telah ditanam di Negara - negara di Asia Tenggara seperti Thailand dan Filipina.  Habitatnya adalah daerah dataran rendah hingga ketinggian 500 meter dpl. Manfaat Buah mundu dapat dimakan langsung dan diolah menjadi selai bahkan sebagai campuran jamu tradisional.  Sedangkan kayu dan kulitnya, dahulu sering dipakai sebagai campuran pembuat warna hijau alami.

Harga : hubungi no HP (WA)

Sumber :

http://www.pohonbuahnursery.com/2013/07/mundu-manis.html

Up. Date : 26 September 2021

Bibit Buni/Huni (Antidesma bunius)

Klasifikasi Botani

Kingdom          : Plantae

Divisi               : Magnoliophyta

Kelas               : Magnoliopsida

Ordo               : Malpighiales

Famili             : Phyllantaceae

Genus            : Antidesma

Spesies         : Antidesma bunius (L.) Spreng

Daerah Penyebaran

Buni tumbuh liar di daerah - daerah basah di Andaman, Assam, Hawai, India, Sumatra, Thailand, Vietnam.  Di Indonesia telah dibudidayakan secara luas khususnya di Jawa.  Buni (Antidesma bunius (L.) Spreng.) yang merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan Australia bagian selatan sudah jarang dijumpai.  Penyebaran buah buni meliputi Asia  Tenggara dan Australia. Buni dikenal sebagai bignai (Filipina), buni atau berunai (Malaysia), ma mao luang (Thailand), kho lien tu (Laos), choi moi (Vietnam), moikin dan chunka (Queensland), boni, wuni (Sunda), wuni (Jawa), dan boni (Bali).

Habitus

Habitus pohon atau perdu yang dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 15 - 30 meter, batang bebas cabang hingga 17 meter, memiliki garis tengah batang sampai 1 meter, batang biasanya coklat atau abu-abu licin.  Batang utama bercabang banyak sehingga membentuk tajuk yang rindang, seringkali berbanir.  Daun merupakan daun tunggal, berwarna hijau gelap, duduk berselang - seling, panjang 10-22 cm, lebar 5-7 cm.  Bunga berukuran kecil, tersusun dalam tandan, berbau menyengat, berwarna mula - mula hijau terang dan menjadi kemerah - merahan pada saat mekar, bunga jantan dan bunga betina terletak pada pohon yang berlainan (berumah dua).

Silvikultur

Buah buni  adalah pohon tropik.  Di daerah tropik  Buah buni  dijumpai tumbuh dari 0 m dpl (diatas Permuka’an Laut) sampai di atas 1000 m dpl.  Di Indonesia, Buah buni ditanam di propinsi - propinsi bagian timur yang beriklim muson, juga di bagian barat yang lembap.  Pohon buni biasa tumbuh di hutan sekunder pada tahap awal suksesinya, yang menggeser padang rumput yang marginal.  Walaupun begitu, pohon buni dapat mempertahankan pertumbuhannya pada tanah liat berlempung.

Harga : hubungi no HP (WA)

Sumber :

http://kehati.jogjaprov.go.id/detailpost/buni

https://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/berita-1128-buni-tanaman-buah-yang-mulai-langka.html

https://kdngroup.co.id/budidaya-buah-buni/

Up Date : 06 Oktober 2021


Bibit Rambutan (Nephelium lappaceum L)

Klasifikasi Botani

Kingdom          : Plantae

Divisi               : Tracheophyta

Kelas               : Magnoliopsida

Ordo                : Sapindales

Famili               : Sapindaceae

Genus              : Nephelium L

Spesies           : Nephelium lappaceum L

Daerah Penyebaran

Rambutan (Nephelium sp.) termasuk keluarga sapindaceae.  Tanaman ini merupakan tanaman buah – buahan tropis basah asli Indonesia, dan saat ini telah menyebar luas di daerah beriklim tropis seperti Filipina dan negara – negara Amerika Latin.  Penyebaran tanaman rambutan yang ada pada awalnya sangat terbatas hanya di daetah tropis saja, saat ini sudah bisa ditemui didaratan yang mempunyai iklim subtropis.  Produksi rambutan di Indonesia sebagian besar berasal dari pulau Jwa, Sumatera, dan Kalimantan.  Dari data yang ada di Balai Penelitian Tanaman Holtikultura – Pasar Minggu, Jakarta, terdapat sekitar 22 jenis rambutan di Indonesia.

Habitus

Pada umumnya tanaman rambutan bias bertumbuh dengan ketinggian  mencapai 15 meter atau lebih.  Batang tanaman rambutan ini berwarna coklat dengan bentuk yang bulat dan tidak berbanir serta berdiameter dapat mencapai 40 s.d 60 cm.  Untuk daun dari tanaman rambutan ini memiliki ukuran yang panjang dan kecil serta dibagian ujungnya meruncing. Daun dari tanaman rambutan ini berjenis majemuk yang berselang - seling.  Tanaman rambutan memiliki daun yang disertai dengan panjang sekitar 7 s.d 20 cm dan lebar yang berkisar 3 s.d 8 cm.

Silvikultur

Umumnya rambutan dapat tumbuh di dataran rendah pada ketinggian antara 30 s.d 500 meter di atas permukaan laut.  Pada ketinggian tempat kurang dari 30 meter dari permukaan laut, rambutan dapat tumbuh, namun pertumbuhannya tidak begitu baik.  Rambutan tumbuh baik pada tanah yang subur dan gembur serta mengandung sedikit pasir.  Namun pada prinsipnya rambutan mampu tumbuh dan berkembang pada segala tipe tanah.  Mengingat rambutan hanya tumbuh baik di dataran rendah dan sedang, maka faktor iklim sangat mempengaruhi tanaman ini.  Curah hujan yang dikehendaki rambutan berkisar antara 1.500 s.d 2.500 mm dan merata sepanjang tahun.

Harga : hubungi no HP (WA)

Sumber :

Mahisworo - Kusno Susanto - Agustinus Anung , 1989 , Bertanam Rambutan , Penerbit PT Penebar Swadaya Jakarta.

https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-rambutan/

Up. Date : 06 Oktober 2021

 Bibit Pala (Myristica fragrans)

Klasifikasi botani

Kingdom          : Plantae

Divisi               : Magnoliophyta

Kelas               : Magnoliopsida

Ordo                : Magnoliales

Familli             : Myristicaceae

Genus             : Myristica

Spesies           : Myristica Fragrans

Daerah Penyebaran

Tanaman pala tersebar pada wilayah atau negara yang memiliki iklim tropis termasuk diantaranya Guangdong dan Yunan di Cina, Taiwan, Malaysia, Grenada di kepulauan Karibia, Kerala di India, Sri Lanka, dan Afrika Selatan, terutama juga di negara asalnya yaitu Indonesia. Pada negara Indonesia, penghasil utama pala ada pada Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Nangroe Aceh Darussalam, Jawa Barat, dan Papua.  Umur tanaman pala pun cukup panjang bahkan bisa mencapai 100 tahun.

Habitus

Tanaman pala memiliki bentuk pohon yang cukup indah.  Tinggi dari pohon ini bisa mencapai 20 meter yang menjulang tinggi, kemuduan mahkota pohon berbentuk silindris dan bulat serta meruncing dengan percabangannya yang teratur.  Batang dari tanaman pala menyebar dan memiliki warna hitam keabuan dengan pola yang terlihat seperti retakan memanjang pada pohon.  Pada kulit batang dari tanaman ini, terdapat getah berwarna kemerahan.  Tanaman pala memiliki daun berbentuk elips dan langsing serta memiliki warna hijau yang mengkilap namun gelap.  Panjang dari daunnya itu adalah sekitar 5 sampai 15 cm dengan lebar 4 hingga 7 cm dan panjang tangkai daun itu sekitar 0,4 cm sampai 1,5 cm.

Silvikultur

Tanaman pala secara umum dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian sekitar 0 - 700 mdpl dengan kebutuhan curah hujan yang cukup tinggi yaitu 2000 – 3500 mm/tahunnya dan kelembapan udara sekitar 50 - 80 %.  Pala cocok tumbuh pada suhu udara sekitar 20 - 30oC dengan struktur tanah tempat tumbuhnya memiliki rentang yang cukup besar yaitu dari tanah padat hingga berpasir serta memiliki derajat keasaman 5,5 – 7.  Pada pembibitan tanaman pala biasanya dilakukan pengairan setiap 1 - 2 kali dalam sehari apabila tidak ada hujan sama sekali disertai penyiangan dari tanaman gulma disekitarnya dan juga perlakuan penggemburan tanah.  Dilakukan pula penambahan pupuk tanaman seperti pupuk kandang, pupuk kompos, ataupun pupuk anorganik seperti urea setiap 3 bulan sekali.  Pemanenan pala dapat dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu tahun, yaitu saat awal musim hujan yang memberikan hasil buah pala dengan kualitas paling baik, lalu pertengahan musim hujan dengan biasanya buah pala yang siap panen berjumlah paling banyak diantara periode lainnya, kemudian jumlah pala siap panen menurun dan dapat dipanen pada akhir musim hujan.

Harga : hubungi HP (WA)

Sumber  :

https://id.wikipedia.org/wiki/Pala

https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-pala/

Up. Date :  19 November 2021


Bibit Melinjo (Gnetum gnemon)

Klasifikasi Botani

Kingdom          : Plantae

Divisi               : Spermatophyta

Kelas               : Gnetinae

Ordo                : Gnetales

Famili             : Gnetaceae

Genus             : Gnetum

Spesies           : Gnetum gnemon

Daerah Penyebaran

Melinjo atau belinjo (Gnetum gnemon Linn.) adalah suatu spesies tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae) berbentuk pohon yang berasal dari Asia tropik, melanesia, dan Pasifik Barat.  Melinjo dikenal pula dengan nama maninjo (bahasa Makassar), ku'lang (bahasa Selayar), belinjomlinjo (bahasa Jawa), tangkil (bahasa Sunda) atau bago (bahasa Melayu dan bahasa Tagalog), khalet (Bahasa Kamboja), bidau (bahasa Melayu Kapuas Hulu).  Melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh atau pembatas pekarangan dan terutama dimanfaatkan buah dan daunnya, terutama untuk dibuat panganan keripik yang disebut emping.  Melinjo (Gnetum gnemon L), adalah tanaman asli Asia Tenggara, khususnya Indonesia.  Habitat tumbuhan ini tersebar dari Assam (India) sampai ke Fiji (Pasifik).

Habitus

Akar pada tanaman melinjo ini adalah akar tunggang yang mampu menembus tanah sedalam 3 sampai 5 meter.  Tanaman ini merupakan tanaman yang dapat tumbuh cukup besar dan tinggi, yaitu sekitar 15 sampai 25 meter.  Bentuk dari batang tanaman melinjo ini adalah bulat dengan diameter sekitar 10 sampai 20 cm.  Sistem percabangan dari tanaman melinjo adalah monopdial, yaitu batang pokok terlihat jelas karena lebih besar dan lebih panjang pertumbuhannya dibandingkan dengan yang cabang.

Daun dari tanaman ini adalah daun tunggal yang berbentuk oval yang terdiri dari tangkai daun dan helaian daun.  Tepi daunnya merata, duduk daun berhadap – hadapan dan tulang daunnya menyirip.  Apabila daun melinjo ini disobek, maka akan terlihat serabut halus yang berwarna putih.  Buah pada tanaman ini dikenal sebagai biji melinjo yang mana terbungkus oleh kulit luar yang berdaging.  Tanaman melinjo merupkana tanaman biji terbuka.  Biji melinjo diselimuti oleh selaput luar yang keras, selaput dalam dan diselubungi juga oleh tenda bunga yang berdaging. Warna pada biji melinjo dibagi menjadi dua, yaitu warna hijau muda jika belum matang, dan warna merah pekat apabila sudah matang.

Silvikultur

Tanaman melinjo dapat tumbuh pada tanah – tanah liat/lempung, berpasir dan berkapur, tetapi tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang berkadar asam tinggi dan dapat tumbuh dari ketinggian 0 -1.200 m.  Melinjo tumbuh liar di hutan-hutan hujan.  Melinjo dapat ditemukan di daerah yang kering sampai tropis.  Untuk tumbuh dan berkembang, melinjo tidak memerlukan tanah yang bernutrisi tinggi atau iklim khusus.  Melinjo dapat beradaptasi dengan rentang suhu yang luas.  Hal inilah yang menyebabkan melinjo sangat mudah untuk ditemukan di berbagai daerah kecuali daerah pantai karena tumbuhan ini tidak dapat tumbuh di daerah yang memiliki kadar garam yang tinggi.

Sumber :

https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-melinjo/

https://id.wikipedia.org/wiki/Melinjo

Up date : 06 Januari 2022




 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asam Humat, Manfaat Unsur Hara dan Gejala Tanaman yang Membutuhkan Pupuk ini, Waktu Penyemprotan Pupuk Daun, Membuat Pupuk Kandang, Kandungan Hara Pupuk Kandang

 "Asam Humat" Pengertian dan Manfaat Asam Humat (Humic Acid) Asam humat adalah zat organik yang  memiliki struktur molekul kompl...