Jumat, 20 Juli 2012

Promi

Petunjuk Teknis Pengomposan Limbah Pertanian dengan Promi

Pendahuluan

Promi adalah formula mikroba unggul yang mengandung mikroba pemacu pertumbuhan tanaman, pelarut hara terikat tanah, pengendali penyakit tanaman, dan dapat menguraikan limbah organik pertanian/perkebunan. Bahan aktif Promi adalah mikroba unggul asli Indonesia yang telah diseleksi dan diuji di Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, yaitu Trichoderma harzianum DT 38, T. pseudokoningii DT 39, Aspergillus sp, dan mikroba pelapuk.

Penggunaan Promi sangat luas, antara lain:

langsung diaplikasikan ke tanah/tanaman, untuk memperkaya kompos dengan mikroba yang bermanfaat, dan diaplikasikan pada saat pembuatan kompos limbah organik pertanian/perkebunan.

Pembuatan Kompos Limbah Organik Pertanian dengan Promi

Bahan

Pada prinsipnya semua bahan organik padat dari limbah pertanian/perkebunan bisa dikomposkan dengan menggunakan Promi. Bahan-bahan yang bisa digunakan antara lain: § jerami, § seresah, § rumput-rumputan, § sampah organik pasar, § kotoran ternak (sapi, kambing, ayam, dll), dan § air secukupnya

Catatan: Kebutuhan air untuk pengenceran Promi tergantung pada kadar air bahan yang akan dikomposkan. Kadar air yang optimal untuk proses pengomposan berkisar antara 60-70%. Untuk bahan yang sedikit mengandung air, seperti jerami dan seresah kebutuhan airnya kurang lebih 30-40% dari volume bahan. Sedangkan untuk bahan yang banyak mengandung air seperti kotoran sapi dan sampah pasar kebutuhan airnya kurang lebih 20-30%.

Peralatan

Peralatan yang dibutuhkan untuk pengomposan bahan organik dengan Promi antara lain: Sabit/parang, ember/bak untuk tempat air, ember untuk menyiram aktivator, tali, cetakan dari bambu/kayu, plastik penutup, dan sekop garpu/cangkul.

Dosis

Promi terdiri dari 3 bagian, yaitu A, T ,dan Pl.

Dosis Promi untuk bahan lunak/mudah dikomposkan, seperti jerami, seresah, kotoran sapi adalah 0,5 kg Promi (A, T, dan Pl) untuk setiap 1 s/d 1.5 ton bahan. Perinciannya adalah:

 A = 170 gr atau 30 sendok makan

 T = 170 gr atau 30 sendok makan

Pl = 170 gr atau 30 sendok makan

Dosis Promi untuk bahan yang keras/agak sulit dikomposkan, seperti: tandan kosong kelapa sawit, bagas tebu, campuran sampah kota adalah 1 kg Promi (A,T dan Pl) untuk ½ ton bahan.

 Tahapan

Masukkan air ke dalam bak/ember. Volume air yang diperlukan disesuaikan dengan kadar air bahan; Masukkan Promi ke dalam bak sesuai dosis yang diperlukan. Aduk hingga tercampur merata; Siapkan cetakan bamboo; Masukkan jerami lapis demi lapis; Siramkan Promi pada setiap lapis secara merata; Padatkan setiap lapisan jerami dengan cara diinjak-injak; Setelah cetakan penuh, buka cetakan bamboo; Tutup tumpukan jerami dengan plastic; Ikat plastik dengan tali. Beri pemberat pada bagian atas plastic; dan Tumpukan jerami dibiarkan selama 2 – 4 minggu.

 Pengamatan

Setelah inkubasi dua minggu, lakukan pengamatan hingga ke bagian dalam tumpukan. Buka plastik penutup dan amati tumpukan jerami tersebut. Pengomposan berjalan baik apabila: terjadi penurunan tinggi tumpukan, jika dipegang terasa panas, tidak berbau menyengat, tidak kering, jerami mulai melunak

Lakukan hal-hal berikut ini : Apabila tumpukan tidak panas dan jerami kering, maka tambahkan air secukupnya. Apabila berbau menyengat dan tumpukan terlalu basah, maka tancapkan bambu yang telah dilubangi untuk menambah aerasi.  Jika perlu lakukan pembalikan.

Panen

Kompos dipanen apabila telah cukup matang. Ciri kompos yang telah matang : 1. berwarna coklat kehitam-hitaman, 2. lunak dan mudah dihancurkan, 3. suhu tumpukan sudah mendekati suhu awal pengomposan, 4. tidak berbau menyengat, dan 5. volume menyusut hingga kurang lebih setengahnya. Kompos yang sudah dipanen bisa dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari hingga kadar airnya berkurang menjadiKompos yang sudah dipanen bisa dikeringkan dengan cara dijemur di bawah sinar matahari hingga kadar airnya berkurang menjadi < 20 %.  Kadar air di bawah 10 % akan membunuh dan mengurangi populasi mikroba promi.

Aplikasi

Kompos yang dihasilkan adalah kompos diperkaya yang mengandung mikroba bermanfaat, yaitu: Trichoderma harzianum yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman, T. pseudokoningii yang dapat mengendalikan penyakit tanaman dan Aspergillus sp yang dapat melarutkan fosfat. Kompos yang sudah matang bisa langsung diapilkasikan atau digunakan sebagai bahan baku pupuk organik padat.

Up. Date : 27 Juni 2021

Rabu, 18 Juli 2012

Jual : Jual Benih Sentang, Gamal, Kaliandra Merah, Merbau, Afrika, Pinus, Sengon Buto, Johar, Sengon Laut, Trembesi, Secang, Flamboyan, Gmelina, Indigofera, Krasikarpa, Jambu Mete, Kelor, Ketapang Kencana, Mahoni, Pakis Brazil/Solobium, Asam Jawa, Formis, Jati, Kemiri Makan, Kesambi, Mangium, Pelita, Sengon Merah, Suren, Kaliandra Putih, Lamtoro, Mindi, Ampupu, Cendana, Kedawung, Balsa, Kemiri Sunan, Kayu Putih, Jabon Putih, Bidara Arab, Lamtoro Taramba, Khaya, Rasamala, Leda, Kenari, Cemara Laut, Tabebuya Kuning

Cari Produk : Ctrl + F


Sentang / Melia (Azadirachta excelsa)

Sebaran Tumbuh

Jenis ini tumbuh baik di hutan hujan tropis dengan curah hujan di atas 1600 mm/th, diperkirakan juga tumbuh baik pada curah hujan 1200  –1500 mm/th. Jenis ini ditemukan tum buh didaerah rendah, tanah subur dan berdrainase baik dengan pH 5,0 –6,5. Tanaman ini secara alami tersebar di hutan dataran rendah dari Sumatra, Kalimantan, Maluku (Aru), Irian Jaya, Palawan, Luzon dan Malaysia. Tegakan sentang dapat dijumpai di Jawa  Barat, yaitu di Kebun Percobaan Dramaga, Carita, Pasirhantap, dan Pasirawi..

Pengumpulan Benih

Tanaman ini berbuah pada musim hujan. Di Thailand musim berbunga pada bulan Februari  –Maret. Di Jawa Barat, yaitu di Dramaga dan Pasirawi sentang berbunga pada bulanOktober  – Nopember dan berbuah masak pada bulan Desember  – Januari, di Carita bebuah pada bulan Oktober  – November, sedangkan di Pasirhantap berbuah pada bulan September  –Oktober.  Benih berukuran panjang  2-3 cm, lebar  1-15 cm, pengunduhannya dilakukan ketika buah telah masak yang berwarna hijau kekuningan, dipetik ketika masih diatas pohon,  dikumpulkan dari lantai hutan, atau benih dikumpulkan dari sisa buah yang telah dimakan burung atau kelelawar.

Perkecambahan

Benih dikecambahkan pada bak atau bedeng tabur dengan posisi terbaring yang dibenamkan ke media pasir separuh bagian.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Sebelum disimpan, benih diberi perlakuan disinfektan untuk menekan perkembangan jamur dan bakteri.

Persemaian

Dalam penyemaian bahan bibit dapat diperoleh dari cabutan atau dari hasil penaburan. Untuk media semai dapat digunakan campuran serbuk sabut kelapadengan tanah (topsoil), atau tanah dengan kompos atau tanah dengan sekam padi, dengan perbandingan 3 : 1, yang dibantu dengan pemberian pupuk selama di persemaian. Bibit siap di tanam setelah umurnya sekitar 3 bulan.

Sumber :

-  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia, Balai teknologi Perbenihan, Departemen Kehutanan R.I


Up. date 15 November 2014

Benih Gamal (Gliricidia sepium)

Sebaran Tumbuh

Gamal berasal dari daerah Amerika Tengah dan Brazil. Di daerah asalnya digunakan sebagai pelindung tanaman kakao/coklat dan dikenal dengan nama madre cacao. Oleh penjajah Eropa tanaman ini dibawa ke benua Asia dan ditanam di India dan Srilangka sebagai tanaman pelindung teh sejak tahun 1870-an. Gamal masuk ke Indonesia melalui perusahaan perkebunan Belanda yang tertarik untuk menggunakannya sebagai tanaman pelindung di perkebunan teh di Medan pada tahun 1900-an. Namun, gamal hanya belum menyebar dan hanya ditemukan di daerah Medan saja. Pada tahun 1958 gamal ditemukan oleh Bapak R. Soetarjo Martoatmodjo. Beliaulah yang memberinya nama Gamal yang diambil dari nama cucunya dan sama seperti nama presiden Mesir Gamal Abdul Nasser. Gamal atau Kemal atau jamal artinya halus. Bapak Soetarjo menafsirkan galam sebagai unta yang sanggup menundukkan sahara di Indonesia, yaitu padang alang-alang. Menteri pertanian Indonesia waktu itu Bapak Frans Seda mengartikan galam sebagai Ganyang Mati Alang-alang, karena gamal digunakan untuk membasmi alang-alang.
Bapak Soetarjo mempopulerkan tanaman gamal ini ke seluruh Indonesia. Sekarang tanaman gamal bisa temui hampir di seluruh Indonesia.

Pengumpulan Benih

Karangan bunga berupa malai berisi 25 s.d 50 kuntum, 5 s.d12 cm panjangnya. Bunga berkelopak 5, hijau terang, dengan mahkota bunga putih ungu dan 10 helai benangsari yang berwarna putih.  Umumnya bunga muncul di akhir musim kemarau, tatkala pohon tak berdaun.   Buah polong berbiji 3 s.d 8 butir, pipih memanjang, 10 s.d 15 cm × 1.5 s.d 2 cm, hijau kuning dan akhirnya coklat kehitaman, memecah ketika masak dan kering, melontarkan biji-bijinya hingga sejauh 25 m dari pohon induknya.  Musim buah umumnya pada bulan Oktober s.d November. Jumlah rata – rata biji per kg 6.960 (internal CV. Karya Barokah)

Perkecambahan

Biji gamal khususnya yang segar (baru), dapat ditanam tanpa perlakuan pendahuluan, langsung di lahan atau di persemaian.  Penanaman langsung mungkin dengan 2 sampai 3 biji per posisi tanam pada kedalaman 1 sampai 2 cm (Hensleigh dan Holaway 1988).

Pencegahan Hama dan Penyakit

Kadar air 6 sampai 10%  dengan  suhu 4°C merupakan kondisi optimum dimana benih dapat bertahan selama lebih dari 10 tahun.   Pada kadar air 50% dengan suhu 17° C benih dapat disimpan selama satu tahun (Allison & Simons 1996).   Pengecekan berkala dalam wadah penyimpanan satu bulan sekali dan perlakuan penjemuran dapat mengurangi kerusakan benih akibat serangga (internal CV. Karya Barokah).

Persemaian

Media semai menggunakan campuran pasir + tanah + Kompos (7 : 2 ; 1).  Ukuran polybag 12 x 25 cm.  Bibit siap tanam setelah berumur 4 bulan.

Harga : 120.000,-

Sumber  :

Litbang CV. Karya Barokah
Hasil penelitian Evaluasi Biji Tanaman Gamal Provenan Retalhuleu Pada lahan kering di Bukit   Badung Bali
Wikipedia.org
klancengsragi.blogspot.com


Up. Date : 15 April 2020
Marasi (Hymenaea courbaril)
Pulai (Alstonia scholaris)

Sebaran Tumbuh

Hutan rawa sekunder,sampai ketinggian ±1000 m di atas permukaan laut.daerah penyebaran meliputi seluruh indonesia

Pengumpulan Benih

Sebelum pengunduhan, lantai hutan sekeliling pohon yang akan diunduh dibersihkan terlebih dahulu atau dilapisi dengan plastik agar buah-buah tersebut mudah dikumpulkan.pengunduhan dilakukan pada polong-polong yang berwarna hijau tua hingga kekuningan,dengan cara memetik langsung dari pohon.

Perkecambahan

Metode uji perkecambahan di laboratorium menggunakan uji di atas kertas (UDK), pada media kertas merang atau towel. Di rumah kaca, menggunakan pasir halus atau campurannya dengan tanah (1:1).  Dalam proses perkecambahannya dibutuhkan temperature yang relatif tinggi (rata-rata 35ºC). Oleh karena itu pengujian dapat dilaksanakan di rumah kaca, yaitu pada bak kecambah yang ditutupi plastik transparan atau germinator yang dilengkapi dengan pengatur temperatur.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Kadar air aman untuk penyimpanan berkisar antara 7,5 – 9% diperoleh dengan cara diangin-anginkan selama 2 – 3 hari pada ruang kamar ±25ºC, RH = 70 - 90%, kemudian benih dikemas dalam kantong plastic kedap (ukuran 4 mil atau lebih 1 mil = 1/1000 inch), kemudian disimpan dalam ruang dingin (DCS dan refrigator / lemari es).

Persemaian

Penyemaian dilakukan setelah kecambah umur 14 – 21 hari. Semai harus bebas dari matahari terik dan terpaan hujan dengan menggunakan shadding net berukuran 50 – 70 %.

Sumber :

-  Buku Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia, Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan


Up. date 09 Juni 2015


Cengkeh  (Syzygium aromaticum)


Sebaran Tumbuh
Cengkeh (Syzygium aromaticum ) adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga Myrtaceae.  Cengkeh adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masak pedas dinegara – negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia.  Cengkeh ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar, selain itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India dan Sri Lanka. Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara.
Pengumpulan Benih
Pohon cengkeh merupakan tanaman tahunan yang dapat tumbuh dengan tinggi 10 – 20 m, mempunyai daun berbentuk lonjong yang berbunga pada pucuk – pucuknya.  Tangkai buah pada awalnya berwarna hijau, dan berwarna merah jika bunga sudah mekar.  Cengkeh akan dipanen jika sudah mencapai panjang 1,5 – 2 cm.

Perkecambahan
Benih yang digunakan memiliki kriteria : masak fisiologis (warna kuning muda sampai ungu kehitaman) atau telah berumur 9 bulan dengan berat 0,85 – 1,1 gr, tidak cacat, tidak berlendir, harus tumbuh dalam waktu 3 minggu setelah semai, tidak benjol – benjol (yang menandakan benih terinfeksi penyakit cacar daun cengkeh).  Sebelum disemai kulit buah dikupas untuk menghindari terjadinya fermentasi yang dapat merusak viabilitas (daya kecambah benih).  Pengupasan kulit buah dilakukan dengan hati – hati agar kulit benih tidak terluka.  Pengupasan dilakukan dengan tangan atau pisau yang tidak terlalu tajam. 

Pencegahan Hama dan Penyakit
Setelah pengupasan, benih direndam dalam ember berisi air dan campuran PGPR selama 24 jam, dan dilanjutkan dengan pencucian.  Selama pencucian benih diaduk dan digosok dalam air, dengan mengganti air cucian 2 – 3 kali untuk menghilangkan lender yang menempel pada kulit benih.  Persemaian dilakukan untuk menciptakan suatu kondisi yang paling baik agar benih dapat berkecambah dengan baik serta bersih dari hama dan penyakit.
Persemaian

Persemaian dilakukan untuk menciptakan suatu kondisi yang paling baik agar benih dapat berkecambah dengan baik serta bersih dari hama dan penyakit. Persemaian memerlukan media tanam yang gembur untuk pertumbuhan benih selama 2 bulan.  Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan persemaian, a.l :
•   Disiapkan bedengan dengan ukuran lebar 1,2 m dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan serta keadaan tempat, melintang utara – selatan. Jarak antar bedengan 30 – 50 cm. Setiap bedengan dibatasi oleh saluran pembuangan air (dalam 20 cm dan lebar 30 cm) untuk menghindari genangan dan memudahkan penanaman serta pemeliharaan.
•   Biji-biji ditanam dengan jarak 5 X 3 cm dengan ujung teratas benih tepat dipermukaan tanah, tidak boleh terbalik dan 2 atau 3 minggu kemudian biji akan mulai berkecambah.
•   Untuk mengurangi intensitas cahaya matahari dan siraman air hujan, bedengan diberi atap yang terbuat dari anyaman bambu, daun kelapa, jerami, alang-alang atau paranet yang dapat menahan intensitas matahari sebesar 75 %. Atap sebaiknya dibuat dengan ukuran yang lebih tinggi menghadap ke timur.
•   Tanah bedengan dicangkul dan digemburkan sedalam 20 - 30 cm apabila kandungan liatnya terlalu tinggi.  Bedengan dapat dilapisi dengan pasir setebal 3 - 5 cm.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menyemai benih dan pemindahan bibit cengkeh adalah :

•   Sebelum penanaman dibuat lubang kecil berdiameter ± 0.8-1.0 cm, dengan jarak semai 5 x 5 cm.
•   Benih disemai dengan posisi bagian yang agak meruncing berada di atas kemudian ditutup tanah dengan ketebalan 1 cm. Posisi benih yang terbalik akan menyebabkan pertumbuhan kecambah terhambat dan akar menjadi bengkok.
•   Untuk menjaga kelembaban yang tinggi pesemaian disiram 2 kali sehari (tergantung kondisi cuaca). Penyiraman tidak boleh langsung agar tidak merubah posisi biji. Untuk menahan percikan air siraman pesemaian ditutup dengan karung goni.
•  Bila setelah 3 minggu benih masih tidak tumbuh, sebaiknya dibuang.

Pemindahan bibit dari persemaian ke pembibitan dapat dilakukan setelah bibit berumur 1 - 2 bulan atau telah berdaun 4 – 7 helai. Bibit yang dipilih mempunyai daun berwarna hijau sampai hijau tua mengkilap.

Pada permukaan daun tidak terdapat bercak daun serangan Cylindrocladium dan Gloesporium. Selain itu juga tidak ada gejala serangan penyakit cacar daun yang disebabkan oleh cendawan Phyllostica sp. Bisa dicegah dengan menggunakan Agens Hayati / Pestisida Bilologi GLIO (gliocladium) .

Pada waktu pemindahan bibit diusahakan akar tidak rusak / putus, dan tanah / pasir yang melekat di permukaan akar jangan sampai rontok. Penanaman bibit di pembibitan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

1. Langsung di bedengan

• Cara penyiapan lahannya sama dengan persemaian namun diberi pupuk kandang sebanyak ± 5 kg/m2 ditambah dengan menggunakan PGPR (Plant Growth promotion Rizobacter).
• Bedengan diberi atap yang dapat menahan 50 % cahaya matahari yang masuk, dengan tinggi naungan sebelah timur 2 m dan di barat 1.5 m.
• Jarak tanam 20 x 20 cm (apabila bibit akan dipindah ke kebun pada umur 1 tahun), dan 40 x 40 cm (apabila bibit akan dipindah ke kebun setelah berumur 2 tahun).
• Bibit dipindahkan ke kebun dengan cara diputar.
• Sebelum pemutaran, tanah pada bedengan disiram secukupnya.

2. Menggunakan polybag

• Disiapkan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2 : 1, ukuran polybag 15 x 20 cm (bibit sampai umur 1 tahun) atau 20 x 25 cm (bibit sampai umur 2 tahun), selanjutnya ditempatkan secara teratur di pembibitan dengan jarak 30 x 30 cm atau 30 x 40 cm.
• Pembibitan diberi naungan berupa tanaman hidup atau naungan buatan seperti pada persemaian.
• Setelah bibit berumur 1 - 2 tahun dapat dipindah ke kebun.

Harga : Rp. 250,- / Biji


Sumber  : Litbang CV. Karya Barokah
: Wikipedia.org

Up. Date : 09 Juni 2015



Benih Khaya (Khaya anthoteca)

Sebaran Tumbuh

Asli tumbuh di hutan tropika Afrika, membentang dari Pantai Gading di barat sampai ke Pantai Emas Nigeria, Kamerun, Anggola sampai ke Uganda Timur.  Di Asia Tenggara tumbuh di Indonesia (Jawa) dan semenanjung Malaysia.  Cocok di kembangkan di daerah beriklim musim sampai basah pada tanah bersolum dalam, pada ketinggian tempat 50 s.d 700 m dpl.

Pengumpulan Benih

Musim buah sekitar bulan Februari s.d Maret dan Oktober s.d Desember setiap tahunnya. Buah diunduh dari pohon pohon berpenampilan luar bagus, dan sedang berbuah lebat. Pengunduhan buah dilakukan dengan jalan memanjat pohon yang sudah terseleksi, kemudian buah dikemas.  Jumlah benih rata - rata 2.700 s.d 3.450 biji per kg.  Viabilitas benih menurun setelah 2 minggu.  

Perkecambahan

Benih ditabur pada media kecamba serbuk gergaji dicampur pasir (1:1), media disterilkan terlebih dahulu dengan jalan menggoreng selama 2 jam.  Media untuk bibit adalah tanah yang disterilkan terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke kantong plastik hitam berukuran tinggi 20 cm dan diameter 10 cm.  Benih yang sudah ditabur ke bak kecabah, setelah berumur 1 bulan kemudian disapih ke dalam kantong plastik (media bibit) yang telah disediakan.  Benih yang disimpan selama 2 s.d 4 bulan berkecambah dalam waktu rata - rata 21 s.d 23 hari.  Benih yang disimpan selama sebulan berkecambah mulai hari ke 19 s.d 20 lebih cepat 3 s.d 4 hari

Pencegahan Hama dan Penyakit

Sebelum benih disimpan, dicampur pestisida agar tidak terserang jamur selama disimpan.  

Persemaian

Benih yang telah disapih di persemian memerlukan shading net.  Benih di persemaian dipindahkan ke lapangan setelah mencapai ketinggian 0,6 s.d 1,8 m.  Khaya di bawah pohon induknya mempunyai permudaan yang baik sekali, penuh sesak dan segar.

Harga : Rp. 350.000,-

Sumber :

 -  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia

 Up. date 30 November 2020



Biji Merbau (Intsia bijuga)

Sebaran Tumbuh

Penyebaran jenis ini di Indonesia adalah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Timor dan Irian Barat.  Tempat tumbuh di hutan primer lahan kering, pada tempat yang tidak atau sewaktu – waktu digenangi air, di atas tanah pasir atau berbatu – batu, pada lapangan yang rata atau miring, hidup tersebar pada ketinggian 0 s.d 50 m di atas permukaan laut.

Pengumpulan Benih

Bunga mekar pada bulan November sampai Januari dan buah tua pada bulan Mei sampai Agustus.  Benih siap dipanen setelah masak fisiologis yang ditandai dengan warna buah coklat tua sampai kehitam – hitaman, kulit buahnya sudah keras dan benih sudah berwarna coklat tua kemerahan.  Kisaranpotensi produksi buah per pohon adalah antara 72 s.d 81 buah dan potensi produksi benih per pohon adalah 358 s.d 407 butir benih.  Nilai ini di ambil berdasarkan hasil pengunduhan pada bulan Agustus 1997 di kebun percobaan Litbang Carita, Jawa Barat.  Berat 1000 butir benih adalah 2.825 gram dan jumlah benih per kg adalah 354 butir.

Perkecambahan

Benih merbau mempunyai kulit yang keras, sehingga untuk mempercepat proses perkecambahan diperlukan pendahuluan sebagai berikut :  Pengikiran tidak boleh merusak embrio benih, atau menggunakan asam sulfat pekat selama 1 jam.  Setelah dikikir, benih kemudian direndam dalam air dingin selama 30 menit.  Media yang dapat digunkan untuk perkecambahan adalah campuran tanah dan pasir dengan perbandingan 1 : 1.  Media ini diseterilkan terlebih dahulu dengan cara penggorengan selama 2 jam.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Untuk mencegah perkembangan jamur selama penyimpanan, sebelumnya benih dicampur dengan fungisida dalam bentuk tepung.  Misalnya Dithane M – 45 dan Benlate.

Persemaian

Media semai yang dipergunakan adalah campuran tanah + pasir.   Untuk merangsang pertumbuhan semai sebaiknya diberi super – fosfat (dalam bentuk kapur).  Ukuran polybag adalah 15 x 20 cm.  Bibit siap tanam setelah berumur 3 bulan.

Harga : Rp. 130.000,-

Sumber :

-   Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia

Up. date 15 April 2020
Burahol (Stelechocarpus burahol)

Sebaran Tumbuh

Sebaran alami terdapat di Asia Tenggara dan Kepulawan Solomon.  Dibudidayakan di Filipina, Australia, dan Indonesia terutama di Jawa  Barat dan Jawa Tengah sebagai tanaman pekarangan.  Tumbuh sampai ketinggian 600 m dpl pada hampir semua tipe tanah dan sangat tahan terhadap angin.

Pengumpulan Benih

Di Jawa tanaman burahol berbunga pada bulan September -  Oktober dan buah masak pada bulan Maret – April.  Buah masak dicirikan dengan warna kulitnya yang berwarna kecoklat – coklatan, daging buah berwarna berwarna kuning atau coklat muda aroma seperti bunga viola.  Buahnya termasuk buah buni, berbentuk bulat dengan ukuran diameter 5 – 6 cm.  Setiap buah mengandung 4 – 6 butir biji, berbentuk jorong dengan ukuran panjang sekitar 2 – 3 cm.  pohon dewasa dapat menghasilkan 1000  - 1500 butir buah.  Setiap kilogram buah mengandung 10 – 20 butir buah dan setiap kilogram benih mengandung sekitar 40 – 1000 butir biji.

Perkecambahan

Sebelum benih disemai terlebih dahulu dilakukan skarifikasi (Perlakuan pendahuluan pada benih, sehingga benih akan cepat berkecambah secara optimal).  Benih burahol ditabur pada bak semai dengan media semai terdiri dari campuran tanah, pasir dan kompos. 

Pencegahan Hama dan Penyakit

Benih burahol termasuk jenis rekalsitran, sehingga tidak dapat disimpan lama.  Benih yang sudah dibersihkan dapat disimpan 2  - 3 minggu pada suhu ruang.

Persemaian

Burahol sangat lambat berkecambah dan memerlukan waktu beberapa bulan sampai benih mulai berkecambah.  Pada saat semai berdaun 3 – 5 helai baru dilakukan penyapihan.  Bibit yang sudah mencapai 0,5 – 1 m dapat dipindahkan kelapangan

Sumber :

-  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia


Up. date 27 Oktober 2014

Biji Kayu Afrika (Maesopsis eminii)


Sebaran Tumbuh

Jenis ini tumbuh tersebar secara alami di daerah Tropika Afrika Timur.  Tanaman di Indonesia diintroduksikan pertama kali di Jawa Barat.  Jenis ini tumbuh baik pada ketinggian 100 s.d 1500 m dpl dengan curah hujan 1400 s.d 3600 mm / tahun.  Tumbuh baik pada solum tanah yang dalam, subur, dan bebas genangan air, toleran terhadap tanah tidak subur, tanah berpasir, dan keasaman.

Pengumpulan Benih

Terdapat dua periode musim berbunga jenis ini di Malaysia, yaitu bulan Februari s.d Mei, dan Agustus s.d September.  Sedangtkan musim buah masak di Jawa Barat terjadi pada bulan Juli s.d Agustus.  Buah masak dicirikan oleh warna kulit buah ungu kehitaman.  Buah masak dikumpulkan dengan cara dipanjat di atas pohon atau memungut dalam suatu kantong dan diberi label yang bertuliskan lokasi dan tanggal pengunduhan. Jumlah satu kilo berkisar antara 690 s.d 720 biji.

Perkecambahan

Sebelum benih ditabur, dilakukan perlakuan pendahuluan dengan merendam benih dalam H2SO4 (20 N) selama 20 menit untuk meningkatkan daya berkecambahnya.  Benih dikecambahkan dengan menggunakan campuran pasir dan tanah (1 : 1) yang telah disterilisasi. 

Pencegahan Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit di persemaian dilakukan apabila terlihat adanya gejala serangan hama dan penyakit.  Cara pengendaliaannya antara lain dengan menyemprotkan pestisida, insektisida, pengaturan kelembaban atau penyemprotan fungisida.

Persemaian

Penyapihan bibit dilakukan untuk kecambah normal dimana telah tumbuh sepasang daun.  Wadah bibit berupa kantong plastik ukuran 10 x 15 cm, dengan media campuran tanah, pasir dan kompos (7 : 2 : 1).  Untuk mempercepat pertumbuhan bibit dilakukan pemupukan dengan NPK (5 gram / 1 liter air) diberikan bibit berumur 3 minggu dengan dosis 1 sendok teh per bibit sebanyak 1 s.d 2 kali setiap dua minggu.  Dalam melakukan penyapihan bibit perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut :  akar tidak boleh ada yang terlipat atau patah, bibit yang disapih hanya bibit yang sehat, dan penyapihan dilakukan pada pagi hari atau sore hari.
Harga : Rp. 50.000,-
Sumber :

-  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia


Up. date 16 April 2020



Peltophorum
Meranti (Shore sp)

Sebaran Tumbuh

Daerah penyebaran di sumatera dan Kalimantan,  Tumbuh dalam hutan primer dengan ketinggian 5 – 800 mdpl.

Pengumpulan Benih

Buah diunduh dengan cara dipanjat kemudian dahan digoyang sehingga buah jatuh dengan sendirinya dan di bawah pohon diberi hamparan plastik untuk menampung buah / benih. Jumlah benih berkisar antara 1900 – 2268 benih per kg.

Perkecambahan

Media tabur berupa campuran pasir dan tanah (1 : 1) dimasukkan ke dalam bak kecambah ukuran 40 x 30 cm yang dapat menampung 100 benih. Benih dibenamkan dalam media sedalam ¾ bagian tubuh benih dengan posisi bagian bekas tangkai buah menghadap ke atas. Bak kecambah sebaiknya diletakkan di bawah naungan. Kecambah siap sapih setelah berumur 28 – 30 hari.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Masukkan benih ke dalam wadah simpan berupa kantong blacu tertutup yang diberi media serbuk arang sedikit lembab dan diletakkan pada ruangan ber - AC dengan suhu 18 - 21ºC.

Persemaian

Media tabur berupa campuran pasir dan tanah (1:1) dimasukkan ke dalam bak kecambah ukuran 40 x 30 cm.benih dibenamkan dalam media sedalam ¾ bagian tubuh benih dengan posisi bagian bekas tangkai buah menghadap ke atas.

Sumber :

-  Buku Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia, Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan



Up. date 09 Juni 2015
Benih

Benih Pinus/Tusam (Pinus mercusii)

Sebaran Tumbuh

Sebaran alami di Aceh, Sumatera Utara dan Jambi.  Hutan tanaman terbesar di Pulau Jawa, Sumatera dan Sulawesi.  Sumber benih berada di Sumedang dan Banjaran (Jawa Barat), Baturaden dan Paninggaran (Jawa Tengah) dan Sempolan (Jawa Timur).  Tumbuh pada ketinggian 800 s.d 1600 m dpl dengan curah hujan 2400 s.d 3600 mm / tahun.  Tumbuh pada tanah berdrainase baik.  Toleran terhadap tanah pasir dan asam.

Pengumpulan Benih

Masak fisiologis benih ditandai dengan kulit kerucut yang berwarna hijau tua, dengan sisik berwarna coklat.  Untuk mengetahui warna sisik yang tepat, ujung kerucut diiris.  Pengirisan dilakukan pada saat pemanenan.  Ukuran buah diameter 2,0 s.d 2,8 cm panjang 5 s.d 9 cm, jumlah buah per kerucut sekitar 23 butir.  Berat per 1000 butir (kadar air 9,7 %) adalah 20,3 gram, jumlah benih sebanyak 47.694 butir / kg. Pohon pinus berbungan dan berbuah sepanjang tahun, terutama pada bulan Juli sampai November.

Perkecambahan

Media yang digunakan campuran pasir tanah 1 : 1.  Perlakuan pendahuluan dengan cara direndam dalam hydrogen peroksida (H2O2 1 %) selama 24 jam.  Dengan cara ini daya kecambah  sampai 85 %.  Dapat juga menggunakan perlakuan osmotik larutan PEG 600 pada tekanan bar selama 10 hari.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Waktu disimpan untuk mencegah perkembangan jamur, sebelumnya benih dicampur dengan fungisida dalam bentuk tepung, misal benomil 2,5 %.

Persemaian

Media semai yang dipergunakan adalah campuran tanah + pasir +  kompos  (7 : 2 : 1) dan setiap 1 m media diberi pupuk TSP 1 sendok makan.   Media tanah yang digunakan sebaiknya mengandung mikoriza yang sesuai.  Ukuran polybag 10,2 x 15,2 cm.  Pemupukan dilakukan setelah bibit berumur 2 minggu dengan pupuk NPK cair (5 gram / liter air).   Di persemaian diperlukan shadding net dengan kerapatan 50 % cahaya.

Harga : Rp. 750.000,-

Sumber :

Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia
Makalah Pemuliaan Pinus merkusii oleh Edy Batara Mulya Siregar Fakultas Pertanian Jurusan Kehutanan Universitas Sumatera Utara

Up. date 15 April 2020

Manglid (Manglietia glauca)

Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum)


Sebaran Tumbuh

Sebaran alami dari daerah tropis Amerika, terutama di bagian utara, tengah, dan selatan Mexico.  Jenis ini tumbuh pada ketinggian 0 s.d 1000 mdpl dgn curah hujan 600 s.d 4.800 mm / tahun.  Tumbuh pada tanah berlapisan dalam, drainase baik.  Toleran terhadap tanah berpasir dan asin, tetapi bukan pada tanah berlapisan dangkal.  Tahan terhadap suhu dingin dan terpaan angin.  Di Indonesia mulai ditanam pada tahun 1974 di Kebun percobaan Pusat Penelitian Hutan di Sumber Wringin dan RPH Sumber Wringin Situbondo Jatim dan berfungsi sebagai sumber benih.

Pengumpulan Benih

Musim buahdari bulan Agustus s.d September.  Buahtermasuk buah polong, dgn kulit keras.  Bentuk polong melingkar dgn garis tengah 7 dan 5 cm, sehingga pangkal buah dan ujungnya menempel.  Benih masak ditandai dgn warna buah coklat tua dan berisi ± 13 benih.  Benih berukuran panjang 1,1 s.d 2 cm dan garis tengah 0,8 s.d 1,3 cm dan agak gemuk, berwarna coklat tua dengan garis coklat muda ditengahnya.  Dalam 1 kg terdapat 900  s.d 1000 benih.

Perkecambahan

Media tabur berupa campuran tanah dan pasir (1 : 1).  Pada benih ini perlu dilakukan pendahuluan dgn cara mengikir kulit benih dekat titik tumbuh dan direndam dgn air dingin selama 24 jam, atau  dgn cara merendam benih dalam larutan H2SO4 pekat selama 35 menit dan dicuci dgn air mengalir.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Benih dapat disimpan dgn mutu benih yg tetap baik dalam wadah kaleng yg tertutup rapat selama 2,5 tahun pada suhu ruangan.

Persemaian

Media semai menggunakan tanah + TSP + pupuk kandang (8 : 1,5 gram : 1).  Ukuran kantong plastik yg baik  untuk pembuatan bibit adalah 16 x 10 cm.  Bibit siap tanam dilapangan setelah berumur 3 bulan.

Harga : Rp. 40.000,-

Sumber :

-   Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia


Up. date 14 April 2020





Benih Johar (Senna siamea)


Sebaran Tumbuh

Merupakan jenis asli Asia Tenggara yang tersebar mulai dari Indonesia hingga Srilangka. Jenis ini telah diintroduksi ke India Barat, Amerika Tengah, Florida, Afrika Barat dan Timur serta Afrika Selatan.

Pengumpulan Benih

Buah johar berbentuk polong yang berukuran panjang 15 s.d 20 cm. Pengumpulan buah dilakukan dengan cara dipanjat karena pohon relative tidak terlalu tinggi dan mempunyai percabangan yang banyak. Dapat juga dijolok dari bawah dengan bantuan galah berkait. Polong yang masak fisiologis berwarna coklat tua kehitaman dan dikumpulkan sebelum polong merekah. Jumlah benih per kilo gram sekitar 41.500 biji.

Perkecambahan

Perlakuan pendahuluan yang diperlukan adalah dengan merendam benih dalam air panas kemudian biarkan hingga air dingin selama 12 s.d 24 jam atau dapat juga dengan direndam air dingin atau air mengalir selama 48 s.d 72 jam.

Persemaian

Penyapihan dari bak kecambah ke wadah sapih (kantong plastik) dilakukan ketika semai berumur 2 s.d 3 minggu dan semai siap ditanam di lapangan setelah 10 s.d 12 bulan dalam penyapihan.

Harga : Rp. 85.000,-

Sumber :

- Buku Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia, Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan


Up. Date : 18 April 2020

Benih Cendana (Santalum album)


Sebaran Tumbuh

Jenis ini menyukai daerah semak belukar yang kering, terlebih lagi bila sekitarnya terdapat savanna atau padang rumput.  Tersebar di daerah semi arid dengan musim kemarau yang nyata,  Dengan type iklim D dan E,  Ketinggian tempat 50 s.d 1200 mdpl, dan curah hujan 625 s.d 1.625 mm / th.Tanaman ini tumbuh  tersebar di daerah tropis dan subtropik.  Daerah yang paling banyak ditumbuhi adalah india dan Indonesia. Di Indonesia sebagian besar tumbuh di NTTsebagian kecil di BaliJawa Tengah, DIY,dan JawaTimur.

Pengumpulan Benih

Cendana berbuah dua kali dalam setahun.  Di NTT buah dapat dijumpai pada bulan  Maret s.d April dan September s.d Oktober.  Di Jawa Tengah dan DIY cendana berbuah pada bulan Juni s.d Agustus.  Buah diunduh saat buah masak fisiologis, yaitu buah berwarna kuning kecoklatan yang dipetik pada saat masih di pohon.  Benih yang telah berwarna hitam dapat diambil ketika masih di pohon atau dikumpulkan dari bawah pohon yang baru jatuh, namun daya kecambahnya lebih rendah dari pada buah yang berwarna kuning kecoklatan. Jumlah benih per kilo gram sekitar 8.400 biji.

Perkecambahan

Kondisi penaburan yang optimal adalah suhu 25 s.d 27ºC pada tempat yang ternaungi.  Benih ditanam dengan kedalaman 1 cm, dengan media pasir yang telah disterilkan. Sebelum penaburan.  Biji cendana dilukai kulit buahnya dan dilanjutkan dengan perendaman dalam air selama 12 jamatau dalam asam giberelic 0,005% selama satu jam.  Bibit yang telah berumur 2 bulan atau telah berdaun 4 siap untuk dipindahkan dari bak /bedeng tabor kekantung semai bersama-sama dengan inang primer.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Sebelum disimpan,benih diberi perlakuan disinfektan untuk menekan perkembangan jamur dan bakteri.

Persemaian

Penyemaian dapat dilakukan dengan cara benih ditanam langsung di kantong semai, atau didahului dengan penaburan di bak / bedeng tabur.  Media semai adalah campuran tanah dan pasir.  Untuk jenis tanah yang kurang subur, perbandingan tanah dan pasir adalah 3 :1 dan ditambah dengan pupuk kandang (5%). Penanaman biji dapat  langsung dilakukan dikantong semai. Bersama dengan penanaman biji cendana, di dalam kantong semai, ditanam pula inang primer, misalnya benih cabai besar atau stek bayam merah.  Bibit cendana dipersemaian memerlukan naungan.  Diberi naungan selama 2 bulan bila bibit berasal dari bak /bedeng tabur, atau selama 4 bulan bila benih disemaikan langsung di kantong semai,  Sebelum penanaman dilapang sebaiknya dilakukan pemilihan lokasi dan penanaman inang sekunder.

Harga : Rp. 750.000,-

Sumber :

-  Buku Atlas BenihTanamanHutan IndonesiaBalai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan




Up. date : 22 April 2020

Benih Lamtoro (Leucaena leucocephala)


Sebaran Tumbuh

Tersebar hampir di 20 negara benua kecuali di Eropa, meliputi Afrika (Tanzania, Kamerun, Afrika Selatan), Asia (Philipina, Malaysia, Indonesia), Australia dan Papua New Guinea, Amerika (Hawai, USA, Mexico, Brazil, Haiti, Poerto Rico).  Tumbuh pada tanah dengan ketinggian 0 s.d 800 mdpl, curah hujan 600 s.d 1.000 mm / tahun. (2 s.d 6 bulan basah) dengan temperatur 25 a.d 30 ° C dan kondisi tanah berdrainase baik, netral sampai basa, toleran terhadap tanah padat dan dangkal.  Pertumbuhannya kurang baik pada tanah yang ternaungi.

Pengumpulan Benih

Pembungaan dan musim buah terjadi setiap tahun pada bulan Januari s.d Desember.  Buah berbentuk polong berukuran panjang 9 s.d 13 cm dan lebar 1,3 s.d 1,8 cm.  Satu polong terdapat banyak biji.  Pengunduhan dilakukan dengan pemanjatan.  Polong yang masak berwarna coklat dan apabila terlalu masak polong akan membuka dan biji – bijinya keluar. Jumlah benih dalam satu kilo sekitar 19.000 biji.

Perkecambahan

Benih mempunyai kulit keras sehingga untuk meningkatkan dan mempercepat perkecambahan diperlukan pendahuluan.  Perendaman dengan air panas (± 80 ° C) selama 3 menit dan diikuti dengan pencucian di air dingin.  Benih kemudian ditaburkan pada media tanah dan pasir ( 1 : 1 ).  Setelah satu minggu benih tersebut akan berkecambah.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Patogen yang menginfeksi benih adalah Camtomeris leucaenae.  Patogen / jamur merupakan patogen terbawa benih yang menyebabkan bercak pada daun, kloris, kehilangan daun, kematian tanaman serta dapat berasosiasi  dengan patogen lainnya.  Pencegahan serangan patogen ini dapat dilakukan dengan memberikan fungisida seperti captan.

Persemaian

Penyapihan dilakukan setelah semai berumur 2 s.d 3 minggu.  Media yang digunakan untuk semai adalah campuran tanah + pasir + kompos ( 7 : 2 : 1 ).  Polybag yang digunakan berukuran 10 x 15 cm.  Bibit memerlukan naungan dengan intensitas cahaya 50 % dan siap ditanam di lapangan setelah berumur 3 bulan.

Harga : Rp. 40.000,-

Sumber :

Buku atlas benih tanaman hutan IndonesiaBalai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan


Up. date : 18 April 2020

Biji Jati (Tectona grandis)

Sebaran Tumbuh

Sebaran alami di India, Myanmar dan Thailand.  Penyebaran tanaman di Indonesia ditemukan di seluruh Jawa, Sulawesi, Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sumbawa, Maluku, dan Lampung.  Tumbuh pada ketinggian 0 s.d 900 m dpl dengan curah hujan 1500 s.d 3000 mm/ tahun.  Tumbuh pada tanah berlapisan dalam, subur, berdrainase baik, netral.  Toleran terhadap tanah padat.  Jenis ini tahan terhadap api (moderat) dan angin.

Pengumpulan Benih

Jati umumnya berbuah pada bulan Juli s.d Agustus.  Buah dikumpulkan di bawah tegakan.  Benih yang masak dicirikan oleh kulitnya yang berwarna coklat.  Kadar air benih jati berkisar antara 10 s.d 13 %, dengan berat per satuan benih 0,55 s.d 0,92 gram, dan diameter benih 1,38 s.d 1,56 cm.  Penanaman di Jawa oleh Perum Perhutani pada umumnya menggunakan” benih” berukuran diameter 14 mm.  Pohon jati diperkirakan mulai berbuah pada umur 7 tahun.  Potensi produksi buah per pohon di Jawa bervariasi antara 0,5  s.d 3 kg.  Jumlah benih per kg ± 1.500 butir.

Perkecambahan

Perkecambahan benih Jati umumnya menghasilkan daya berkecambah yang bervariasi dan cukup rendah (30 s.d 70 %).  Perlakuan pendahuluan sebelum benih ditabur adalah dengan cara merendam benih dalam air yang selalu diganti selama 3 hari.  Media perkecambahan yang dipergunakan adalah pasir yang telah diayak dan dijemur / dipanaskan.  Penaburan dilakukan dengan bekas tangkai menghadap ke bawah sedalam kurang lebih 2 cm.  Penyiraman dilakukan hanya apabila kondisi media kurang air (2 s.d 3 hari sekali).  Cara mengecambahkan jati di rumah kaca dilakukan dengan menabur benihnya pada bak kecambah denga media campuran pasir tanah (1 : 1 ), dan ditutup dengan plastik transparan serta disiram 9 hari sekali.  

Pencegahan Hama dan Penyakit

Pencegahan terhadap benih apabila terserang penyakit (jamur) adalah dengan memberikan fungisida seperti Dithane M – 45 ( gr/liter air)

Persemaian

Media semai yang dipergunakan adalah campuran pasir + tanah + kompos daun (7 : 2 : 1) ukuran polybag 10 x 15 cm.  Pemupukan dilakukan setelah bibit berumur 2 minggu dengan pupuk NPK cair (5 gram / liter air).  Pemupukan dilakukan setiap 2 minggu sekali sampai bibit siap tanam umur 3 bulan.  Di persemaian diperlukan shadding net dengan kerapatan 40 %.

Harga : Rp. 60.000,-

Sumber :

-  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia


Up. Date : 16 April 2020


Benih Gmelina (Gmelina arborea)

Sebaran Tumbuh

Sebaran alaminya di Burma, India.  Hutan Tanaman di Indonesia terdapat di Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara.  Sumber benih terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur. Tumbuh secara alami pada ketinggian 0 s.d 800 mdpl dengan curah hujan 1200 s.d 3000 mm/tahun.  Tumbuh pada tanah berlapisan dalam, subur dan berdrainase baik.  Toleran terhadap tanah berdrainase dangkal, berpasir, tanah padat, tanah asam asalkan tidak pada tanah berdrainase jelek.

Pengumpulan Benih

Musim buah April s.d Juli.  Benih merupakan buah batu (drupe) yang memiliki 2 s.d 3 butir biji. Jumlah benih per 1 kg adalah 1.000 s.d 1.200 butir buah batu atau 2.000 s.d 3.600 butir biji/kg.

Perkecambahan

Media berupa campuran pasir tanah (1 : 1).  Penaburan dilakukan dengan cara menanam benih ke media sedalam 2/3 panjang benih, bagian benih yang berlobang diletakan pada bagian atas.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Untuk mencegah perkembangan jamur dan penyakit, ketika disimpan benih dicampur dengan fungisida dalam bentuk tepung, misal 2,5 % benomil.

Persemaian

Media semai menggunakan campuran tanah + pasir + kompos (7 : 2 : 1). Dan setiap 1 m media diberi pupuk TSP 1 sendok makan.  Ukuran polybag 10,2 x 15,2 cm.  Dalam penyemaian diperlukan naungan 50 % cahaya.  Bibit siap tanam berumur 3 bulan.

Harga : Rp. 60.000,-

Sumber :

-  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia

Up. date 15 April 2020

Benih Kaliandra Putih (Calliandra tetragona Meissn.)


Sebaran Tumbuh

Kaliandra merupakan tanaman eksotik yang berasal dari Amerika Tengah dan pertama masuk ke Indonesia (Pulau Jawa) pada tahun 1936 dari Guatemala sebagai tanaman pelindung di perkebunan kopi.  Daerah terbaik bagi pertumbuhannya yaitu daerah tropilk basah dengan ketinggian 1800 m dpl dengan curah hujan antara 2000 s.d 4000 mm/thn.   Di Kenya, tanaman ini dapat  tumbuh dengan curah hujan 1000 mm/thn, sedangkan di daerah asalnya dapat tumbuh pada curah hujan 700 mm/thn.  Di Pulau Jawa, dapat tumbuh sampai daerah dengan ketinggian 1500 m dpl.  Tanaman ini dapat bertahan 5,1 hingga pada musim kering sampai 3 s.d 6 bulan tanpa menggugurkan daunnya.  Keadaan suhu pada daerah penanaman merupakan factor utama dalam pertumbuhan karena di Hawai dan Kenya tingkat pertumbuhan menurun drastis di bawah suhu rata – rata 20°C/thn.  Kaliandra termasuk tanaman yang mempunyai kemampuan beradaptasi tinggi terhadap berbagai jenis tanah yang agak asam (pH sampai 5,0) dan juga tahan terhadap genangan air.  Dalam percobaan yang telah dilakukan di Bandung, ternyata pada pH 4,6 s.d 5,1 tanaman ini dapat tumbuh dengan baik dimana terkandung 2,6 s.d 3,6 % bahan organik dengan kandungan N rendah dan sangat rendah untuk P dan K.

Pengumpulan Benih

Di Indonesia, musim berbunga sangat bervariasi tergantung jumlah curah hujan serta penyebarannya, dan puncaknya berlangsung antara bulan Januari s.d April.

Perkecambahan

Benih ditaburkan tanpa menggunakan perlakuan pendahuluan.  Tetapi benih akan berkecambah dengan cepat bila benih dituangi air panas yang kemudian dituangi air dingin dan direndam 24 jam.  Hal tersebut ditunjukan pada penelitian yang dilakukan oleh Universitas Winaya Mukti - Bandung, ternyata benih yang direndam dengan air dingin selama semalam dapat mempercepat perkecambahan.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Untuk menanggulangi infeksi mikroorganisme pada benih, dapat dilakukan dengan mencampur benih dengan fungisida berbentuk tepung seperti fungisida dengan bahan aktif benomil 5 %.

Persemaian

Setelah bibit berumur 4 s.d 6 bulan (diameter leher akar ± 1 cm ) atau dengan tinggi 20 s.d 50 cm dengan diameter leher akar 0,5 s.d 1 cm maka bibit siap di tanam dilapangan.

Harga : Rp. 70.000,-

Sumber :

-  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia

- Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak (Karakteristik dan Pemanfaatan Kaliandra)


Up. date : 18 April 2020
Gaharu (Aquilaria sp)

Sebaran Tumbuh

Secara ekologis sebaran tumbuh pohon penghasil gaharu di Indonesia, dapat di jumpai di berbagai wilayah hutan Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, pada daerah ketinggian 0  - 2400 m dpl, tipe iklim A atau B dengan parameter suhu udara antara 28° - 34°C, berkelembapan antara 80 – 90 % serta tumbuh pada daerah bercurah hujan antara 1.000 - >2.000 mm/tahun.  Lahan tempat tumbuh memiliki variasi kondisi struktur dan tekstur tanah berlempung, lempung berpasir dan berbatuan, liat yang tergolong Podsolik Merah Kuning (PMK) dengan kondisi remah, baik pada lahan dengan kesuburan tinggi, sedang hingga lahan – lahan ekstrim pada tanah dengan solum yang dalam (> 1 m) dan tidak dijumpai tumbuh pada lahan terendam air secara permanen.  Di Indonesia, daerah sebaran tumbuh pohon penghasil gaharu dapat dijumpai pada berbagai ekosistem hutan, baik di hutan dataran rendah, pegunungan, dan hutan rawa gambut.  Tumbuhan penghasil gaharu memiliki sifat ekofisiologis pada fase pertumbuhan vegetatif hingga umur sekitar 3 tahun serta tidak tahan cahaya matahari langsung (semitoleran).  Dengan demikian, secara alami sebagian besar jenis – jenis pohon penghasil gaharu pada fase awal tumbuh memerlukan tersedianya naungan.


Pengumpulan Benih

Benih dapat diperoleh dengan memanfaatkan potensi pohon induk alami (seeds stands) yang tersedia dalam kawasan hutan atau di kebun masyarakat sekitar hutan. Benih dikumpulkan dengan cara memungut benih yang jatuh atau benih dapat dibantu dengan memasang jaring di bawah tajuk pohon induk.  Selain itu, benih dapat diperoleh dengan memanen buah – buah matang fisiologis.  Buah matang ditunjukan apabila pada satuan pohon indukan dijumpai sekitar 10  - 20 % buah – buah telah pecah.  Buah hasil pemanenan dikeringkan pada lantai.  Setelah buah pecah, benih dikumpulkan untuk segera dikecambahkan.  Bila benih bersumber dari hutan alam, kelembaban benih harus dijaga dengan bantuan pengemasan benih yang dicampur dengan serbuk gergaji basah.

Perkecambahan

Proses penyemaian benih tanaman penghasil gaharu dapat dipola dalam 2 (dua) teknik sebagai berikut.
1.      Bak semai
 Siapkan bak semai plastik dan media tumbuh dengan bahan terdiri dari campuran tanah dengan kompos organik (1 : 2).  Aduk secara merata campuran media tumbuh tersebut.  Setelah itu, taburkan benih yang telah direndam pestisida / hormon tumbuh, lalu tutup setebal sekitar 1 cm dengan pasir zeolit dan idealnya benih – benih terinokulasi “endomikoriza”.  Selanjutnya, pelihara benih pada bak semai dengan penyiraman air minimal 1 kali per hari.  Biarkan benih  -  benih tumbuh pada bak semai hingga menghasilkan anakan tingkat semai berdaun 3 -  4 helai.
2.     Bedeng tabur
Dalam sekala lapang, perkecambahan benih dapat dilakukan oleh praktisi atau masyarakat dalam bedeng tabur.  Bedeng tabur dibuat dengan ukuran lebar 1 m dan panjang 2  - 3 m atau disesuaikan dengan tersedianya benih.  Bedeng tabur ideal bermediakan campuran tanah, kompos, dan pasir halus yang bersih dan steril.  Sebelum digunakan, sebaiknya bahan media dijemur bi bawah terik matahari selama 2 -  3 hari.  Jangan lupa tambahkan pestisida (fungisida, bakterisida) melalui penyiraman.  Setelah itu, taburkan benih secaara merata pada bedeng tabur.  Selanjutnya tutup media dengan ketebalan 1 cm.  Lakukan penyiraman 1 kali per hari agar kondisi kelembapan stabil.  Tutup dengan plastik transparan.  Setelah benih mulai tumbuh, lepaskan plastik penutup,  Biarkan benih – benih tumbuh optimal hingga menghasilakan 3 – 4 daun.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Benih yang telah diperoleh dari hasil pungutan benih jatuh atau hasil buah matang, dibersihkan dari kotoran dan dilakukan proteksi dari kemungkinan tercemar oleh penyakit (jamur atau bakteri) dengan membersihkan dan atau merendam dengan pestisida  (fungisida atau bakterisida).


Persemaian

Siapkan polibag yang telah diisi media campuran tanah permukaan dengan kompos organik (1 : 1).  Setelah itu, lakukan pencabutan anakan semai, baik dari hasil pertumbuhan pada bak semai atau bedeng tabur, secara hati – hati dan langsung ditanam ke dalam polibag.  Bibit semai yang sudah ditanam di dalam polibag, selanjutnya dipindahkan pada bedeng persemaian (rumah kaca) atau dalam sekala lapangan di bawah sungkup plastik dengan naungan atap paranet atau atap rumbia.  Usahakan cahaya masuk sekitar 60 %.  Pelihara hingga anakan mencapai kondisi siap tanam dengan tinggi bibit rata – rata sekitar 30 cm, untuk membantu kecepatan pertumbuhan dapat dibantu dengan perlakuan pemupukan lewat daun (foliazer).  Untuk menghindari kemungkinan gangguan penyakit (jamur / bakteri), lakukan penyemprotan pestisida kimia (fungisida / bakterisida), atau sesuai jenis gangguan dapat digunakan pestisida organik.

Harga : Rp. 500.000,-

Sumber :

-  Buku Gaharu Budi Daya dan Rekayasa Produksi, 



Up. date 26 Maret 2015

Biji Solobiu/Pakis Brazil (Schizolobium parahybum)


Sebaran Tumbuh

Schizolobium Parahyba atau pohon pakis Brasil, adalah spesies pohon dari Amerika tropis, terkenal karena pertumbuhan yang cepat (hingga 3 meter per tahun).  Pohon ini secara lokal dikenal dengan banyak nama, termasuk Guapuruvu, guapiruvu, bacurubu, ficheira ("token pohon"), faveira ("pohon fava"), pau-de-vintém ("penny-kayu"), pau-de-Tamanco ("menyumbat-wood "), umbela, dan parica. Ini pertama kali dijelaskan oleh JMC Vellozo pada tahun 1825 dengan nama Cassia Parahyba. Nama spesies cenderung mengacu pada Sungai Paraíbadi Tenggara Brasil.

Pengumpulan Benih

Benih solobium termasuk kelompok benih ortodoks yang dapat disimpan dalam jangka waktu cukup lama.  Musim bungan dimulai dari bulan Oktober sampai dengan Desember.  Musim buah matang dari bulan April sampai dengan Juli.  Jumlah benih per kg ± 500 biji.

Perkecambahan

Untuk mempercepat masa perkecambahan dapat dilakukan perendaman dalam air panas dengan suhu 85 ° C selama 10 menit, diikuti oleh direndam dalam air pada suhu kamar (20 s.d 25 °C) selama 12 jam. Skarifikasi secara mekanis, diikuti oleh perendaman dalam air pada suhu kamar selama 24 jam. Perkecambahan dimulai pada hari ketiga setelah tanam, sampai hari kelima belas, dengan median pada hari kedelapan.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Pencegahan hama dapat dilakukan dengan penjemuran secara berkala benih dari dalam tempat penyimpanan.

Persemaian

Budidaya pohon solobium dapat dilakukan dengan menenbarkan biji yang sudah di rendam secara merata pada bedeng tabur dengan campuran Kompos + tanah (3 : 1) , kemudian setelah menjadi semaian bibit dipindahkan ke dalam poly bag.  Media yang digunakan untuk semai adalah campuran tanah + pasir + kompos (7 : 2 : 1).  Polybag yang digunakan berukuran 10 x 15 cm.

Harga : Rp. 1.000.000,- 

Sumber :
indonesian.alibaba.com
Warung-tanaman.com
Litbang CV. Karya Barokah


Up. date 15 April 2020

Benih Mindi (Melia azedarach Linn)



Sebaran Tumbuh

Sebaran alaminya di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.  Dewasa ini populasi pohon mindi banyak ditemui di dataran tinggi di Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, dan Bondowoso (Jawa Timur).  Tumbuh pada ketinggian 700  s.d 1400 mdpl dengan curah hujan di bawah 900 mm/ tahun.  Tumbuh pada tanah berdrainase baik, subur berpasir.  Tahan terhadap suhu dingin.

Pengumpulan Benih

Musim buah bulan desember s.d Januari, walaupun kadang – kadang ada yang berbuah pada bulan juni. Jumlah benih per kilo gram sekitar 2.200 biji.

Perkecambahan

Untuk meningkatkan persentase daya berkecambah, benih ini perlu diproses pemasakan lanjutan (after ripening) selama 4 bulan.  Benih ini memiliki sifat dormansi fisik (kulit benih) yang tinggi, sehingga untuk memecahkan dormansinya, benih direndam dalam asam sulfat encer (konsentrasi 12 N) selama 10 menit, kemudian rendam dalam GA-3 200 ppm selama 12 jam, dikecambahkan pada media campuran pasir tanah (1 : 1) yang ditempatkan pada suhu tinggi (35°C selama 8 jam per hari).  Dengan metoda ini daya berkecambah dapat mencapai 70 %.  Pemecahan dormansi dapat pula dilakukan dengan cara benih diretakan kulitnya kemudian dikecambahkan pada media campuran pasir tanah (1 ; 1) dalam bak tertutup plastic.  Cara ini dapat menghasilkan daya berkecambah 89 % dengan kecepatan tumbuh 55 % selama satu minggu.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Untuk mencegah perkembangan jamur selama penyimpanan, benih dicampur dengan fungisida  dalam bentuk tepung.  Misal : Dithane M – 45, Benlate.

Persemaian

Media semai menggunakan campuran pasir + tanah + Kompos (7 : 2 ; 1)dan setiap 1 m media diberi pupuk TSP 1 sendok makan.  Ukuran polybag 15 x 20 cm.  Bibit siap tanam setelah berumur 4 bulan.

Harga : Rp. 45.000,-


Sumber : 

- Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia

Up. date : 18 April 2020
Jacaranda sp.
Eboni (Diospyros celebica)

Sebaran Tumbuh

Sulawaesi Tengah (Poso dan Perisai) dan Sulawesi Selatan (Maili, Barru, dan Maros)

Pengumpulan Benih

Pengunduhan buah dilakukan dengan cara memanjat pohon dan menjatuhkan buah yang masak dengan bantuan galah yang dilengkapi denga sabit.  Buah yang masak ditandai dengan kulit buah berwarna coklat yang bintik-bintik kuning.

Perkecambahan

Benih yang ditanam satu hari setelah pengumpulan,  Benih berkecambah dalam waktu 17 – 65 hari sebanyak 85%.  Benih disemaikan dalam bak berkecambah dengan media tanah campur pasir dengan perbandingan 3 : 1. Sebelum disemai,benih direndam dalam air dingin selama 10 jam. Benih disemai sedalam 1 cm dengan jarak 1 cm dan ditutup dengan tanah halus. Disiram 1 – 2 kali sehari. Benih mulai berkecambah setelah 15 – 17 hari.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Penyakit: Cendawan yang menyerap biji eboni yang telah jatuh adalah Peniciolopsis clvariaeformis

Persemaian

Bibit disapih setelah berumur 1 – 1,5 bulan dimasukkan ke dalam kantong plastic ukuran 10 x 15 cm yang sudah dilubangi bawahnya. Setelah umur 5 – 6 bulan atau tinggi 20 – 30 cm bibit siap ditanam di lapangan.


Sumber :

-  Buku Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia, Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan



Up. date 09 Juni 2015



Secang (Caesalpinia sappan)


Sebaran Tumbuh

Asal-usul tumbuhan ini tdk diketahui dgn pasti akan tetapi ada pula yg memperkirakan bahwa secang berasal dari wilayah sekitar India tengah, ke timur hingga Cina selatan, dan ke selatan Semenanjung Malaya. Di kawasan Asia Tenggara dan Nusantara.  Tumbuhan ini telah lama dibudidayakan orang, bahkan sebagiannya telah meliar kembali di alam. Di Afrika tumbuhan ini tercatat didapati di NigeriaKongo, Uganda, Tanzania, ReunionMauritius, dan Afrika Selatan.  Tanaman ini menyenangi tempat terbuka sampai ketinggian 1.000 mdpl, seperti di daerah pegunungan yg berbatu tetapi tdk terlalu dingin. Secang tumbuh liar dan kadang ditanam sebagai tanaman pagar atau pembatas kebun.

Pengumpulan Benih

Musim berbungadari bulan Januari s.d Desember.Panen kayu dapat dilakukan mulai umur 1 s.d 2 tahun. Kayunya bila digodok memberi warna merah gading muda, dapat digunakan utk pengecatan, memberi warna pada bahan anyaman, kue, minuman atau sebagai tinta.  Perbanyakan dgn biji atau stek batang.  Jumlah biji per kg sekitar 1.500 biji


Perkecambahan

Media tabur berupa campuran tanah dan pasir (1 : 1).  Perkecambahan benih perlu dilakukan pendahuluan dgn cara direndam air panas selama 30 menit dan air dingin selama 24 jam.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Benih dapat disimpan dgn mutu benih yg tetap baik dalam wadah kaleng yg tertutup rapat selama 2,5 tahun pada suhu ruangan dan dilakukan penjemuran 1 bulan sekali agar terbebas dari jamur dan serangga.

Persemaian

Media semai menggunakan tanah + TSP + pupuk kandang (8 : 1,5 gram : 1).  Ukuran kantong plastik yg baik  untuk pembuatan bibit adalah 16 x 10 cm.  Bibit siap tanam dilapangan setelah berumur 3 bulan.

Harga : Rp. 40.000,-


 Sumber :

-  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia
-  Wikipedia
-  Lansida Blogspot.com
-  Internal CV. Karya Barokah


Up. Date : 14 April 2020



Benih Suren (Toona sureni)



Sebaran Tumbuh
Indonesia : Sumatra, Jawa, Sulawesi; Peninsular – Malaysia; Philipina; Thailand; China Selatan: Indo – China; Burma (Myanmar); Bhutan; India.  Tumbuh pada ketinggian 1.200 m dpl pada tanah yang subur, di daerah pegunungan, type iklim A sampai C dengan suhu rata – rata pertahun 22 ° C.  Umumnya ditemukan diareal hutan rakyat.

Pengumpulan Benih
Musim berbunga Bulan Februari dan Desember.  Musim berbuah bulan April s.d Mei dan September s.d Oktober.  Benih masak dicirikan dengan perubahan warna kulit buah menjadi coklat tua dan sebagian buah sudah terlihat merekah.  Buah/benih dikumpulkan dengan cara memotong ranting buah atau menggoyangkan ranting buah dengan menggunakan galah berkantong, sehingga benih akan berterbangan masuk ke dalam kantong.  Dalam 1 kg berisi 92.000 benih.

Perkecambahan
Benih ditempatkan secara merata di atas media tabur dengan menggunakan campuran tanah + pasir (1 : 1) dan disimpan dalam satu bedeng yang bernaung dimana setelah benih ditabur ditutup dengan media yang sama untuk mencegah terbangnya benih.

Pencegahan Hama dan Penyakit
Belum ada serangan hama dan penyakit dalam penyimpanan benih.

Persemaian
Media semai yang digunakan merupakan campuran tanah + pasir + kompos (7 : 2 : 1) dan setiap 1 m3 media diberi pupuk TSP  1 sendok makan ( 5 gram ).  Media dimasukan ke dalam kantong plastic (Polybag) berukuran 10 x 15 cm.  Setelah bibit berumur 3 bulan, bibit dapat dipindah ke lapang.  Penanaman dapat dilakukan dengan jarak 4 x 4 m atau 6 x 8 m, sehingga bawahnya dapat ditanami sayuran atau tanaman palawija.

Harga : Rp.375.000,-

Sumber  :
Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid II (Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan) Balai Teknologi Perbenihan  Bogor – Indonesia.


Up. Date : 16 April 2020


Biji Mahoni (Swietenia macrophylla King.)

Sebaran Tumbuh

Daerah sebarannya diseluruh pulau Jawa.  Sumber benih di KPH Kebonharjo (Jawa Tengah), KPH Jember dan KPH Kediri (Jawa Timur), KPH Banten Cianjur, Sumedang, Ciamis, dan Tasik Malaya (Jawa Barat).  Pada ketinggian 50 s.d 1400 m dpl dengan curah hujan 1920 s.d 4800 mm / tahun.  Tumbuh pada tanah berdrainase baik.  Toleran terhadap tanah liat dan basa.

Pengumpulan Benih

Musim buah umumnya pada bulan Juni s.d Juli, walaupun ada tegakan yang masih berbuah pada bulan Agustus.  Benih diunduh pada saat buah benar – benar masak, yang dicirikan dengan warna buah coklat tua ke abu – abuan disertai dengan adanya bintik – bintik putih pada hampir separuh bagian kulit buah dan buahnya mudah pecah.  Benih yang terdapat di dalamnya sudah berwarna coklat tua.  Ukuran buah 9,5 cm s.d 15,5 cm, jumlah benih perbuah 29 hingga 59.  Dalam satu kg berisi 2300 s.d 2400 benih kering tanpa sayap, sedangkan yang bersayap dalam 1 kg berisi 2.000 butir.

Perkecambahan

Benih ditaburkan dengan cara berbaring rata dengan media atau ditanam berdiri 1 s.d 2 cm dalam media.  Media yang dapat digunakan adalah pasir, tanah atau campurannya (1 : 1, 1 : 2).  Kelompok benih yang baik mutunya dapat mencapai daya kecambah 90 s.d 100 %. 

Pencegahan Hama dan Penyakit

Cendawan yang berasosiasi dengan benih penyakit mahoni adalah Aspergillus sp, Botryodiplodia sp,Curvularia sp, dan Fusarium sp.  Pengendalian penyakit dilakukan dengan cara pemberian benomil 50 %, 25 gram dari berat total benih.

Persemaian

Karena kadar air benih yang sesuai untuk penyimpanan sangat rendah (3 s.d 5 %), agar benih benih cepat berkecambah, maka setelah disimpan benih diusahakan disemaikan di bawah naungan berat.  Media semai menggunakan campuran tanah + pasir + kompos (7 : 2 : 1) dan setiap 1 m media biberi pupuk TSP 1 sendok makan.  Ukuran polybag 10 x 15 cm.  Bibit siap tanam setelah berumur 3 bulan.

Harga : Rp. 60.000,-

Sumber :

-  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia


Up. date 15 April 2020
   

Sengon Laut (Paraserianthes falcataria)


Sebaran Tumbuh

Sebaran alaminya di Irian Jaya dan Kepulawan Maluku.  Sumber benih terdapat di Kediri (Jawa Timur).  Tumbuh pada ketinggian 0 s.d 1200 mdpl.  Dgn curah hujan 2.400 s.d 4.800 mm / tahun.  Jenis ini tumbuh pada pada tanah berlapisan dalam, drainase baik.  Toleran terhadap tanah asam, padat, dan terpaan angin.

Pengumpulan Benih

Musim buah umumnya pada bulan Juli s.d Agustus.  Ekstrak dgn cara polong dijemur selama 1 hari, kemudian dimasukkan kedalam karung dan dipukul – pukul hingga polongnya hancur.  Benih dipisahkan dan kotorannya ditampi.  Seleksi / sortasi benih dapat dilakukan dgn menggunakan seed gravity table. Jumlah benih perkilo kurang lebih 52.000 biji.

Perkecambahan

Media berupa campuran pasir tanah (1 : 1).  Perlakuan pendahuluan dgn cara direndam air mendidih dibiarkan dingin sampai 24 jam. 

Pencegahan Hama dan Penyakit

Benih yg baru diekstraksi terinfeksi cendawan terbawa benih.  Umumnya bersifat fotogenik dalam jangka panjang.  Cendawan tersebut adalah Cladospodium sp, Plasma sp, Culvuralaria sp, dan Fusarium sp.  Oleh karena itu sebelum disimpan terlebih dahulu diberikan benomil 5 % dari berat benih, diaduk hingga rata.  Waktu simpan untuk mencegah perkembangan jamur, sebelumnya benih dicampur dgn fungisida dalam bentuk tepung, misal : Dithane M 45, Benlate.

Persemaian

Media semai menggunakan campuran tanah + pasir + kompos (7 : 2 : 1). Dan setiap 1 m media diberi pupuk TSP 1 sendok makan.  Ukuran polybag 10,2 x 15,2 cm.  Dalam penyemaian diperlukan naungan 50 % cahaya.  Bibit siap tanam berumur 3 bulan.

Harga : Rp. 200.000,-


Sumber :

-  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia


Up. date 14 April 2020



Benih Sengon Merah (Albizia sinensis)


Sebaran Tumbuh

Sebaran alaminya di India, Asia Tenggara, Cina Selatan, dan Indonesia.  Di Indonesia menyebar di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.  Pohon yang menggugurkan daun; berukuran sedang hingga tinggi 30 s.d 45 m, dan diameter dapat mencapai 70 s.d 140 cm.  Daun majemuk menyirip berganda, dengan 4 s.d 14 pasang sirip.  Daun penumpu besar, bundar telur miring dengan pangkal yang setengah berbentuk jantung, seperti membran, dengan ekor diujungnya; lekas rontok.

Pengumpulan Benih

Umumnya tanaman sengon berbunga pada bulan Maret s.d Juni dan Oktober s.d Desember. Tanaman sengon merah seringkali mulai berbunga di usia 4 tahun. Sengon merah mempunyai buah berupa polong yang lurus.  Biji sengon merah bentuknya pipih dengan kulit yang cukup tebal, Biji sengon merah termasuk dalam type biji yang ortodoks. Biji sengon merah bisa bertahan hingga 1, 5 tahun jika disimpan pada suhu 4 s.d 8 C dengan kandungan air 8%.  Pada penyimpanan, biji sebaiknya dimasukkan dalam kantong plastik kedap hawa. Jumlah biji per kilo mencapai ± 37.000 biji.

Perkecambahan

Media berupa campuran pasir tanah (1 : 1).  Perlakuan pendahuluan dengan cara direndam air mendidih dibiarkan dingin sampai 24 jam. 

Pencegahan Hama dan Penyakit

Benih yang baru diekstraksi terinfeksi cendawan terbawa benih.  Umumnya bersifat fotogenik dalam jangka panjang.  Cendawan tersebut adalah Cladospodium sp, Plasma sp, Culvuralaria sp, dan Fusarium sp.  Oleh karena itu sebelum disimpan terlebih dahulu diberikan benomil 5 % dari berat benih, diaduk hingga rata.  Waktu simpan untuk mencegah perkembangan jamur, sebelumnya benih dicampur dengan fungisida dalam bentuk tepung, misal : Dithane M 45, Benlate.

Persemaian

Media semai menggunakan campuran tanah + pasir + kompos (7 : 2 : 1). Dan setiap 1 m media diberi pupuk TSP 1 sendok makan.  Ukuran polybag 10,2 x 15,2 cm.  Dalam penyemaian diperlukan naungan 50 % cahaya.  Bibit siap tanam berumur 3 bulan.

Harga : Rp. 225.000,-

Sumber :

-  Wikipedia
-  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia
-  Internal CV. Karya Barokah


Up. date : 16 April 2020



Benih Kayu Putih (Melaleuca leucadendron)


Sebaran Tumbuh

Tumbuh alami di Vietnam keselatan hingga Indonesia.  Bagian tenggara Papua New Guinea dan Australia bagian Utara.

Pengumpulan Benih

Pengunduhan dilakukan dengan pemanjatan pohon menggunakan alat panjat, galah berkait, golok dan karung plastik. Buah yang telah dipetik dimasukkan dalam karung plastik untuk diangkut ke tempat ekstraksi benih. Bahan atau wadah yang dipergunakan selama pengangkutan adalah karung yang terbuat dari kain blacu. Buah dalam karung dapat disimpan sementara selama 1 s.d 2 hari di ruang kamar sebelum dilakukan proses ekstraksi benih.

Perkecambahan

Media yang dipergunakan baik adalah campuran pasir dan tanah (1 : 1).  Penaburan dilakukan dengan cara benih dicampur pasir halus dan ditaburkan di atas media plastik.  Kemudian bak kecambah ditutup dengan plastik transparan yang dilapis dengan shading net.  Benih yang masih baik mutunya akan berkecambah setelah satu minggu setelah ditabur. Media kecambah setiap hari harus dijaga agar jangan kekeringan atau kelewat jenuh oleh air.  Jenis ini memerlukan kelembaban dan temperature yang tinggi untuk berkecambah selain sinar matahari.  Benih kayu putih sebelum disimpan (benih segar) memiliki daya berkecambah sebesar 1.500 s.d 2.000 kecambah / 1 gram benih. Jika dianggap 50 % yang jadi, jumlah benih per 1 gr sekitar 3.000 sd 4.000 biji.  Dalam satu kg benih kayu putih terdapat 3 s.d 4 juta biji.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Benih dikeringkan dahulu hingga kadar airnya kurang lebih 5% sebelum disimpan dalam ruang DCS (temperature 4 - 8ºC, RH 40 s.d 50%) atau AC (Temperatur 20 s.d 22 ºC, RH 50 s.d 60%).  Benih dapat disimpan selama 1 s.d 2 tahun pada kedua ruang simpan tersebut dengan menggunakan wadah simpan kantong plastik ukuran tebal 8 mil.

Persemaian

Benih yang telah berkecambah dengan dua helai daun disemai pada media bibit pada pagi hari atau sore hari, untuk mencegah penguapan yang berlebihan dan panas pada kecambah yang baru disemai. Media semai yang digunakan merupakan campuran tanah,pasir dan kompos (7 : 2 : 1).  Untuk memacu pertumbuhan bibit dapat dipergunakan pupuk NPK (5 gram / liter air) dimana satu sendok untuk setiap bibit pada umur 4 atau 6 minggu.

Harga : Rp. 375.000,-


Sumber :

-  Buku Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia, Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.


Up. Date : 30 April 2020

Benih Formis (Accacia auriculiformis)


Sebaran Tumbuh

Acacia auriculiformis yang bernama daerah akor atau ori akor penyebaran alaminya meliputi Australia, Maluku, Irian Jaya dan Papua Nugini. Dapat tumbuh pada tanah yang kurang subur dengan curah hujan tahunan 1080 s.d 2100 mm. Ketinggian tempat yang ideal untuk tanaman ini berkisar antara 0 s.d 400 m dpl.
Pada umumnya pohon acacia auriculiformis dapat mencapai tinggi 15 sd 30 m dengan diameter batang 50 cm. Pada waktu muda pertumbuhannya sangat cepat. Sehingga umur 4 tahun saja dapat mencapai tinggi 10 m dengan diameter batang 6.6 cm. Bentuk batangnya kurang baik dengan percabangan yang  rendah dan banyak.

Pengumpulan Benih

Musim berbuahnya pada bulan Juli-November.  Jumlah benih per kg adalah memiliki sekitar 47 000 biji / kg. Ekstrak dengan cara polong dijemur selama 1 hari, kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dipukul – pukul dengan memakai kayu hingga polongnya hancur.  Benih dipisahkan dari kotorannya dengan ditampi.  Funikelnya dihilangkan dengan cara menjemur benih selama 1 s.d 2 hari, kemudian funikelnya dihilangkan secara manual.  Seleksi / sortasi benih dapat dilakukan dengan menggunakan seed gravitu table.

Perkecambahan

Media berupa campuran pasir tanah (1 : 1).  Perlakuan pendahuluan dengan cara direndam dengan air mendidih kemudian dibiarkan dingin selama 24 jam. 

Pencegahan Hama dan Penyakit

Untuk mencegah perkembangan jamur, waktu disimpan benih dicampur dengan fungisida dalam bentuk tepung.  Misal : benomil.

Persemaian

Mediayang digunakan untuk semai adalah campuran tanah + pasir + kompos ( 7 : 2 : 1 ) dan setiap 1 m media diberi pupuk TSP 1 sendok makan.  Polybag yang digunakan berukuran 10,2 x 15,2 cm.  Bibit memerlukan naungan dengan intensitas cahaya 50 % dan siap ditanam di lapangan setelah berumur 3 bulan.

Harga : Rp. 175.000,-

Sumber :

-  Wikipedia
- bibithijau.blogspot.com



Up. date : 16 April 2020





Benih Balsa (Ochroma bicolor)


Sebaran Tumbuh

Tumbuh secara alami di daerah tropika Amerika Tengah dan Selatan.  Jenis ini setelah ditanam menyebar di banyak negara tropis seperti Malaysia, Indonesia, Philipina dan Papua New Guinea (PNG).

Pengumpulan Benih

Musim buah masak umumnya terjadi pada bulan September s.d November.  Musim bunga dan berbuah bervariasi pada lokasi yang berbeda yang sangat dipengaruhi oleh kondisi ekologi lokasi setempat.  Pengunduhan atau pemanenan dilakukan pada saat buah masak berwarna hijau tua dan kulit buah mulai merekah.  Pengumpulan buah dilakukan dengan pemanjatan menggunakan alat panjat, galah berkait dan karung plastik. Jumlah benih per kilo gram sekitar 59.250 biji.

Perkecambahan

Benih balsa tidak memiliki dormansi, tetapi untuk mempercepat perkecambahan, disarankan untuk merendam benihnya dalam air dingin selama 24 jam.  Benih balsa ditabur pada media campuran pasir dan tanah (1 : 1) dan ditutup dengan selapis tipis pasir.  Perkecambahan benih pada alat pengecambahan (germinator) memerlukan temperatur 25 - 35º C setiap harinya.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Benih balsa tergolong kelompok benih intermediate rekalsitran.  Benih yang telah dikeringkan dengan kadar air 10 s.d 12 % dapat disimpan selama 6 bulan dalam ruang AC. (temperatur 18 s.d 22º C, RH 50 s.d 60 %) dengan wadah simpan kantong plastik dalam kaleng.  Untuk mencegah serangan jamur selama penyimpanan, dapat diberikan fungisida secukupnya.

Persemaian

Benih yang telah berkecambah dengan dua helai daun disemai pada media bibit pada pagi hari atau sore hari, untuk mencegah penguapan yang berlebihan dan panas pada kecambah yang baru disemai.  Media semai yang digunakan merupakan campuran tanah, pasir dan kompos (7 : 2 : 1).  Untuk memacu pertumbuhan bibit dapat dipergunakan pupuk NPK (5 gram/liter air) dimana satu sendok untuk setiap bibit pada umur 4 minggu dan 6 minggu.

Harga : Rp. 600.000,-

Sumber :

-  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia

Up. date : 23 April 2020



Benih Krasikarpa

Sebaran Tumbuh

Sebaran alaminya di Papua Nugini, Irian Jaya bagian Selatan, Townsville sampai dengan Semenanjung Cape York – Quensland (Australia), bagian Barat Papua Nugini dan bagian Tenggara Irian Jaya (Indonesia).  Mampu tumbuh pada kondisi lahan yang sangat asam (pH 3,5 s.d 6) serta mempunyai ketahanan terhadap kondisi lingkungan yang kurang baik.  Dapat tumbuh pada ketinggian 200 s.d 700 m dpl dengan curah hujan 1000 s.d 2500 mm / thn.  Toleran terhadap berbagai tempat tumbuh dan tipe tanah maupun garam yang ada di dalam tanah.  Tumbuh pada tanah berpasir, lumpur, tanah yang berdrainase jelek, juga dapat tumbuh dekat laut.

Pengumpulan Benih

A. Crassicarpa mulai berbunga paling lambat 18 bulan setelah penanaman, sedangkan biji melimpah setelah 4 tahun.  Biji masak setelah 5 s.d 6 bulan setelah berbunga.  Di daerah alaminya berbunga bulan Juni sd September dan buah mulai masak dari Oktober s.d Maret.  Buah berbentuk polong.  Pengumpulan polong dilakukan dengan cara pemanjatan.  Buah yang masak berwarna coklat dan apabila terlalu masak polong akan membuka dan biji – bijinya berhamparan keluar.  Jumlah benih per 1 kg adalah 48.828 sd 48.876 butir.

Perkecambahan

Perlakuan pendahuluan dengan perendaman air panas selama 6 menit kemudian direndam air dingin selama 1 jam atau dengan cara mencabik kulit benih pada punggung endosperm dengan gunting kuku.  Benih kemudian dikecambahkan pada media tanah dan pasir.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Jenis mikroorganisme patogen yang sering terbawa benih A. Crassicarpa diantaranya penicillium sp., Aspergilus sp., Cladosporium sp., Fusarium sp., dan Rhizopus sp.  Untuk menanggulangi infeksi mikroorganisme tersebut dapat dilakukan dengan mencampur benih dengan fungisida berbentuk tepung seperti fungisida dengan bahan aktif benomil 5 %.

Persemaian

Media semai yang digunakan adalah media tanah dan sekam padi (5 : 1) dan 0,5 gr TSP.  Penambahan kompos sabut kelapa dan pemberian pupuk TSP 3 butir / kantong dilakukan ketika semaian sudah berumur 2 bulan.  Shading net dibuka dengan intensitas 50 %, 2 minggu sebelum penanaman dan dibuka 100 % ketika 1 minggu sebelum penanaman.  Bibit siap tanam setelah berumur 3 bulan.

Harga : Rp. 850.000,-

Sumber :

Buku Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia, Badan Penelitian danj Pengembangan Kehutanan.  Balai Teknologi Perbenihan.

Up. date : 15 April 2020



Benih Mangium (Accacia mangium)

Sebaran Tumbuh

Sebaran alaminya di Irian Jaya dan Kepulawan Maluku.  Sumber benih terdapat di Subanjeriji (Sumatera Selatan), Bogor, Banten dan Purwakarta (Jawa Barat).  Tumbuh pada ketinggian 500 s.d 1200 m dpl dengan curah hujan di atas 1.920 mm/tahun.  Tumbuh pada tanah subur berpasir.  Toleran terhadap tanah asam, miskin hara dan drainase jelek

Pengumpulan Benih

Musim buah umumnya pada bulan Juli s.d Agustus.  Buah (polong) yang masak berwarna cokelat.  Jumlah benih per kg adalah 98.000 butir.Ekstrak dengan cara polong dijemur selama 1 hari, kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dipukul – pukul dengan memakai kayu hingga polongnya hancur.  Benih dipisahkan dari kotorannya dengan ditampi.  Funikelnya dihilangkan dengan cara menjemur benih selama 1 s.d 2 hari, kemudian funikelnya dihilangkan secara manual.  Seleksi / sortasi benih dapat dilakukan dengan menggunakan seed gravitu table.

Perkecambahan

Media berupa campuran pasir tanah (1 : 1).  Perlakuan pendahuluan dengan cara direndam dengan air mendidih kemudian dibiarkan dingin selama 24 jam.  Pencangkokan cabang primer dapat dipergunakan untuk membangun kebun benih klonal,  tetapi tidak sebagai teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif.  Cabang primer yang dipilih berukuran 2 s.d 3 cm dan terletak kira – kira 1/3 kanopi (tajuk).  Pencangkokan dilakukan pada cabang yang terletak 20 s.d 30 cm dari pangkal cabang dan dikupas sepanjang 10 cm.  Bagian cabang yang dikupas ditutup dengan sabut kelapa steril yang sudah diberi air hingga lembab, setelah itu dibungkus plastik bening dan kedua bagian ujung plastik diikat dengan tali rafia.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Untuk mencegah perkembangan jamur, waktu disimpan benih dicampur dengan fungisida dalam bentuk tepung.  Misal : benomil.

Persemaian

Mediayang digunakan untuk semai adalah campuran tanah + pasir + kompos ( 7 : 2 : 1 ) dan setiap 1 m media diberi pupuk TSP 1 sendok makan.  Polybag yang digunakan berukuran 10,2 x 15,2 cm.  Bibit memerlukan naungan dengan intensitas cahaya 50 % dan siap ditanam di lapangan setelah berumur 3 bulan.

Harga : Rp. 120.000,-

Sumber :

Buku Atlas BenihTanaman Hutan Indonesia.  Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan



Up. date : 16 April 2020

                                                                                                 

Biji Flamboyan (Delonix regia)

Sebaran Tumbuh
Tanaman khas dgn pohon besar dan bunga merah cerah. Memiliki nama genus Delonix  yg berasal dari kata Yunani delos (mencolok), dan onyx,  (cakar).  Pohon ini umumnya dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Madagaskar utk tanaman hias.  Tanaman ini terancam punah di habitat aslinya karena perusakan habitat.
Pengumpulan Benih
Musim berbunga bulan Januari, September, dan Desember. Musim berbuah Juni s.d Agustus.  Jumlah biji per kg ± 1.900 biji.
Perkecambahan
Biji berwarna hitam,  sepintas seperti biji bunga matahari, namun biji lebih lonjong, besar – besar dan padat.  Pada penanaman awal, biasanya perkecabahan biji adalah hal yg cukup sulit.  Tdk sedikit orang yg gagal pada saat penanamannya.  Sebenarnya mudah saja jika mengetahui tekniknya.  Utk membuat biji berkecambah, dapat dilakukan 2 teknik di bawah ini, a.l :
Proses perendaman dilakukan selama sehari semalam 24 jam menggunakan air hangat. Kemudian saat kulit biji bagian luar mulai terkelupas, tanamlah biji ke dalam pot.  Mengamplas setiap sisi biji.  Tdk usah terlalu lama mengamplasnya, hanya lakukan beberapa detik saja.  Setelah itu, rendam biji dgn air selama sehari penuh.  Setelah itu tanam dalam pot.  Biasanya kecambah akan muncul dalam 4 s.d  6 hari setelah perendaman.

Pencegahan Hama dan Penyakit
Pencegahan hama dapat dilakukan dgn penjemuran secara berkala benih dari dalam tempat penyimpanan.
Persemaian
Media tanam dari campuran tanah dan kompos pupuk kandang (1:1).  Semaikan dan rawat dgn baik sampai bibit setinggi 1 m baru bisa dipindahkan ke lahan permanen.  Setelah bibit siap ditanam, buat lubang dgn kedalaman minimal 50 cm dan tanam dgn arah tegak lurus agar tanaman tumbuh dengan baik.  Selanjutnya timbun kembali dan padatkan dgn tangan agar kuat. Siram secara rutin saat awal tanam

Harga : Rp. 60.000,-  

Sumber  :
· Wikipedia
· Bibitbunga.com
· Agrobisnisinfo
· Koleksi Polong – Polongan Kebun Raya Purwodadi, LIPI Kebun Raya Purwodadi 2001
 Up. Date :15 April 2020




Benih Kesambi (Schleichera oleosa)

Sebaran Tumbuh

Sebaran alami terdapat di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Seram, Kai.  Sumber benih terdapat di Bojonegoro (Perum Perhutani Unit II), Kebunharjo dan Soroweyo, Telawa (Perum perhutani Unit I).

Pengumpulan Benih

Musim berbuah dari Januari s.d Februari.  Pengumpulan buah yaitu dengan mengunduh benih yang masak fisiologis.  Salah satu ciri masak fisiologis benih kesambi yaitu kulit buah berwarna hijau kekuningan dan coklat, buah berbentuk bulat dan daging lunak.  Jumlah benih per kg berkisar 1.800 s.d 2.000 biji.

Perkecambahan

Benih ini memiliki dormansi kulit dengan endosperm mengandung minyak atsiri, sehingga sebelum dikecambahkan perlu perlakuan pendahuluan dengan cara benih direndam air dingin selama 24 jam.  Selanjutnya benih ditabur dengan cara dibenamkan dalam media campuran pasir+tanah (1:1) sedalam 2/3 panjang benih.  Waktu yang diperlukan untuk berkecambah 2 minggu.  Benih ini memiliki tipe perkecambhan epigeal.


Pencegahan Hama dan Penyakit

Benih kesambi termasuk benih ortodoks.  Benih dapat disimpan dengan menggunakan wadah plastik kedap di ruang ber AC, dengan kadar air awal 5-8 %.

Persemaian

Media semai menggunakan campuran tanah lapisan atas + pasir + kompos (7:2:1) dan setiap 1m3 media diberi pupuk SP36 1 sendok makan.  Ukuran bumbung plastik 15 x 20 cm.  Dalam persemaian diperlukan naungan 50 % cahaya.  Bibit siap tanam setelah berumur 6 bulan.

Harga : Rp. 60.000,-

Sumber :

-  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid II
- Internal CV. Karya Barokah



Up. date : 16 April 2020



Benih Pelita (Eucalyptus Pellita)

Sebaran Tumbuh

Jenis ini menyebar secara alami di Papua New Gini, Irian Jaya dan Queensland.

Pengumpulan Benih

Tanaman ini berbunga pada bulan April s.d Juni dan berbuah masak pada bulan Agustus s.d November.  Benih dikatakan telah masak fisiologis jika sudah mulai mengeras, berwarna coklat tua dan tutup buah sudah mulai terbuka sebagian, tetapi benih belum keluar dari buah.  Berat 1 butir benih berkisar antara 0,0011 – 0,0016 gram.  Jadi dalam 1 kg berisi sebanyak antara 625.000 – 909.091 butir benih.

Perkecambahan

Benih disemaikan pada bak kecambah dengan menggunkan media campuran tanah topsoil dan pasir dengan perbandingan 1 ; 1.  Campuran media ini disaring dahulu kemudian disterilkan.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Untuk mencegah perkembangan jamur selama penyimpanan, sebelumnya benih dicampur dengan fungisida dalam bentuk tepung.  Jenis mikroba yang sering terbawa pada benih ini pada saat setelah panen.  (pengunduhan) adalah Penicillium Aspergillus, Fusarium dan Rhizopus.

Persemaian

Setelah kecambah/semai berumur 2 s.d 3 bulan atau kira – kira tinggi semai sudah 3 cm, kemudian disapih di bedeng persemaian dengan menggunakan kantong polybag berukuran diameter 10 cm dan panjang 20 cm yang telah dilubangi dasarnya.  Adapun media semai yang disarankan adalah media tanah topsoil.  Setelah tinggi bibit mencapai 25  s.d 30 cm, bibit telah siap ditanam di lapangan.

Harga : Rp. 1.750.000,-

Sumber :

-   Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia


Up. date : 16 April 2020

Biji Asam Jawa (Tamarindus Indica L.)


Sebaran Tumbuh

Tanaman asam tumbuh tersebar di daerah tropis dan buahnya lazim untuk dimakan.  Jenis ini diperkirakan berasal dari savana kering di Afrika Tropis yang diintroduksi ke Asia dan menjadi tempat tumbuh sekarang serta belum lama diintroduksi di daerah tropis belahan barat.  Dapat tumbuh pada tanah berpasir sampai berlempung dan pada kondisi tanah yang kurang subur asam masih dapat tumbuh dengan baik, tetapi pada tanah yang kandungan airnya cukup tinggi pohon ini umumnya tumbuh pendek.  Tanaman ini tumbuh di daerah bercurah hujan 500 s.d 1.500 mm/tahun, bahkan tetap hidup pada curah hujan 350 mm jika diberi irigasi saat penanaman.

Pengumpulan Benih

Pohon asam jawa biasanya berbuah selama musim hujan dan akan masak 6 bulan berikutnya.  Di daerah Jawa Timur yang beriklim musim, pergantian daun terjadi pada akhir musim kering, yaitu pada bulan September s.d November.  Buah masak pada bulan Juni s.d September. Benih asam jawa termasuk ke dalam benih ortodoks, sehingga untuk mempertahankan viabilitasnya harus disimpan pada suhu rendah (5 s.d 10 ºC).  Penyimpanan dengan wadah karung (porous) dapat meningkatkan viabilitas potensial dan vigor kekuatan tumbuh bibit selama penyimpanan 12 minggu.  Dalam satu kilogram terdapat 1.800 s.d 2.600 benih.

Perkecambahan

Benih ini tidak memiliki masa dormansi, sehingga tidak memerlukan pendahuluan sebelum proses perkecambahan.  Untuk jumlah banyak, perlakuan dengan air mendidih atau pemecah dapat digunakan.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Permasalahan yang dihadapi adalah serangan hama pada saat penyimpanan.  Sebagai tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan perlakuan CO2 sebelum benih disimpan. 

Persemaian

Penaburan benih dapat dilakukan di bedeng atau kantong plastik.  Wadah semai digunkan apabila semai dipersemaian lebih dari 4 bulan.  Perkecambahan dimulai 7 s.d 10 hari setelah penaburan dan biasanya membutuhkan waktu satu bulan.  Kecambah harus terhindar dari sinar matahari dan semai dapat dipindahkan ke lapangan setelah mencapai ketinggian 30 cm.

Harga : Rp. 50.000,-


Sumber :

-  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid IV (Badan Penelitian dan Pengembangan kehutanan, Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Bogor)



Up. date : 16 April 2020

Saga Pohon (Adenanthera microsperma T&B.)

Sebaran Tumbuh

Tumbuhan ini terdapat di bagian Tengah dan Timur Pulau Jawa mulai dari daerah pantai sampai ketinggian 600 m dpl.  Tumbuhan tersebut tidak tumbuh berkelompok, tumbuhan ini tidak begitu menuntut persyaratan tumbuh yang tinggi mengenai kualitas tanah.

Pengumpulan Benih

Saga pohon berbuah sepanjang tahun, pada bulan April s.d Agustus.  Buah saga pohon yang sudah masak fisiologis berwarna coklat dan sudah merekah.  Benihnya berbentuk bulat kancing dan berwarna merah.

Perkecambahan

Sebelum dikecambahkan, benih saga pohon memerlukan perlakuan pendahuluan terlebih dahulu, yaitu direndam dalam larutan Asam Sulfat selama 30 menit.  Media perkecambahan yang digunakan adalah media campuran tanah dan pasir dengan perbandingan 1 : 1.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Untuk mencegah perkembangan jamur selama penyimpanan, sebelumnya benih dicampur dengan fungisida dalam bentuk tepung.

Persemaian

Setelah kecambah/semai berumur 1 -  2 bulan atau kira – kira tinggi semai sudah 5 cm, kemudian disapih di bedeng persemaian dengan menggunakan kantong polybag berukuran diameter 10 cm dan panjang 20 cm yang telah dilubangi dasarnya.  Adapun media semai yang disarankan adalah media tanah topsoil.  Setelah tinggi bibit mencapai 25  - 30 cm, bibit telah siap ditanam di lapangan.

Harga : Rp. 50.000,-

Sumber :

-   Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia

Up. date 11 Februari 2019

Benih Indigofera 

Sebaran Tumbuh

Indigofera dibawa ke Indonesia oleh bangsa Eropa sekitar thn 1900, dan sekarang terus berkembang secara luas. Di Jabar tanaman yg dikenal dengan nama tarum  sudah sejak lama digunakan sebagai pewarna kain, demikian juga halnya di wilayah pulau Jawa Iainnya.
Tumbuhan dimanfaatkan sebagai pakan ternak yg kaya akan nitrogen, fosfor dan kalsium. Perkebunan pertama di Indonesia adalah di Wonogiri sebagai salah satu tanaman yg wajib ditanam disamping kopi, karet, tebu dan teh pada saat tanam paksa pada tahun 1830.  

Pengumpulan Benih

Sistem perbanyakan tanaman dgn cara generatif yaitu dengan biji. Biji yg digunakan dari tanaman yg sudah tua berumur sekitar 12 bulan dan belum pernah dipanen sama sekali. Jumlah benih 152.250 biji per kg.

Perkecambahan

Sebelum disemaikan biji direndam selama 12 jam dalam air dingin kemudian buang yg mengambang. Setelah itu tabur 2 sd 3 butir benih indigofera di dalam tray atau langsung ke polybag dan sirami setiap pagi dan sore, tidak perlu menggunakan pupuk kimia tetapi cukup dengan tanah subur atau pupuk kandang / organik karena indigofera akarnya bisa mengambil nitrogen dari udara. 

Pencegahan Hama dan Penyakit

Utk mencegah hama benih dapat dicampur dgn insektisida benomil / di berikan kapur barus di wadah penyimpanan. Utk menghindari kelembaban yg dapat menyebabkan jamur, biji dikering anginkan selama 24 jam. Selanjutnya dapat disimpan dalam kemasan yg rapat.

Persemaian

Siapkan Tray Semai / Baki dan Polybag ukuran minimal diameter 8 sd 10 cm di isi tanah subur bagian atas atau tanah biasa diberi pupuk kandang dgn perbandingan 50:50, polybag ini saat pembibitan harus dalam kondisi tersiram air setiap hari.  Setelah usia sekitar 2 minggu di tray semai, lalu pindahkan ke polybag.
Harga : Rp. 700.000,-
Sumber :

-  lolitkambing.litbang.pertanian.go.id
-  Sapi.co.id/cara-mengobati-luka-pada-ternak
-  Tabloidsinartani.com-indigofera-sumber-bahan-pakan-ternak-masa-depan
-  Litbang CV. Karya Barokah


Up. date 15 April 2020

Benih Turi


Sebaran Tumbuh

Tanaman turi berasal dari negara – negara Asia Selatan dan Asia Tenggara seperti Australia, India, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Philippines.  Akan tetapi pada saat ini telah menyebar ke berbagai negara yang mempunyai iklim tropis di dunia.  Tanaman ini merupakan tanaman dataran rendah yang tidak memiliki toleransi yang cukup untuk suhu dingin (sekitar di bawah 10°C), dan memiliki kemampuan untuk mentolerir genangan air serta cocok untuk lingkungan yang mempunyai sejarah banjir.  Tanaman ini dapat ditemukan di bawah 1200 m dpl.

Pengumpulan Benih

Benih turi termasuk kelompok benih yang ortodoks yang bisa disimpan untuk waktu cukup lama dan dapat disimpan dengan wadah yang disegel dengan suhu 4°C atau kurang.  Viabilitas benih dapat dipertahankan selama 2 tahun.  Jumlah benih per kg 17.000 s.d 30.000 biji.

Perkecambahan

Untuk mempercepat perkecambahan, perlakuan pendahuluan yang diperlukan adalah dengan merendam benih dalam air dingin selama 24 jam.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Larva Bruchohagus mellipes dapat menyerang dan merusak benih.  Pencegahan hama dapat dilakukan dengan penjemuran secara berkala benih dari dalam tempat penyimpanan.

Persemaian

Budidaya pohon turi dapat dilakukan dengan menenbarkan biji secara langsung di areal yang akan dihijaukan, atau benih terlebih dahulu disemai, kemudian setelah menjadi semaian bibit ditanam di lapang atau dipindahkan ke dalam poly bag.  Media yang digunakan untuk semai adalah campuran tanah + pasir + kompos ( 7 : 2 : 1 ).  Polybag yang digunakan berukuran 10 x 15 cm.  Bibit memerlukan naungan dengan intensitas cahaya 50 % dan siap ditanam di lapangan setelah berumur 3 bulan.

Harga : Rp. 60.000,-


Sumber :

Informasi singkat Benih No. 138., November 2012.  BPTH Sulawesi.
Uji Benih Tanaman Hutan – Bagian 6 : Daya Kecambah.  Badan Standarisasi Nasional.
Litbang CV. Karya Barokah


Up. date 15 April 2020

Biji Jambu Mete

Sebaran Tumbuh
Merupakan jenis asli daerah brazil dan menyebar ke Amerika Tengah dan Selatan. Bangsa Portugis membawa tanaman ini Ke India, dan Afrika Timur yg akhirnya masuk ke Srilanka, Malaysia dan Indonesia.  Tingkat keasaman tanah yg paling baik adalah pada kisaran pH netral, yaitu sekitar 6 s.d 7 dengan ketinggian tempat yang optimum adalah 600 mdpl.

Pengumpulan Benih
Umumnya buah jambu mete matang pada bulan Juni s.d Agustus, tetapi ada pula yg baru dapat dipanen pada bulan November s.d Desember.  Pemanenan buah dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan buah yg sudah terlalu matang dan telah jatuh ke tanah atau dengan pengunduhan/memetik buah yg masih ada di pohon tetapi yg telah benar  benar matang.  Ekstrak buah dapat dilakukan dengan cara membuang semuanya secara langsung.  Jumlah biji per kg berkisar antara 210 s.d 230 biji.

Perkecambahan
Walaupun benih jambu mete mempunyai kulit yg keras, tetapig mudah berkecambah tanpa perlakuan pendahuluan, sehingga dapat langsung ditanam di lapangan, tetapi memerlukan benih yg lebih banyak karena setiap lubang tanam memerlukan 2 s.d 3 benih.

Pencegahan Hama dan Penyakit
Benih yg akan disimpan sebelumnya dikeringkan sampai kadar airnya di bawah 14 % dan disimpan dalam wadah yg bersih dan kering, sehingga viabilitasnya dapat dipertahankan sekitar 7 s.d 12 bulan.

Persemaian
Media penyemaian umumnya menhhunakan tanah (top soil) dan benih langsung ditanam pada setiap polybag, sebanyak satu butir untuk setiap polybag.  Pertumbuhan bibit jambu mete termasuk lambat, sehingga baru dapat ditanam di lapangan setelah berumur 1 tahun.

Harga : Rp. 50.000,-

Sumber  :
Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia jilid IV (Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Bogor)

Up. Date : 15 April 2020


Biji Ketapang Kencana


Sebaran Tumbuh
K. Kencana adalah jenis tanaman peneduh berwujud pohon.  Tanaman ini memiliki tajuk mendatar dan berlapis - lapis.  Tanaman ini satu kerabat dengan Ketapang Laut (Terminalia catappa), dan merupakan tanaman endemik Madagaskar, tetapi sekarang diintroduksi ke berbagai daerah tropika.
Tanaman ini cocok dgn iklim pesisir dan dataran rendah hingga ketinggian sekitar 400 mgpl. Ketapang menggugurkan daunnya dua kali dalam satu tahun, sehingga tumbuhan ini bisa bertahan menghadapi bulan-bulan yg kering.  Buahnya yg memiliki lapisan gabus dpt terapung - apung di air sungai dan laut hingga berbulan-bulan, sebelum tumbuh di tempat yg cocok.
Pengumpulan Benih
Membudidayakan K Kencana dgn memanen buah ketapang yg telah tua. Jumlah benih perkg sekitar 3.300 biji

Perkecambahan
Jemur terlebih dahulu biji dibawah terik matahari selama 5 s.d 6 jam.  Angkat serta letakkan di tempat yg teduh selama 24 jam.  Sebelum di tabur di bedeng tabur, biji di rendam terlebih dahulu di dalam air selama 24 jam.  Kecambah akan tumbuh sekitar 4 s.d 6 minggu.  Pada masa perkembangan perlu diperhatikan kadar air yg cukup.
Pencegahan Hama dan Penyakit
Dapat dilakukan dgn penjemuran benih sampai kadar air sekitar 30 % dan memberikan kapur barus di dalam tempat penyimpanan.

Persemaian
Siapkan media semai dgn cara mencampur tanah dan kompos, kemudian dibentuk guludan.   Tanamlah biji dgn jarak antar biji sekitar 20 cm.  Tutup biji dgn tanah pada bagian atasnya,  lakukan penyiraman sesudah seluruh biji ditanam.  Penyemaian dapat dilakukan di polybag langsung.  Sebaiknya biji yg disemai sebanyk 1 biji saja tiap polybag.
Sesudah bibit tumbuh, pindahkan bibit ke dalam polybag.  Andai telah menyemai biji di polybag, cukup menunggu bibit mencapai ketinggian 50 cm.  Bibit bisa di pindah polybag yg lebih besar atau dipindahkan ke lahan tanam permanen.

Harga : Rp. 300.000,-

Sumber  :
· Wikipedia
· Internal CV. Karya Barokah

Up. Date : 15 April 2020

Biji Kemiri Makan

Sebaran Tumbuh

Sebaran alami terdapat di daerah tropik, di Indonesia umumnya dapat ditemui di Sumatera Utara, Jawa, Madura dan Sulawesi Selatan.Tipe tanah dan iklim seperti pada tanah kapur, tanah latosol, tanah podsolik baik yang subur maupun yang kurang subur, bahkan dapat juga tumbuh pada tanah berpasir.  Tumbuh pada daerah dengan suhu 21°C s.d  27°C.  Curah hujan 1.100 s.d 2.400 m dengan hari hujan 80 s.d 110 hari pertahun dan kelembaban rata – rata 75 %.  Tumbuh pada ketinggian 0 s.d 800 m dpl, dibeberapa tempat terdapat sampai ketinggian 1.200 m dpl.

Pengumpulan Benih

Buah dikumpulkan dengan cara memungut di bawah tegakan, karena buah kemiri yang masak akan jatuh dengan sendirinya.  Buah kemiri berkulit keras dan berwarna hitam yang memiliki 2 s.d 3 buah biji di dalamnya.  Dalam satu kilo terdapat 90 s.d 109 buah biji kering.  Pada umumnya buah kemiri yang berbiji dua berbentuk gepeng yang biasa disebut dengan biji betina dan yang berbiji satu berbentuk bulat yang  disebut biji jantan.  Biasanya biji betina mempunyai kemampuan berkecambah lebih cepat.  Berdasarkan pengalaman biasanya kemiri yang berasal dari biji jantan tidak akan mendaptangkan buah yang banyak.

Perkecambahan

Benih yang  akan dikecambahkan terlebih dahulu ditipiskan dengan gerinda atau amplas.  Biji kemiri sangat cepat kehilangan daya tumbuhnya, dimana biji yang telah disimpan lebih dari 12 bulan sudah tidak ditanam lagi.  Biji yang akan dikecambahkan diletakkan dengn bagian yang datar kedalam sampai kedalaman ± 1,5 cm.  Biji dari penaburan dengan DB sebesar 80 %.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Kemiri merupakan tanaman yang kurang diganggu oleh hama dan peyakit.  Gangguan hanya terjadi pada waktu tanaman masih muda terutama di lapangan terbuka dimana banyak rumput yang disenangi ternak.

Persemaian

Media semai yang digunakan adalah campuran tanah dan pasir (2 : 1).  Persemaian dibuat di bawah naungan dan jika telah tumbuh baik, atap peneduh dapat dikurangi agar anakan cukup terkena sinar matahari. Penyapihan dilakuakan setelah samapai semai berumur 4 bulan atau terlihat 2 s.d 3 helai daun.

Harga : Rp. 40.000,-

Sumber :

-   Atlas BenihTanamanHutan Indonesia Jilid V

Up. date : 16 April 2020

Benih Kaliandra Merah (Calliandra calothyrsus)

Sebaran Tumbuh

Kaliandra merupakan tanaman eksotik yang berasal dari Amerika Tengah dan pertama masuk ke Indonesia (Pulau Jawa) pada tahun 1936 dari Guatemala sebagai tanaman pelindung di perkebunan kopi.  Daerah terbaik bagi pertumbuhannya yaitu daerah tropilk basah dengan ketinggian 1800 m dpl dengan curah hujan antara 2000 s.d 4000 mm/thn.   Di Kenya, tanaman ini dapat  tumbuh dengan curah hujan 1000 mm/thn, sedangkan di daerah asalnya dapat tumbuh pada curah hujan 700 mm/thn.  Di Pulau Jawa, dapat tumbuh sampai daerah dengan ketinggian 1500 m dpl.  Tanaman ini dapat bertahan5,1 hingga pada musim kering sampai 3 s.d 6 bulan tanpa menggugurkan daunnya.  Keadaan suhu pada daerah penanaman merupakan factor utama dalam pertumbuhan karena di Hawai dan Kenya tingkat pertumbuhan menurun drastis di bawah suhu rata – rata 20°C/thn.  Kaliandra termasuk tanaman yang mempunyai kemampuan beradaptasi tinggi terhadap berbagai jenis tanah yang agak asam (pH sampai 5,0) dan juga tahan terhadap genangan air.  Dalam percobaan yang telah dilakukan di Bandung, ternyata pada pH 4,6 s.d 5,1 tanaman ini dapat tumbuh dengan baik dimana terkandung 2,6 s.d 3,6 % bahan organik dengan kandungan N rendah dan sangat rendah untuk P dan K.

Pengumpulan Benih

Di Indonesia, musim berbunga sangat bervariasi tergantung jumlah curah hujan serta penyebarannya, dan puncaknya berlangsung antara bulan Januari s.d April. Jumlah benih dalam satu kilo gram sekitar 19.750 biji.

Perkecambahan

Benih ditaburkan tanpa menggunakan perlakuan pendahuluan.  Tetapi benih akan berkecambah dengan cepat bila benih dituangi air panas yang kemudian dituangi air dingin dan direndam 24 jam.  Hal tersebut ditunjukan pada penelitian yang dilakukan oleh Universitas Winaya Mukti – Bandung, ternyata benih yang direndam dengan air dingin selama semalam dapat mempercepat perkecambahan.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Untuk menanggulangi infeksi mikroorganisme pada benih, dapat dilakukan dengan mencampur benih dengan fungisida berbentuk tepung seperti fungisida dengan bahan aktif benomil 5 %.

Persemaian

Setelah bibit berumur 4 s.d 6 bulan (diameter leher akar ± 1 cm ) atau dengan tinggi 20 s.d 50 cm dengan diameter leher akar 0,5 s.d 1 cm maka bibit siap di tanam dilapangan.

Harga : Rp. 190.000,-


Sum ber :

-  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia

- Lokakarya Nasional Tanaman Pakan Ternak (Karakteristik dan Pemanfaatan Kaliandra)

Up. Date : 18 April 2020

Benih Ampupu (Eucalyptus urophylla)
Sebaran Tumbuh

Tumbuh alami di bagian timur Indonesia yaitu di Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Gunung Mutis Soe.  Selain itu dapat ditemui di pulau Timor Timur.  Jenis ini tumbuh tersebar pada ketinggian 200 s.d 1500 m dpl dengan curah hujan 1300 s.d 2400 mm/tahun.  Tumbuh baik pada tanah berdrainase baik dan bersifat toleran terhadap tanah padat dan asam.  Jenis ini tahan terhadap api. 

Pengumpulan Benih

Musim bunga berlangsung antara bulan Januari hingga Maret, sedangkan buah masak dan siap panen pada bulan Juni hingga September.  Pembuahan terjadi setiap bulan secara periodik.  Benih dikatakan masak fisiologis jika buah sudah mulai mengeras, berwarna coklat tua dan tutup buah mulai terbuka sebagian, tetapi benih belum keluar dari buah.  Rata - rata produksi buah setiap pohon adalah 7,92 s.d 11,2 kg, jika sudah dalam bentuk benih 214,7 s.d 358,2 gram setiap pohon.  Jumlah benih perkilogram berkisar antara 285.000 s.d  458.000.

Perkecambahan

Benih disemaikan pada bak kecambah dengan menggunkan media campuran tanah topsoil dan pasir dengan perbandingan 1 : 1.  Campuran media ini disaring dahulu kemudian disterilkan.  Benih ditabur di atas media semai, kemudian ditutup plastik selama ± 7 hari namun tetap dilakukan penyiraman setiap pagi dan sore.  Penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore.  Penyiraman dilakukan dengan menggunakan semprotan yang halus.  Perkecambahan berlangsung antara hari ke – 10 hingga ke  - 14. 

Pencegahan Hama dan Penyakit

Untuk mencegah perkembangan jamur selama penyimpanan, sebelumnya benih dicampur dengan tetracycli 5 % atau benomil 5 %.  Jenis mikroba yang sering terbawa pada benih ini pada saat setelah panen.  (pengunduhan) adalah Aspergillussp, Fusarium dan Gliocladium.

Persemaian

Setelah kecambah/semai berumur 1 bulan disapih ke dalam kantong plastik hitam ukuran 10 x 15 cm yang telah dilungi dasarnya, kemudian diisi dengan campuran tanah topsoil dan pupuk kandang (pebandingan 1 : 1) yang telah dicampur furadan.  Setelah tinggi bibit mencapai 20  s.d 30 cm, bibit telah siap ditanam di lapangan.

Harga : Rp. 1.200.000,-

Sumber :

-   Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia

Up. date : 16 April 2020

Biji Kedawung (Parkia timoriana (DC) Merr.)


Sebaran Tumbuh

Spesies ini tersebar di daerahSumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku danIrian Jaya.Semenanjung Malaya, India BagianTimur Laut, Bangladesh, Burma dan Thailand.  Secara alami jenis ini tumbuh pada tanah latosol dan mediteran di hutan sekunder.  Umumnya tumbuh baik dengan ketinggian antara 500 s.d 1.000 m.dpl.  Secara alami jenis ini di ketemukan sampai ketinggian1.500 m.dpl.

Pengumpulan Benih

Buah yang tua berwarna coklat kehitaman.  Dalam satu polong terdapat 12 s.d 19 biji.  Bentuk jorong, 1,4 s.d 2 cm panjangnya.  Jumlah per kilo gram biji kedawung sekitar 1.200.

Perkecambahan

Metode skarifikasi dengan perlakuan kuli tbiji menghasilkan total perkecambahan paling besar, namun kurang praktis dikerjakan.  Sedangkan menggunakan air panas memberikan hasil yang sedang, tetapi relative mudah dikerjakan.  Untuk lebih meningkatkan perkecambahan perlu dikaji lebih lanjut perlakuan kombinasi antara perlakuan skarifikasi dengan aplikas izat stimulant kimiawi.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Benih kedawung merupakan jenis biji yang bersifat ortodoks (tahan lama).  Viabilitas biji kedawung dapat dipertahankan selama 3 tahun dalampenyimpanan pada kondisi ruang.

Persemaian

Media semai menggunakan tanah + TSP + pupuk kandang (8 : 1,5 gram : 1).  Ukuran kantong plastik yang baik  untuk pembuatan bibit adalah 16 x 10 cm.  Bibit siap tanam dilapangan setelah berumur 3 bulan.

Harga : Rp. 125.000,-

Sumber :

ü  Atlas Kayu IndonesiaJilid III (Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Hasil Hutan 2004).
ü  Oaji.net/articles/2015
ü  Internal CV. KaryaBarokah


Up. date : 22 April 2020

Biji Kemiri Sunan (Reutealis trisperma)

Sebaran Tumbuh

Merupakan tumbuhan asli tropis (Burkill, 1966; Purseglove, 19810, menyebar di berbagai tempat di Indonesia.  Kemiri sunan banyak di tanam disekitar Bandung dan menyebar ketempat lain seperti Garut, Sumedang, dan Majalengka sehingga tanaman ini dikenal dengan nama Jarak Bandung, Kaliki Banten, Muncang Leuweung.  Masyarakat di daerah tersebut mengenal tanaman bersifat racun, terutama dari buahnya, sehingga dikenal pula nama kemiri racun.  Tanaman ini dapat juga dijumpai juga disekitar Cirebon (Wiriadinata, 2007).  Dalam nama daerah, pohon ini dikenal juga dengan nama Kemiri Bandung (Bahasa Sunda).  Kemiri Sunan dapat tumbuh baik hingga ketinggian 1.000 m di atas permukaan laut.  Namun demikian produksi yang optimum dengan rendemen minyak yang tinggi diperoleh sampai ketinggian 700 m di atas permukaan laut.

Pengumpulan Benih

Buah kemiri sunan terbentuk setelah 3 s.d 4 bulan sejak mekar.  Buah kemiri sunan mencapai kematangan dan akan mulai berjatuhan setelah 5 bulan dari saat pembuahan.  Jumlah buah pertandan antara 5 s.d 13 buah.  Setiap buah memiliki 3 s.d 4 ruang yang berisi biji (Herman dan Pranowo, 2011; syafarudin dan Wahyudi, 2011)).  Buah berwarna hijau waktu muda, setelah matang berwarna hijau kekuningan sampai kecoklatan. Jumlah per kilogram kemiri sunan berkisar antara 175 s.d 200 biji.

Perkecambahan

Penyiapan media kecambah berupa top soil yang dicaampur rata dengan sekam padi atau pasir atau serbuk gergaji,  Media dari tanah sebaiknya diayak memakai saringan 1,0 x 1,0 cm untuk mencegah masuknya gumpalan – gumpalan tanah, serta bersih dari sampah dan sisa perakaran lainnya.  Media kecambah harus bebas dari jamur atau sumber penyakit lainnya.  Media dimasukkan ke dalam bak pengecambahan (seedbed) berukuran lebar 30 cm, panjang 60 cm, dan tinggi 15 cm.  Benih (biji) direndam dalam air selama 24 jam.  Benih yang tenggelam kemudian dikecambahkan dalam seedbed (bak pengecambahan), sedangkan benih yang masih mengapung dilakukan perendaman lanjutan selama 4 jam.  Benih yang masih mengapung setelah perendaman ulang > 4 jam adalah benih afkir.  Untuk menghindari tumbuhnya jamur, air rendaman dapat diberi fungisida 0,2 %.  Benih ditanam dengan cara membenamkan biji yang telah berkecambah dimana arah radikula (calon akar) menghadap ke bawah, sedalam 1 cm dengan jarak 3 x 3 cm, sehingga dalam seedbed terdapat 200 biji.  Setelah biji di tata dalam seedbed segera ditutup dengan mulsa atau tanah halus dan ditempatkan ditempat terbuka yang aman dari gangguan hewan.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit dengan menyemprotkan larutan fungisida dan insektisida 0,02 %.

Persemaian

Pemindahan kecambah ke polybag dilakukan segera setelah biji pecah di seedbed. Hindari pemindahan kecambah dengan akar yang terlalu panjang,  Pemindahan kecambah yang terlambat akan mengakibatkan kerusakan akar kecambah sehingga benih tidak tumbuh dengan normal.  Polybag yang digunakan berukuran tebal 0,15 mm, lebar 20, dan panjang 25 cm, berwarna hitam dengan emapat baris lubang perforasi berjarak 5 cm.  Letak tubang dimulai dari tengah polybag bagian bawah.  Polybag yang digunakan sebaiknya yang telah dilipat bagian bawahnya dengan tujuan agar setelah diisi media, polybag dapat berdiri tegak.  Tanah yang digunakan sebagai media tanam sebaiknya diayak terlebih dahulu memakai ayakan ukuran lubang 1,0 x 1,0 cm untuk mencegah masukknya gumpalan – gumpalan tanah serta bersih dari bebatuan dan sisa – sisa perakaran.  Media tanam yang digunakan menggunakan media campur top soil, pupuk kandang, dan pasir atau sekam dengan perbandingan volume 1 : 1 : 1,  Pembenihan yang dilakukan pada musim penghujan, menggunakan media campuran tanah, pasir atau sekam padi dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1 : 1.  Apabila pembenihan dilakukan pada musim kemarau, komposisi media tanam yang digunakan adlah tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1.  Media dalam polybag disiram dengan air setiap hari untuk mendapatkan kepadatan tanah yang stabil sebelum penanaman kecambah.

Harga : Rp. 55.000,-

Sumber :

-  Litbang Pertanian -  Kementrian Pertanian

Up. date : 28 April 2020


Benih Jabon Putih (Anthocephalus cadamba)
Sebaran Tumbuh

Sebagian Jawa Barat dan Jawa Timur, Seluruh Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, Nusa Tenggara Barat dan Irian Jaya. Tumbuh pada ketinggian 0 s.d 1000 m dpl dengan curah hujan kurang dari 1920 mm/tahun. Tumbuh pada tanah ringan, berdrainase baik. Toleran terhadap tanah asam dan berdrainase jelek tetapi bukan pada tanah tererosi. 

Pengumpulan Benih

Musim buah umumnya pada bulan Maret s.d April. Buah dikumpulkan dengan cara memanjat dan memetiknya dari pohon. Buah masak dicirikan oleh warnanya yang berubah dari hijau menjadi coklat muda dan daging buahnya telah lunak. Pohon mulai berbuah pada umur 5 tahun dan perkiraan produksi buah rata - rata perpohon berjumlah 45 buah.  Jumlah biji kering per kg sebayak 26.132.000 biji 

Perkecambahan

Media berupa campuran pasir tanah halus (1 : 1), disterilisasi dengan cara digoreng selama 2 jam. Sebelum benih ditabur, media disiram sampai jenuh. Bak tabur ditutup dengan plastik transparan. Setelah penyiraman pertama, penyiraman selanjutnya dilakukan pada hari ke-7 dan ke-10. Setelah periode tersebut, plastik dibuka dan dilanjutkan dengan penyiraman setiap hari sekali dengan sprayer yang halus selama kurang lebih 1 bulan. 

Persemaian
Media semai menggunakan campuran tanah + pasir + kompos daun (7 : 2 : 1). Dan setiap 1 m media diberi pupuk TSP 1 sendok makan. Ukuran polybag 10,2 x 15,2 cm. Pemupukan dilakukan setelah bibit berumur 2 minggu dengan pupuk NPK cair (5 gram/liter air). Pemupukan dilakukan setiap 2 minggu sekali sampai bibit siap tanam pada umur 2 bulan. Dalam persemaian diperlukan shaddingnet dengan naungan 40 %.
Harga : Rp. 1.800.000,-

Sumber :

- Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia
- Manual  Teknik Pembuatan Bibit Berkualitas.  Balai Perbenihan Hutan Jawa dan Madura

Up. date : 30 April 2020

Benih Trembesi (Albizia saman)


Sebaran Tumbuh
Tersebar di kisaran iklim yg luas, termasuk diantaranya equator dan monsoon yg memiliki CH rata-rata 600 s.d 3.000 mm pd ketinggian 0 s.d 300 mdpl. Ki hujan dpt bertahan pd daerah yg memiliki bulan kering 2 s.d 4 bulan, suhu 20 s.d 38°C dimana suhu maksimal saat musim kering 24 s.d 38°C dan suhu minimal saat musim basah 18 s.d 20°C.
Trembesi tumbuh di berbagai jenis tanah dgn pH sedikit asam hingga netral (6,0 s.d 7,4). Jenis ini memerlukan drainasi yd baik namun masih toleran terhadap tanah tergenang air dlm waktu pendek. Trembesi  merupakan pohon besar, tinggi dgn tajuk yg sangat melebar. 

Pengumpulan Benih
Berbunga pd bulan Mei dan Juni. Buahnya berwarna cokelat kemerahan sangat lengket dan manis berisi sekitar 5 s.d 25 biji dgn panjang 1,3 cm.  Tiap kg berisi sekitar 5.500 biji.

Perkecambahan
Pembibitan Biji Tanpa Perlakuan
Perkecambahan biji akan tumbuh dgn baik sekitar 36 s.d 50% tanpa perlakuan.
Pembibitan Biji Dengan Perlakuan
Pembibitan dgn memberi perlakuan tertentu pada biji trembesi utk mendapatkan hasil yg lebih baik dan lebih cepat, a.l :  Memasukan biji dlm air selama 1 s.d 2 menit dgn suhu 80°C dgn volume air 5 x lebih banyak dari volume biji.  Aduk biji kemudian keringkan.  Rendam biji dlm air hangat dgn suhu 30 s.d 40° C selama 24 jam.  Metode seperti ini akan membantu perkecambahan biji 90 s.d 100 %.

Pencegahan Hama dan Penyakit
Pencegahan hama dapat dilakukan dgn penjemuran secara berkala benih dari dlm tempat penyimpanan.

Persemaian
Biji siap utk ditanam setelah panjang kecambah 20 s.d 30 mm. Perkiraan ukuran bibit saat penanaman yaitu ketika mempunyai tinggi sekitar 15 s.d 30 cm dgn panjang akar sekitar 10 cm.  Diameter batang dari bibit harus mencapai 5 s.d 30 mm. Penanaman ini dpt dilakukan di pasir atau di tanam di polibag yg berukuran 10x20 cm dgn komposisi 3:1:1 (tanah:pasir:kompos).

Harga : Rp. 50.000,-

Sumber  :
·         Wikipedia
·         Bibithijau.blogspot.com
·         Internal CV. Karya Barokah

Up. Date : 14 April 2020


Biji Kelor


Sebaran Tumbuh

Tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi sampai di ketinggian 1000 m dpl, banyak ditanam sebagai tapal batas atau pagar di halaman rumah atau ladang.  Pohon kelor dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 6,1 meter pada tahun pertamanya. Laju rata-rata pertumbuhannya adalah 4,6 meter per tahunnya, tetapi dengan kondisi yang optimal, kelajuannya dapat jauh melampaui pertumbuhan rata-rata tersebut. Pohon kelor membutuhkan banyak sinar matahari, kehangatan, dan air untuk pertumbuhannya. Jadi, pilihlah lokasi yang akan memberikan sinar matahari paling banyak untuk pohon.

Pengumpulan Benih

Biji yang baik berasal dari tanaman yang sehat. Untuk mendapatkan biji yang baik diperoleh dengan mengambil polong kelor yang sudah tua (hampir busuk) kemudian diambil bijinya. Jemur biji kelor tadi dibawah terik matahari selama kurang lebih 5 jam. Setelah kering biji diambil dan disimpan ditempat sejuk dan kering.  Biasanya dalam 1 kilo gram berisi 4.000 biji kelor.

Perkecambahan

Biji yang sudah diseleksi sebagai calon benih sebelum ditanam direndam dalam air hangat dan dibiarkan selama satu malam atau sampai biji terlihat mengembang.  Biji yang mengapung sebaiknya dibuang dan tidak digunakan sebagai benih.  Biji yang sudah direndam kemudian ditiriskan dan dapat ditanam segera atau paling lambat sehari setelah ditiriskan.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Benih Kelor dapat disimpan dengan mutu benih yang tetap baik dalam wadah toples  yang tertutup rapat selama 1,5 tahun pada suhu ruangan.  Untuk mengurangi serangan hama serangga dan serangan jamur, benih berkala dijemur setiap 2 minggu sekali.

Persemaian

Ukuran polybag untuk biji kelor bisa menggunakan polybag medium. Untuk target 2 s.d 3 bulan tanam ladang bisa cukup memakai polybag ukuran 15x 20. Untuk target tanam ladang 4 s.d 5 bulan ukuran polybag bisa memakai 15x25 atau 20×25.  Pastikan kegemburan tanah yang baik bagi biji. Yang terbaik adalah campuran tanah hitam (bukan tanah liat sawah yang keras). Bibit kelor butuh tanah gembur. Lain jika nanti sudah tumbuh besar pada tanah liat atau bebatuan/brangkal sekalipun bisa tetap berkembang. Campur dengan pupuk kering yang telah terfermentasi secara baik.  Pemakaian pupuk domba usia satu tahun kering sangat bagus.  Hindari pupuk yang di dalamnya terdapat hewan-hewan kecil. Kutu menjadi problem karena biji kelor sangat enak dimakan, sehingga banyak yang gagal karena hama ini.  Lubang tanam tidak boleh lebih dari 2 cm, agar biji dapat berkecambah dalam waktu 5 s.d 12 hari setelah tanam.  Pasalnya lebih dari rentang waktu itu, dapat dipastikan biji tidak berkecambah dan kalaupun berkecambah, nantinya tanaman tidak akan tumbuh baik.  Bibit siap tanam dilapangan setelah berumur 3 bulan.

Harga : Rp. 250.000,-

Sumber :

-   i.d wikihow.com
-   kelorplus.blogspot.co.id
-   odesa.id
-   Internal CV. Karya Barokah

Up. date 15 April 2020




Biji Bidara Arab


Sebaran Tumbuh

Bidara atau widara (Ziziphus mauritiana) adalah sejenis pohon kecil penghasil buah yang tumbuh di daerah kering. Tanaman ini terutama tumbuh baik di wilayah yang memiliki musim kering yang jelas. Kualitas buahnya paling baik jika tumbuh pada lingkungan yang panas, kaya cahaya matahari, dan cukup kering; namun hendaknya mengalami musim hujan yang memadai untuk menumbuhkan ranting, daun dan bunga, serta untuk mempertahankan kelembaban tanah selama mematangkan buah. Bidara berkembang luas pada wilayah dengan curah hujan 300 s.d 500 mm pertahun. Untuk keperluan komersial, pohon bidara dapat dikembangkan hingga ketinggian 1.000 mdpl, akan tetapi di atas ketinggian ini pertumbuhannya kurang baik.

Tahan iklim kering dan penggenangan, bidara mudah beradaptasi dan kerap tumbuh meliar di lahan-lahan yang kurang terurus dan di tepi jalan. Tumbuh di pelbagai jenis tanah, a.l : laterit, tanah hitam yang berdrainase baik, tanah berpasir, tanah liat, tanah aluvial di sepanjang aliran sungai.  Bidara diperkirakan memiliki asal usul dari Asia Tengah, dan menyebar alami di wilayah yang luas mulai dari AljazairTunisiaLibiaMesirUganda dan Kenya di AfrikaAfganistanPakistan,India utara, NepalBangladeshTiongkok selatan, VietnamThailandSemenanjug MalayaIndonesia, hingga Australia.  Kini bidara telah ditanam di banyak negara di Afrika, dan juga di Madagaskar, namun yang mengembangkannya secara komersial hanyalah India, Tiongkok, dan sedikit di Thailand. 

Pengumpulan Benih

Penting untuk diketahui bahwa buah bidara tidak matang serentak. Jadi, tidak dapat dipanen langsung secara menyeluruh. Ada 4 kali pemetikan buah selama masa panen berlangsung. Jangan mengambil buah yang masih mentah karena baunya kurang sedap. 

Perkecambahan

Benih / biji Bidara Arab perlu dikeluarkan dari cangkang kulit luar yang keras (skarifikasi), selanjutnya direndam air bersih (suhu kamar 20 s.d 26 C) selama 8 jam. Kemudian proses germinasi / perkecambahan, selanjutnya disemai di tempat terkena sinar matahari langsung, dan baru kemudian ditanam serta dirawat. Benih mengeluarkan tunas 2 s.d 6 hari, panen pertama Bidara Arab mulai 1,5 s.d 2 tahun. 

Pencegahan Hama dan Penyakit 

Agar benih tidak mudah menyerap kelembaban udara yang lebih tinggi, pastikan tutup wadah penyimpanan tertutup rapat.  Sedangkan suhu yang ideal agar daya simpan benih lebih lama adalah dibawah 15 derajat celsius. Untuk jangka panjang benih bisa disimpan di lemari es atau cool room.

Persemaian

Siapkan wadah penyemaian (berupa nampan, tray, kaleng bekas, dsb).  Bagian bawahnya harus diberi lubang secukupnya untuk sirkulasi air.  Sehari sebelum semai, isi dengan media semai hingga 3/4 nya.  Komposisi media semai = tanah : pasir/sekam : kompos = 1 : 1 : 1.  Masukkan benih Bidara Arab yang bertunas ke media semai dengan kedalaman 0,7 s.d 2,2 cm.  Sebagian tunasnya harus muncul di permukaan tanah.  Semprotkan air yang halus (gunakan spray).  Letakkan wadah persemaian di tempat yang terkena sinar matahari langsung.  Jaga medianya agar tidak kering dan tidak terlalu basah.  Semprotkan air halus 1 s.d 2 kali sehari bila medianya kering.  Persemaian diakhiri setelah memiliki 2 s.d 5 helai daun.

Harga : Rp. 350.000,-

Sumber :

www.andrafarm.com/_andra.php?_i=0-tanaman kelompok&topik=menanam&kelompok=Bidara

- https://id.wikipedia.org/wiki/Bidara

- https://thegorbalsla.com/cara-menanam-pohon-bidara/

 Up. Date : 26 Oktober 2020










Benih Lamtoro Taramba (Leuaena leucocephala)

Sebaran Tumbuh

Lamtoro Taramba adalah tanaman yang aslinya berasal dari Australia. Tanaman  ini sudah lama dikembangkan di Indonesia, khususnya di daerah Nusa Tenggara Timur (NTT).  Tanaman ini mampu beradaptasi dengan baik di daerah tropis serta pada tanah dengan kemasaman sedang antara pH 5,5 s.d 6,5 dengan curah hujan tahunan di atas 760 mm (Hoult dan Briant, 1974).  Keunggulan lain dari lamtoro kultivar Taramba adalah tinggi kandungan protein (15 s.d 18%), vitamin, dan mineral.

 Pengumpulan Benih

Buah mempunyai bentuk yang menyerupai pita lurus, pipih serta tipis. Berukuran 14 s.d 26 cm dengan lebar 2 cm, buah yang mentah berwarna kehijauan, sedangkan buah yang sudah masak akan berubah warna menjadi kecoklatan, memiliki sekat – sekat diantara bijinya.  Untuk setiap buah dapat menghasilkan 15 s.d 30 biji, bentuk bijinya bulat, pipih berukuran kecil dengan panjang 6 s.d 10 mm dan lebar 3 s.d 4,5 mm dengan warna coklat tua yang mengkilap.

Pengunduhan dilakukan dengan pemanjatan.  Polong yang masak berwarna coklat dan apabila terlalu masak polong akan membuka dan biji – bijinya keluar. Jumlah benih dalam satu kilo sekitar 18.250 biji.

 Perkecambahan

Benih mempunyai kulit keras sehingga untuk meningkatkan dan mempercepat perkecambahan diperlukan pendahuluan.  Perendaman dengan air panas (± 80 ° C) selama 3 menit dan diikuti dengan pencucian di air dingin.  Benih kemudian ditaburkan pada media tanah dan pasir ( 1 : 1 ).  Setelah satu minggu benih tersebut akan berkecambah.

 Pencegahan Hama dan Penyakit

Patogen yang menginfeksi benih adalah Camtomeris leucaenae.  Patogen / jamur merupakan patogen terbawa benih yang menyebabkan bercak pada daun, kloris, kehilangan daun, kematian tanaman serta dapat berasosiasi  dengan patogen lainnya.  Pencegahan serangan patogen ini dapat dilakukan dengan memberikan fungisida seperti captan.

Persemaian

Penyapihan dilakukan setelah semai berumur 2 s.d 3 minggu.  Media yang digunakan untuk semai adalah campuran tanah + pasir + kompos ( 7 : 2 : 1 ).  Polybag yang digunakan berukuran 10 x 15 cm.  Bibit memerlukan naungan dengan intensitas cahaya 50 % dan siap ditanam di lapangan setelah berumur 3 bulan.

 Harga : Rp. 50.000,-

 Sumber :

· Buku Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia.  

Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan

· Hortikultura.sariagri.id.  Lamtoro Taramba Bikin Daging Sapi jadi Enak

· Agrotec.id.  Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Lamtoro

 Up. date : 23 November 2020



Benih Rasamala (Altingia excelsa)


Sebaran Tumbuh

Sebaran alami terutama di hutan – hutan gunung Priangan dan pegunungan Bukit Barisan Sumatera, pada ketinggian 600 s.d 1.000 m dpl. Sumber benih terdapat di Sukabumi dan Cianjur (Jawa Barat). Hutan rasamala dapat dijumpai di Bedugul, Bali 3.  Musim buah pada bulan Agustus s.d Oktober.

Pengumpulan Benih

Buah Rasamala termasuk buah kotak, yang berbentuk bulat diselubungi sisik hijau. Buah tersebut berwarna coklat kekuning – kuningan dengan panjang buah 1,2 s.d 2,5 cm dan lebar 1,2 s.d 2,2 cm. Buah yang masak fisiologis dicirikan oleh warna sisik buah hijau kecoklatan sampai coklat. Apabila buah kelewat masak (kehitam – hitaman) kemungkinan besar tidak mengandung biji lagi. Dalam satu buah terdapat sekitar 35 Benih rasamala berukuran kecil yaitu kurang lebih 177.000 butir per kg atau 75.000 butir/liter.

Perkecambahan

Media tabur berupa pasir campur tanah (1 : 1). Benih mulai berkecambah pada hari ke -10.  Kecambah siap sapih setelah berumur 10 s.d11 hari atau setelah semai kuat.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Waktu disimpan untuk mencegah perkembangan jamur, sebelumnya benih dicampur dengan fungisida dalam bentuk tepung.

Persemaian

Media semai menggunakan campuran tanah + pasi + kompos (7:2:1) dan setiap 1 m diberi pupuk TSP 1 sendok makan. Ukuran polybag 10,2 x 15,2 cm.  Dalam penyemaian diperlukan naungan 50% cahaya. Semaian siap ditanam di lapang setelah berumur 10 bulan, atau telah mencapai tinggi 50 cm.

Harga : Rp. 2.500.000 / Kg

Sumber :

Nurhasbi, dkk.  2010.  Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid 1.  Bogor - Indonesia.

Up. Date : 10 Februari 2021















Benih Leda (Eucalyptus deglupta Blume)


Sebaran Tumbuh

Merupakan tanaman asli Indonesia yang secara alami tersebar di Sulawesi, Maluku, dan Irian Jaya. Tumbuh pada ketinggian 0 s.d 1.800 mdpl dengan curah hujan 2.400 s.d  6.000 mm/tahun. Tumbuh pada tanah berlapisan dalam dengan drainase baik.

Pengumpulan Benih

Pengunduhan dilakukan terhadap kerucut yang berwarna hijau kecoklatan. Pengunduhan harus dilakukan tepat waktu, karena apabila kerucut telah berwarna coklat tua, selain telah melampaui waktu masak fisiologis, kondisi kerucut sudah merekah dan tidak berisi benih lagi.  Rata – rata jumlah benih setiap 0,1 gram pada kadar air ±8% adalah 1.257 butir (12.570.000 butir/kg).

Perkecambahan

Media yang digunakan untuk perkecambahan E.deglupta adalah campuran tanah dan pasir (1:1). Benih dapat langsung ditaburkan tanpa melalui perlakuan pendahuluan. Proses perkecambahannya membutuhkan kelembaban dan suhu yang cukup tinggi ( 35°C).  Untuk menjaga suhu perkecambahan agar tetap tinggi maka bak kecambah ditutup dengan plastik transparan.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Cendawan yang dapat menginfeksi benih E. Deglupta diantaranya adalah Penicillium, pestalolita, Aspergillus, Cladosporium, dan Batriyadiplodia. Penicillium dan Aspergillus merupakan cendawan yang berpotensi sebagai cendawan penyimpanan.  Serangan cendawan secra aktif dapat ditekan dengan menggunakan perlakuan pembekuan (t = -150°C) + Benomil + Streptomycin 5 %.  Cara penambahan bahan kimia tersebut dilakukan dengan menghamparkan benih di atas kantong plastik, lalu bahan kimia ditambahkan secara bertahap hingga memcapai takaran yang ditentukan dan diaduk sampai merata.

Persemaian

Penyapihan dilakukan setelah semai berumur 3 s.d 4 minggu.  Media yang digunakan untuk semai E.deglupta adalah campuran tanah + pasir + kompos (7 : 2 : 1). Polybag yang digunakan berukuran 10,2 x 15,2 cm. Bibit memerlukan naungan dengan intensitas cahaya 50% dan siap ditanam di lapangan setelah berumur 3 bulan.


Sumber :

- Buku Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid I, Balai Penelitian Teknologi Perbenihan Bogor

Up. Date : 05 Juni 2021

Benih Kenari (Canarium indicum L)

Sebaran Tumbuh

Benih Kenari banyak di tanam di Sulawesi, Maluku, P. Kangean, Bawean, Flores, Timor, Wetar, Tanimbar, Papua Nugini, Kepulauan New Hebrid, Kepulauan Solomon dan Kepulauan Santa Cruz serta di Melanesia. Tumbuh di tanah rendah hingga pegunungan dengan ketinggian 1500 m dpl. Umumnya menyukai tanah berkapur, tanah liat maupun tanah yang berpasir.

Pengumpulan Benih

Buah dikumpulkan di bawah tegakan.  Buah masak berwarna hitam, berbentuk bulat telur.  Biji mempunyai tempurung yang keras. Kadar air benih kenari berkisar antara 10 - 13%.  Berat 1000 butir benih adalah 8.231,25 gram.

Perkecambahan

Tempurung biji sangat keras, sehingga perlu dilakukan perlakuan pendahuluan dengan cara peretakan benih kemudian direndam air dingin selama 2 x 24 jam. Benih berkecambah pada minggu ke - 3.  Daya berkecambah benih sebesar 86,7% dan nilai kecepatan berkecambah adalah rata – rata 43,97 hari.

Pencegahan Hama dan Penyakit

Pencegahan terhadap benih apabila terserang penyakit (jamur) adalah dengan memberikan fungisida seperti Dithane M - 45 (2 gram/liter air).

Persemaian

Media semai yang dipergunakan adalah campuran pasir + tanah (1:1).  Ukuran polybag 10 x 15 cm.  Pemupukan dilakukan setelah bibit berumur 2 minggu dengan pupuk NPK cair (5 gram/liter).  Pemupukan dilakukan setiap 2 minggu sekali sampai bibit siap tanam pada umur 3 bulan atau setelah bibit mencapai tinggi 0,5 cm.  Dalam persemaian diperlakukan shadding net dengan naungan 40%.

Harga : Rp. 40.000,-

Sumber

Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid V ( Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan) Tahun 2005

Up. Date : 24 Desember 2021










Sebaran tumbuh

Penyebaran alami terdapat di Australia, Kepulauan Pasifik dan Asia (Indonesia, Malaysia, India, dan Srilanka). Penyebaran di Indonesia : Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, P. Jawa, Madura, Ternate, Halmahera. Tumbuh pada lahan dan iklim yang bervariasi mulai dari pasir pantai hingga ke lereng pegunungan yang tinggi, dengan iklim tropis panas dan semi arid, dan ketinggian mulai dari 0 hingga 1500 mdpl.  Tumbuh paling baik di daerah pantai dengan pH tanah berkisar antara 5,0 – 8,0. Tahan terhadap kekeringan selama 6 - 8 bulan. Suhu maksimum rata – rata 30 - 35⁰C dan minimum 7 - 18⁰C.  Rata - rata curah hujan tahunan 1.400 mm.

Pengumpulan benih

Pembungaan dan pembuahan terjadi sepanjang tahun. Puncak buah masak terjadi pada bulan Juli - Agustus.  Buah dikumpulkan sebelum runjung merekah, biasanya ditandai dengan warna runjung cokelat keabu - abuan.

Perkecambahan

Benih C. equisetifolia berbentuk pipih dan lonjong, untuk perkecambahannya tidak diperlukan perlakuan pendahuluan. Perkecambahan dilakukan dalam bak kecambah yang berisi media campuran tanah dan pasir halus dengan perbandingan 2 : 1.  Benih mulai berkecambah pada hari ke – 7 hingga 21.  Presentase kecambah sangat rendah.

Pencegahan hama & penyakit

Sebelum disimpan benih perlu disemprot dengan pestisida untuk menahan serangan semut. Bentuk semai sangat rentan terhadap serangan semut, jangkrik dan hama insek lainnya, juga mudah terserang akar busuk.

Persemaian

Kecambah dengan tinggi 5 - 10 cm dari baik kecambah dipindahkan ke wadah pembibitan (polybag atau pottray), kemudian setelah tumbuh hingga mencapai 30 - 50 cm atau setelah berumur 12 - 16 bulan, bibit siap ditanam di lapangan. Pada awal penanaman, bibit perlu penyiraman yang intensif. Di daerah kering, pengairan diperlukan sedikitnya hingga pada 3 tahun pertama penanaman.

Harga : 

Sumber :

Atlas Benih Tanaman Hutan Indonesia Jilid V (Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan) Bogor-Indonesia 2005.

Up date 16 Februari 2022








Benih Tabebuya Kuning (Handroanthus chrysotrichus)

Sebaran tumbuh

Tabebuya adalah tumbuhan asli brazil yang telah tersebar ke seluruh dunia, terutama di daerah berikim tropis hingga subtropis. Pohon ini tumbuh di negara – negara Amerika, seperti Argentina, Meksiko, Bolivia, dan Suriname Selatan.  Pohon tabebuya juga menyebar hingga ke Asia dan salah satu negara yang mulai membudidayakan pohon ini adalah Indonesia.  Hal itu terbukti dengan ditanamnya pohon ini di Kota Surabaya.  Pohon tabebuya dapat tumbuh dengan baik di wilayah tropis dan subtropis, sedangkan habitat aslinya adalah kawasan kering. Pada iklim ini, pohon tabebuya dapat beradaptasi dan biasanya mulai berbunga ketika mamasuki musim kemarau dan berakhir menjelang musim dingin atau musim hujan.

Pengumpulan benih

Pilihlah biji yang telah tua dan biasanya jatuh dari pohon dengan sendirinya.  Buka kulit biji dan keringkan dibawah sinar matahari hingga benar - benar kering.  Setelah itu, biji dapat disimpan selama 1 bulan.  Benih dalam 1 kg berjumlah 8.000 s.d 8.250 biji.

Perkecambahan

Untuk proses penyemaiannya, perlu disiapkan media semai berupa campuran kompos dan pasir dengan perbandingan 1 : 1.  Diupayakan agar selalu lembab (air tidak sampai menggenang) dengan menyiramnya secara merata setiap hari.

Pencegahan hama & penyakit

Hama yang menyerang tanaman tabebuya adalah kumbang (Bruchidae) yang menyerang benih, nematoda (Meloidogyne incognita) yang umum menyerang bibit, serta semut yang menyebabkan penggundulan dan deformasi bibit.  Sedangkan jenis penyakit yang menyerang adalah jamur Crinipellis sp. yang menyebabkan penebalan batang dan produksi tunas yang tidak teratur, jamur Prospodium sp. yang menyebabkan nekrotik tidak teratur di daun yang akhirnya daun menjadi kering dan gugur, serta masih banyak lagi jenis jamur lainnya.

Persemaian

Biji yang telah disimpan dapat di semai dalam media semai yang berisi tanah bercampur kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1.  Semaikan biji dengan kedalam 3 kali diameter biji dan letakkan di tempat dengan sinar matahari cukup.  Rawat bibit tabebuya hingga tumbuh setinggi 1 meter atau lebih.  Selanjutnya bibit dapat dipindah ke lahan yang lebih luas.

Sumber :

https://rimbakita.com/pohon-tabebuya/

https://www.99.co/blog/indonesia/cara-menanam-pohon-tabebuya/

https://kartian.my.id/mengenal-tanaman-tabebuya-sakuranya-indonesia-fungsinya-untuk-kebersihan-udara-dan-bunganya-sangat-indah/

Up Date 04 Maret 2022


Asam Humat, Manfaat Unsur Hara dan Gejala Tanaman yang Membutuhkan Pupuk ini, Waktu Penyemprotan Pupuk Daun, Membuat Pupuk Kandang, Kandungan Hara Pupuk Kandang

 "Asam Humat" Pengertian dan Manfaat Asam Humat (Humic Acid) Asam humat adalah zat organik yang  memiliki struktur molekul kompl...