Jumat, 20 Juli 2012

Promi

Petunjuk Teknis Pengomposan Limbah Pertanian dengan Promi

Pendahuluan

Promi adalah formula mikroba unggul yang mengandung mikroba pemacu pertumbuhan tanaman, pelarut hara terikat tanah, pengendali penyakit tanaman, dan dapat menguraikan limbah organik pertanian/perkebunan. Bahan aktif Promi adalah mikroba unggul asli Indonesia yang telah diseleksi dan diuji di Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, yaitu Trichoderma harzianum DT 38, T. pseudokoningii DT 39, Aspergillus sp, dan mikroba pelapuk.

Penggunaan Promi sangat luas, antara lain:

langsung diaplikasikan ke tanah/tanaman, untuk memperkaya kompos dengan mikroba yang bermanfaat, dan diaplikasikan pada saat pembuatan kompos limbah organik pertanian/perkebunan.

Pembuatan Kompos Limbah Organik Pertanian dengan Promi

Bahan

Pada prinsipnya semua bahan organik padat dari limbah pertanian/perkebunan bisa dikomposkan dengan menggunakan Promi. Bahan-bahan yang bisa digunakan antara lain: § jerami, § seresah, § rumput-rumputan, § sampah organik pasar, § kotoran ternak (sapi, kambing, ayam, dll), dan § air secukupnya

Catatan: Kebutuhan air untuk pengenceran Promi tergantung pada kadar air bahan yang akan dikomposkan. Kadar air yang optimal untuk proses pengomposan berkisar antara 60-70%. Untuk bahan yang sedikit mengandung air, seperti jerami dan seresah kebutuhan airnya kurang lebih 30-40% dari volume bahan. Sedangkan untuk bahan yang banyak mengandung air seperti kotoran sapi dan sampah pasar kebutuhan airnya kurang lebih 20-30%.

Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan untuk pengomposan bahan organik dengan Promi antara lain: Sabit/parang, ember/bak untuk tempat air, ember untuk menyiram aktivator, tali, cetakan dari bambu/kayu, plastik penutup, dan sekop garpu/cangkul.

Dosis

Promi terdiri dari 3 bagian, yaitu A, T ,dan Pl.

Dosis Promi untuk bahan lunak/mudah dikomposkan, seperti jerami, seresah, kotoran sapi adalah 0,5 kg Promi (A, T, dan Pl) untuk setiap 1 s/d 1.5 ton bahan. Perinciannya adalah:

 A = 170 gr atau 30 sendok makan

 T = 170 gr atau 30 sendok makan

Pl = 170 gr atau 30 sendok makan

Dosis Promi untuk bahan yang keras/agak sulit dikomposkan, seperti: tandan kosong kelapa sawit, bagas tebu, campuran sampah kota adalah 1 kg Promi (A,T dan Pl) untuk ½ ton bahan.

 Tahapan

Masukkan air ke dalam bak/ember. Volume air yang diperlukan disesuaikan dengan kadar air bahan; Masukkan Promi ke dalam bak sesuai dosis yang diperlukan. Aduk hingga tercampur merata; Siapkan cetakan bamboo; Masukkan jerami lapis demi lapis; Siramkan Promi pada setiap lapis secara merata; Padatkan setiap lapisan jerami dengan cara diinjak-injak; Setelah cetakan penuh, buka cetakan bamboo; Tutup tumpukan jerami dengan plastic; Ikat plastik dengan tali. Beri pemberat pada bagian atas plastic; dan Tumpukan jerami dibiarkan selama 2 – 4 minggu.

 Pengamatan

Setelah inkubasi dua minggu, lakukan pengamatan hingga ke bagian dalam tumpukan. Buka plastik penutup dan amati tumpukan jerami tersebut. Pengomposan berjalan baik apabila: terjadi penurunan tinggi tumpukan, jika dipegang terasa panas, tidak berbau menyengat, tidak kering, jerami mulai melunak

Lakukan hal-hal berikut ini : Apabila tumpukan tidak panas dan jerami kering, maka tambahkan air secukupnya. Apabila berbau menyengat dan tumpukan terlalu basah, maka tancapkan bambu yang telah dilubangi untuk menambah aerasi.  Jika perlu lakukan pembalikan.

Panen

Kompos dipanen apabila telah cukup matang. Ciri kompos yang telah matang : 1. berwarna coklat kehitam-hitaman, 2. lunak dan mudah dihancurkan, 3. suhu tumpukan sudah mendekati suhu awal pengomposan, 4. tidak berbau menyengat, dan 5. volume menyusut hingga kurang lebih setengahnya. Kompos yang sudah dipanen bisa dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari hingga kadar airnya berkurang menjadiKompos yang sudah dipanen bisa dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari hingga kadar airnya berkurang menjadi < 20 %.  Kadar air di bawah 10 % akan membunuh dan mengurangi populasi mikroba promi.

Aplikasi

Kompos yang dihasilkan adalah kompos diperkaya yang mengandung mikroba bermanfaat, yaitu: Trichoderma harzianum yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman, T. pseudokoningii yang dapat mengendalikan penyakit tanaman dan Aspergillus sp yang dapat melarutkan fosfat. Kompos yang sudah matang bisa langsung diapilkasikan atau digunakan sebagai bahan baku pupuk organik padat.

Up. Date : 27 Juni 2021

1 komentar:

Asam Humat, Manfaat Unsur Hara dan Gejala Tanaman yang Membutuhkan Pupuk ini, Waktu Penyemprotan Pupuk Daun, Membuat Pupuk Kandang, Kandungan Hara Pupuk Kandang

 "Asam Humat" Pengertian dan Manfaat Asam Humat (Humic Acid) Asam humat adalah zat organik yang  memiliki struktur molekul kompl...