Jumat, 16 Oktober 2020

Asam Humat, Manfaat Unsur Hara dan Gejala Tanaman yang Membutuhkan Pupuk ini, Waktu Penyemprotan Pupuk Daun, Membuat Pupuk Kandang, Kandungan Hara Pupuk Kandang

 "Asam Humat"

Pengertian dan Manfaat Asam Humat (Humic Acid)

Asam humat adalah zat organik yang  memiliki struktur molekul kompleks dengan berat molekul tinggi (makromolekul atau polimer organik) yang mengandung gugus aktif. Di alam,  asam humat terbentuk melalui proses fisika, kimia, dan biologi dari bahan-bahan yang berasal dari tumbuhan maupun hewan melalui proses  humifikasi (proses pembentukan humus). Oleh karena strukturnya terdiri dari campuran senyawa organik alifatik (senyawa organik yang tidak mempunyai gugus fenil) dan aromatic(senyawa hidrokarbon dengan ikatan tunggal dan ikatan rangkap diantara atom-atom karbonnya), diantaranya ditunjukkan dengan adanya gugus  aktif asam karboksilat dan quinoid, maka asam humat memiliki kemampuan untuk menstimulasi dan mengaktifkan proses biologi dan fisiologi pada organisme hidup di dalam tanah. Hal ini menyebabkan asam humat bersifat lebih sebagai soil conditioner (pembenah tanah).

Manfaat Asam Humat

Memiliki kapasitas tukar kation yang tinggi. Peningkatan tersebut menambah kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur hara. Asam humat membentuk kompleks dengan unsur mikro sehingga melindingi unsur tersebut dari pencucian oleh air hujan.

Memiliki kemampuan penyerapan air sekitar 80-90% sehingga mengurangi resiko erosi pada tanah dan meningkatkan kemampuan tanah menahan air.

Berkemampuan mengikat dan mengendapkan polutan seperti logam berat di dalam tanah sehingga mengurangi kadar racun tanah.

Meningkatkan masukan (uptake) nutrient melalui konversi hara menjadi bentuk ketersediaan.

Meningkatkan permeabilitas membran tanaman.

Mengikat dan mengatur pelepasan hara sesuai kebutuhan tanaman sehingga meningkatkan efisiensi pemupukan.

Memperbaiki struktur tanah secara fisik maupun kimia sehingga terbentuk tanah yang lebih gembur berstruktur remah dan lebih ringan. Keasaman tanah juga dapat dikurangi, terutama tanah yang banyak mengandung alumunium karena asam humat mengikat alumunium sebagai senyawa kompleks yang sulit larut dalam air sehingga tidak dapat terhidrolisis.

Menstimulasi aktifitas mikrobiologi tanah sehingga meningkatkan pertumbuhan akar tanaman. Meningkatkan aerasi tanah akibat dari bertambahnya pori tanah dari pembentukan agregat.

Menciptakan situasi tanah yang kondusif untuk menstimulasi perkembangan mikroorganisme tanah yang berfungsi dalam proses dekomposisi yang menghasilkan humus (humifikasi).

Aktivitas mikroorganisme di atas tanah akan menghasilkan hormon-hormon pertumbuhan seperti auxin, sitokinin, dan giberillin.

Up. Date : 16 Oktober 2020

MANFAAT UNSUR HARA DAN GEJALA TANAMAN YANG MEMBUTUHKAN PUPUK INI

1.  Nitrogen (N)

1.1.  Manfaat

Memacu pertumbuhan tanaman secara umum, terutama pada fase vegetatif.  Berperan dalam pembentukan korofil, asam amino, lemak, enzim, dan persenyawaan lain.

1.2.  Gejala tanaman yang membutuhkan pupuk ini

Pertumbuhan tanaman lambat. Mula - mula daun menguning dan mengering, lalu rontok. Daun yang menguning diawalai dari daun bagian bawah, lalu disusul daun bagian atas.

2.  Fosfor (P)

2.1.  Manfaat

Membantu pembentukan protein dan mineral yang sangat penting bagi tanaman. Bertugas mengedarkan energi ke seluruh bagian tanaman.  Merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar.  Mempercepat pembungaan dan pembuahan tanaman, serta mempercepat pemasakan biji dan buah.

2.2.  Gejala tanaman yang membutuhkan pupuk ini

Daun bawah bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan.  Kemudian menjadi kuning keabuan, dan rontok.  Tepi daun cabang, dan batang berwarna merah ungu, kemudian menjadi kuning.  Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah.  Jika sudah terlanjur berbuah, ukurannya kecil, jelek dan lekas matang.

3.  Potasiuk (K)

3.1.  Manfaat

Membantu pembentukan protein, karbohidrat, dan gula.  Membantu pengangkutan gula dari daun ke buah, memperkuat jaringan tanaman, serta meningkatkan daya tahan terhadap penyakit.

3.2.  Gejala tanaman yang membutuhkan pupuk ini

Daun mengerut atau keriting, timbul bercak - bercak merah cokelat, lalu kering dan mati. Perkembangan akar lambat.  Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, kualitas jelek, dan tidak tahan lama.

4.  Kalsium (Ca)

4.1.  Manfaat

Mengaktifkan pembentukan bulu - bulu akar dan biji serta menguatkan batang. Membantu keberhasilan penyerbukan, membantu pemecahan sel, membantu aktivitas beberapa enzim pertumbuhan, serta menetralisir senyawa dan kondisi tanah yang merugikan.

4.2.  Gejala tanaman yang membutuhkan pupuk ini

Tepi daun muda mengalami kloris, lalu menjalar ke tulang daun.  Kuncup tanaman muda tidak berkembang dan mati.  Terdapat bintik hitam pada serat daun.  Akar pendek, buah pecah dan bermutu rendah.

5.  Magnesium (Mg)

5.1.  Manfaat

Membantu pembentukan klorofil, asam amino, vitamin, lemak dan gula.  Berperan dalam transportasi fosfat pada tanaman.

5.2.  Gejala tanaman yang membutuhkan pupuk ini

Daun tua mengalami kloris, menguning, dan bercak cokelat, hingga akhirnya rontok. Pada tanaman yang menghasilkan biji akan menghasilkan biji yang lemah.

6.  Belerang (S)

6.1.  Manfaat

Membantu pembentukan asam amino, protein dan vitamin.  Membantu pembentukan bintil akar dan pertumbuhan tunas baru.

6.2.  Gejala tanaman yang membutuhkan pupuk ini

Daun muda berwarna hijau muda, mengilap, tapi agak pucat keputihan, lalu berubah menjadi kuning hijau.  Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek, dan kurus.

7.  Boron (Bo)

7.1.  Manfaat

Membawa karbohidrat keseluruh jaringan tanaman.  Memperepat penyerapan unsur kalium. Merangsang tanaman berbunga dan membantu proses penyerbukan. Meningkatkan kualitas produksi sayuran dan buah - buahan.

7.2.  Gejala tanaman yang membutuhkan pupuk ini

Tunas pucuk mati dan berwarna hitam, lalu muncul tunas samping, tetapi tidak lama kemudian akan mati.  Daun mengalami klorosis dimulai dari bagian bawah daun, lalu mengering.  Daun yang baru muncul kerdil dan akhirnya mati.  Daun tuanya berbentuk kecil, tebal dan rapuh.  Pertumbuhan batang lambat, dengan ruas - ruas cabang yang pendek.

8.  Tembaga (Cu)

8.1.  Manfaat

Membantu pembentukan klorofil dan sebagai komponen dalam pembentukan enzim tanaman.

8.2.  Gejala tanaman yang membutuhkan pupuk ini

Daun muda berwarna kuning, layu, dan tidak berkembang.  Pertumbuhan dan kesuburan tanaman terhambat secara keseluruhan.

9. Klor (Cl)

9.1.  Manfaat

Berperan dalam pembentukan hormon tanaman.  Meningkatkan atau memperbaiki kualitas dan kuantitas produksi tanaman.

9.2.  Gejala tanaman yang membutuhkan pupuk ini

Tanaman gampang layu.  Daun pucat, keriput, dan sebagian mengering.  Produktivitas rendah dan pemasakan buah lambat.

10. Besi (Fe)

10.1.  Manfaat

Berperan pada proses - proses fisiologis tanaman, seperti proses pernapasan, pembentukan klorofil, dan fotosintesis.

10.2.  Gejala tanaman yang membutuhkan pupuk ini

Daun muda berwarna putih pucat, lalu kekuningan, dan akhirnya rontok.  Tanaman perlahan - lahan mati, dimulai dari pucuk.

11. Mangan (Mn)

11.1.  Manfaat

Membantu proses fotosintesis, dan berperan dalam pembentukan enzim - enzim tanaman.

11.2.  Gejala tanaman yang membutuhkan pupuk ini

Pertumbuhan tanaman kerdil, daun berwarna kekuningan atau merah dan sering rontok, pembentukan biji tidak sempurna.

12. Molibdenum (Mo)

12.1.  Manfaat

Fungsi sama seperti Cu, berperan sebagai pengikat nitrogen bebas di udara untuk pembentukan protein, dan menjadi komponen pembentukan enzimpada bakteri bintil akar tanaman leguminose.

12.2.  Gejala tanaman yang membutuhkan pupuk ini

Daun berubah warna, keriput dan melengkung seperti mangkuk.  Muncul bintik - bintik kuning di setiap lembaran daun dan akhirnya mati.  Pertumbuhan tanaman terhambat.

13. Seng (Zn)

13.1.  Manfaat

Membantu dalam pembentukan auksin, klorofil, dan karbohidrat.

13.2.  Gejala tanaman yang membutuhkan pupuk ini

Daun berubah warna kuning pucat atau kemerahan, muncul bercak - bercak putih di permukaan daun hingga akhirnya mengering, berlubang dan mati.  Perkembangan akar tidak sempurna, sehingga pendek dan tidak subur.

Sumber :

Petunjuk Pemupukan, Agromedia Redaksi, Jakarta 2010

Up. Data  : 14 Agustus 2021

Waktu Penyemprotan Pupuk Daun

Waktu yang tepat untuk menyemprot tanaman dengan pupuk daun sudah disinggung sedikit.  Penyemprotan tersebut tidak boleh dilakukan dimalam hari, panas terik, atau saat menjelang hujan.  Kalau disemprot pada malam hari, mulut daun sedang menutup sehingga pupuk tidak sepenuhnya diserap oleh tanaman.

Penyemprotan saat sinar matahari sedang terik dapat menyebabkan air akan cepat menguap dan pupuknya hanya menempel di permukaan daun.  Padahal, pupuk tidak mungkin diserap daun kalau bukan berbentuk larutan.  Celakanya, pupuk yang tertinggal di daun tersebut akan menyerap air dalam daun.  Akibatnya, daun akan seperti terbakar. Pinggiran daun akan layu dan akhirnya tanaman mati.  Hal ini bisa terjadi karena pupuk daun bersifat higroskopis (mudah menyerap air).  Jika pupuk disemprotkan menjelang hujan, belum sempat diserap oleh daun pupuknya sudah habis diguyur air hujan dan larut ke dalam tanah.  Penyemprotan pupuk daun tersebut menjadi sia-sia.

Penyemprotan yang tepat dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 08.00 – 10.00 atau sore pukul 15.00 – 17.00. Pada saat-saat itulah stomata sedang membuka sempurna sehingga resiko kehilangan pupuk dapat ditekan.  Jika yang disemprot pupuk daun ternaungi, penyemprotan pupuk dapat dilakukan siang hari.  Sama halnya pada tanaman yang ditanam di daerah pegunungan.  Biasanya daerah tersebut setiap harinya berkabut walaupun tidak turun hujan.  Untuk daerah tersebut, penyemprotan dapat dilakukan kapan saja, asalkan bukan pada malam hari atau hujan.

Penyemprotan dapat dimulai sejak tanaman masih di persemaian. Tanaman muda yang masih dalam pertumbuhan tersebut disemprot dengan pupuk daun berkadar N tinggi (kadar N bisa dilihat melalui kemasannya).

Masa penyemprotan pupuk daun dapat dilakukan sekali setiap 10 hari.  Setelah beberapa kali di semprot, biasanya tanaman akan memunculkan tunas-tunas baru yang nantinya menjadi ranting dan daun. Kalau tunas sudah muncul, penyemprotan dapat dihentikan.  Ini disebabkan tunas muda sangat peka terhadap pupuk, apalagi kalau dosisnya terlalu banyak.  Nanti setelah tunas-tunas tersebut sudah menjadi ranting dan daun yang cukup kuat, barulah tanaman disemprot kembali.  Hanya saja pupuk daun yang disemprotkan tersebut berkadar P dan K tinggi.  Penyemprotan ini pun dilakukan setiap 10 hari.

Tanaman yang baru saja dipindahkan ke lapangan jangan disemprot dengan pupuk daun.  Biasanya tanaman tersebut berada dalam kondisi lemas akibat pengaruh pemindahan. Nanti setelah tanaman tampak segar atau pulih dari pengaruh pemindahan, pupuk daun dapat diberikan kembali.

Sumber :

Petunjuk Penggunaan Pupuk, 1986, Pinus Lingga Marsono, Penebar Swadaya.

Up. Date : 31 Januari 2022

MEMBUAT PUPUK KANDANG

Tahapan pembuatan pupuk kandang yang baik dan berkualitas adalah sebagai berikut :

DEKOMPOSISI.  Pada tahap ini terjadi proses pengairan zat yang ada di dalam kotoran ternak menjadi zat yang dapat diserap tanaman. Kadar atau rasio karbon terhadap nitrogen atau lazim disebut C/N ratio akan menurun sampai tingkat yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman.

PENGERINGAN.  Tahap ini dilakukan setelah kotoran mengalami dekomposisi. Proses pengeringan dilakukan di bawah sinar matahari atau dengan menggunakan alat pengering bila kondisi cuaca mendung. Pupuk kandang yang baik apabila kadar airnya sudah berkuang dari sekitar 70% menjadi 30%. 

PENGAYAKAN.  Pengayakan pupuk ini diperlukan untuk membuang materi-materi kasar sampai diperoleh partikel – partikel yang lebih halus.

PEMBERANTASAN TANAMAN PENGGANGGU.  Benih – benih tanaman yang terbawa dalam pupuk harus dihilangkan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman yang akan dipupuk. Penghilangan atau pemberantasan benih – benih tersebut dilakukan dengan obat khusus, misalnya polaris.

PENGEMASAN Tahap terakhir dari rangkaian proses pembuatan pupuk kandang adalah pengemasan. Dengan pengemasan maka pendistribusian ke berbagai lokasi pemupukan akan lebih mudah.

Sumber :

Petunjuk penggunaan pupuk, 1986, Penebar Swadaya.

Up. Date : 07 Februari 2022

Kandungan Hara Pupuk Kandang

Kadar hara kotoran ternak berbeda – beda karena masing – masing ternak mempunyai sifat khas tersendiri.  Makanan masing – masing ternak berbeda, makanan sangat menentukan kadar hara. Jika makanan yang diberikan kaya hara N, P, dan K maka kotorannya pun akan kaya zat tersebut.  Selain jenis makanan, usia ternak juga akan menentukan kadar hara.

Hal lain yang perlu diperhatikan dari pupuk kandang adalah adanya istilah pupuk panas dan pupuk dingin. Pupuk panas merupakan pupuk yang penguraiannya berjalan sangat cepat sehingga terbentuk panas. Kelemahan dari pupuk panas ini adalah mudah menguap karena bahan organiknya tidak terurai secara sempurna sehingga banyak yang berubah menjadi gas. Sementara pupuk dingin merupakan pupuk yang penguraiannya berjalan sangat lambat sehingga tidak terbentuk panas. Mengenai kadar hara kotoran beberapa jenis ternak dan golongan pupuk panas maupun pupuk dingin dapat dilihat pada tabel 1.

TABEL 1. Komposisi Unsur Hara Kotoran dari Beberapa Jenis Ternak

 

Jenis Ternak

Kadar Hara (%)

 

Keterangan

Nitrogen

Fosfor

Kalium

Air


Kuda

-       Padat

-       Cair

Sapi

-       Padat

-       Cair



Kerbau

-       Padat

-       Cair


Kambing

-       Padat

-       Cair


Domba

-       Padat

-       Cair


Babi

-       Padat

-       Cair


Ayam

-       Padat

-       Cair

 

0,55

1,40

 

0,40

1,00

 

0,60

1,00

 

0,60

1,50

 

0,75

1,35

 

0,95

0,40

 

1,00

1,00

 

 

0,30

0,02

 

0,20

0,50

 

0,30

0,15

 

0,30

0,13

 

0,50

0,05

 

0,35

0,10

 

0,80

0,80

 

0,40

1,60

 

0,10

1,50

 

0,34

1,50

 

0,17

1,80

 

0,45

2,10

 

0,40

0,45

 

0,40

0,40

 

75

90

 

85

92

 

85

92

 

60

85

 

60

85

 

80

87

 

55

55

 

 

Pupuk panas

 

 

Pupuk dingin

 

 

Pupuk dingin

 

 

Pupuk panas

 

 

Pupuk panas

 

 

Pupuk dingin

 

 

Pupuk dingin

 

Sumber : Penebar Swadaya, 1986, Petunjuk Penggunaan Pupuk.

Up. Date : 04 Maret 2022

Asam Humat, Manfaat Unsur Hara dan Gejala Tanaman yang Membutuhkan Pupuk ini, Waktu Penyemprotan Pupuk Daun, Membuat Pupuk Kandang, Kandungan Hara Pupuk Kandang

 "Asam Humat" Pengertian dan Manfaat Asam Humat (Humic Acid) Asam humat adalah zat organik yang  memiliki struktur molekul kompl...