Klasifikasi
Botani
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Myrtales
Genus :
Syzygium
Spesies : Syzygium Aqueum
Daerah Penyebaran
Jambu air adalah tumbuhan dalam suku jambu – jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Jambu air sebetulnya berbeda dengan jambu semarang (Syzygium Samarangense), kerabat dekatnya yang memiliki pohon dan buah hampir serupa.
Beberapa kultivarnya
bahkan sukar dibedakan, sehingga kedua – duanya kerap dinamai dengan nama umum
jambu air atau jambu saja.
Nama – nama lainnya
adalah jambu ayer mawar (Malaysia), jambu aie (Min.), jambu cai (Sd.), jambu wer
(Jw.), Jhambhu wir (Md.), nyambu er (Bl.), kumpas , kumpasa , kombas , kembes, (Bahasa – bahasa di Sulut), jambu jene, jambu salo
(sulsel), jambu waelo, kuputol waelo, lutune waele, kopo olo (aneka
bahasa diSeram dan sekitarnya), dan lain – lain. Juga jambu kancing (Ind.),
untuk kultivar yang buahnya kecil – kecil.
Asal usul pohon buah ini
tidak diketahui dengan pasti, namun diperkirakan dari wilayah Asia Tenggara.
Sejak dahulu tanaman ini telah dipelihara sebagai pohon buah – buahan di
kawasan ini , mulai dari wilayah Indocina hingga ke bagian timur Nusantara.
Habitus
Jambu air umunya berupa
perdu, dengan tinggi 3 s.d 10 m. Sering
dengan batang bengkak s.d bengkok dan bercabang mulai dari pangkal pohon,
kadang – kadang gemangnya mencapai 50 cm.
Silvikultur
Tanaman jambu air mempunyai daya adaptsi yang cukup besar dilingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi yang mencapai 1.000 m dpl. Tanaman jambu air akan tumbuh baik didaerah yang curah hujannya rendah / kering sekitar 500 s.d 3.000 mm/tahun dan musim kemarau lebih dari 4 bulan. Dengan kondisi tersebut maka jambu air akan memberikan kualitas buah yang baik dengan rasa lebih manis. Angin sangat berperan dalam pembudidayaan jambu air. Angin berfungsi dalam membantu penyerbukan pada bunga. Begitupun cahaya matahari berpengaruh terhadap kualitas buah yang akan dihasilkan. Intensitas cahaya matahari yang ideal dalam pertumbuhan jambu air adalah 40 s.d 80%. Suhu yang cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu air adalah 18 s.d 28 derajat C. Kelembaban udara antara 50 s.d 80%.
Harga : Hubungi No Hp (WA)
Sumber :
Felicia Suwardini , 2013 , Panen Besar Jambu Air Dalam Pot , Penerbit Publishing Langit Jakarta
Update : 05 Februari 2021
Bibit Jambu Air Deli Madu (Syzygium aqueum)
Klasifikasi
Botani
Kerajaan : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Myrtales
Genus :
Syzygium
Spesies : Syzygium Aqueum
Daerah Penyebaran
Jambu air adalah tumbuhan dalam suku jambu – jambuan atau Myrtaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Jambu air sebetulnya berbeda dengan jambu semarang (Syzygium Samarangense), kerabat dekatnya yang memiliki pohon dan buah hampir serupa.
Beberapa kultivarnya
bahkan sukar dibedakan, sehingga kedua – duanya kerap dinamai dengan nama umum
jambu air atau jambu saja.
Nama – nama lainnya
adalah jambu ayer mawar (Malaysia), jambu aie (Min.), jambu cai (Sd.), jambu wer
(Jw.), Jhambhu wir (Md.), nyambu er (Bl.), kumpas , kumpasa , kombas , kembes, (Bahasa – bahasa di Sulut), jambu jene, jambu salo
(sulsel), jambu waelo, kuputol waelo, lutune waele, kopo olo (aneka
bahasa diSeram dan sekitarnya), dan lain – lain. Juga jambu kancing (Ind.),
untuk kultivar yang buahnya kecil – kecil.
Asal usul pohon buah ini
tidak diketahui dengan pasti, namun diperkirakan dari wilayah Asia Tenggara.
Sejak dahulu tanaman ini telah dipelihara sebagai pohon buah – buahan di
kawasan ini , mulai dari wilayah Indocina hingga ke bagian timur Nusantara.
Habitus
Jambu air umunya berupa
perdu, dengan tinggi 3 s.d 10 m. Sering
dengan batang bengkak s.d bengkok dan bercabang mulai dari pangkal pohon,
kadang – kadang gemangnya mencapai 50 cm.
Silvikultur
Tanaman jambu air mempunyai daya adaptsi yang cukup besar dilingkungan tropis dari dataran rendah sampai tinggi yang mencapai 1.000 m dpl. Tanaman jambu air akan tumbuh baik didaerah yang curah hujannya rendah / kering sekitar 500 s.d 3.000 mm/tahun dan musim kemarau lebih dari 4 bulan. Dengan kondisi tersebut maka jambu air akan memberikan kualitas buah yang baik dengan rasa lebih manis. Angin sangat berperan dalam pembudidayaan jambu air. Angin berfungsi dalam membantu penyerbukan pada bunga. Begitupun cahaya matahari berpengaruh terhadap kualitas buah yang akan dihasilkan. Intensitas cahaya matahari yang ideal dalam pertumbuhan jambu air adalah 40 s.d 80%. Suhu yang cocok untuk pertumbuhan tanaman jambu air adalah 18 s.d 28 derajat C. Kelembaban udara antara 50 s.d 80%.
Harga : Hubungi No Hp (WA)
Sumber :
Felicia Suwardini , 2013 , Panen Besar Jambu Air Dalam Pot , Penerbit Publishing Langit Jakarta
Update : 05 Februari 2021
Klasifikasi Botani
Kingdong : Plantae ( tumbuh – tumbuhan )
Divisi :
Spermatophyta ( Tumbuhan berbiji )
Subdivisi : Angiospermae ( Berbiji tertutup )
Kelas :
Dicotyledonae ( Biji berkeping dua )
Ordo :
Bombacales
Famili : Bombacacea
Genus :
Durio
Spesies : Durio zibetbinus Murr
Daerah Penyebaran
Durian merupakan tanaman asli Asia Tenggara yang beriklim tropis. Tanaman buah ini tersebar dari Indonesia, Malaysia, Thailand, sampai Vietnam dan sebagian Australia. Buah durian yang dibungkus dengan kulit berduri memiliki aroma harum yang khas.
Habitus
Di habitat aslinya, tanaman durian dapat berumur sampai kurang lebih 200 tahun. Ketinggiannya dapat mencapai 50 meter.
Silvikultur
Tanaman durian akan tumbuh secara optimal di daerah tropis. Untuk bertanam durian secara intensif dibutuhkan tempat dengan ketinggian 50 s.d 600 m dpl (dari permukaan laut). Ketinggian tempat akan berpengaruh terhadap waktu pembungaan dan kematangan buah. Durian yang ditanam ditempat yang tinggi akan lebih lambat waktu berbunganya dibandingkan dengan yang ditanam didataran rendah. Selain itu, tempat yang ideal adalah yang memiliki intensitas cahaya matahari sekitar 40 s.d 50% dengan suhu 22 s.d 30°C. Curah hujan yang ideal adalah 1.500 s.d 2.500 mm per tahun. Tempat itu juga sebaiknya memiliki bulan basah selama 9 s.d 11 bulan pertahun dan bulan kering selama 3 s.d 4 bulan untuk merangsang pertumbuhan bunga. Tanaman durian ditemukan dapat hidup juga di daerah dengan iklim sedang yang memiliki bulan basah 7 s.d 8 bulan pertahun.
Harga : Hubungi No HP (WA)
Sumber :
Bernardinus T, Wahyu Wiryanta. 2002. Bertanam Durian. Penerbit PT Agro Media Pustaka Tanggerang.
Update : 17 Februari 2021
Klasifikasi Botani
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Berbunga)
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : sapindaceae
Genus :
Dimocarpus
Spesies :
Dimocarpus longan
Daerah Penyebaran
Tanaman lengkeng berasal dari Srilangka, India, Birma, dan Cina. Di Indonesia, kelengkeng terdapat di daerah Temanggung dan Magelang. Asal mula lengkeng adalah berasal dari daerah subtropik, tetapi jenis tanaman ini ternyata dapat tumbuh baik didaerah panas (tropik).
Habitus
Pohon kelengkeng mampu tumbuh mencapai tinggi sekitar 40 meter serta batang berdiameter 1 meter. Tanaman kelengkeng memiliki batang berkayu keras berbentuk bulat serta memiliki banyak percabangan. Batang kelengkeng memiliki banyak percabangan yang pertumbuhannya merapat dan mendatar atau disebut percabangan simpodial.
Silvikultur
Tanaman lengkeng dapat tumbuh dan berbunga baik di daerah tropis, asalkan terdapat perubahan musim yang tegas atau mencolok. Tanaman lengkeng banyak ditemukan didaerah yang memiliki suhu sekitar 15 s.d 30°C. Pertumbuhan dan hasil yang baik biasanya didapatkan didaerah yang memiliki musim dingin pendek (suhu 15 s.d 22°C selama 3 bulan), dan musim kemarau panjang yang panas lembab dan basah. Pada masa induksi pembungaan dibutuhkan suhu rendah (< 22°C) sekitar 2 bulan, jika suhu udara lebih besar dari 22°C dapat menyebabkan kegagalan dalam masa pembungaan.
Harga : Hubungi HP (WA)
Sumber :
Muhammad, Pandu. 2013. Menjadi Juragan Buah Lengkeng Tanpa Guru. Tunas Media Jakarta.
Update : 23 September 2021
Bibit Cengkeh (Syzygium aromaticum)
Klasifikasi
botani
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium aromaticum
Daerah
Penyebaran
Di daerah kepulauan Maluku ditemukan
tanaman cengkeh tertua di dunia dan daerah ini merupakan satu – satunya
produsen cengkeh terbesar di dunia. Penyebaran tanaman cengkeh keluar pulau
Maluku mulai sejak tahun 1769. Bibit
tanaman ini mula – mula diselundupkan oleh seorang kapten dari Prancis ke
Rumania. Selanjutnya disebarkan ke
Zanzibar dan Madagaskar. Penyebaran
tanaman cengkeh ke wilayah Indonesia seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan baru
dimulai pada tahun 1870. Sampai saaat
ini tanaman cengkeh telah tersebar ke seluruh dunia.
Habitus
Pohon cengkeh
adalah tumbuhan
hijau abadi yang tumbuh rata - rata
setinggi 8 –12 meter (26 – 39 ft), dengan daun besar dan bunga
berwarna merah yang tumbuh dalam kelompok terminal. Kuncup bunga awalnya memiliki rona pucat,
secara bertahap berubah menjadi hijau, kemudian beralih ke merah cerah saat
siap dipanen. Kuncup bunga cengkih
biasanya dipanen dengan panjang 1,5 – 2 senti meter (0,59 – 0,79 in), dan
terdiri dari kelopak
bunga panjang yang memiliki
empat sepal yang menyebar, dan empat kelopak yang belum dibuka yang
membentuk bola tengah kecil.
Silvikultur
Pertumbuhan pohon
cengkeh membutuhkan iklim tropis lembap atau subtropis dengan curah hujan sebesar
2.332 mm/tahun. Pohon cengkeh dapat
ditanam pada daerah yang jauh dari laut dan memiliki ketinggian 0 –1500 m di
atas permukaan laut. Pohon cengkih dapat
tumbuh optimum pada suhu di sekitar 20 - 30 derajat Celcius. Pohon cengkeh
ditumbuhkan baik secara vegetatif lewat stem batang maupun generatif lewat
biji. Kultivasi cengkeh tidak disarankan
dilakukan pada tanah berpasir. Biji
cengkeh ditaruh di atas permukaan tanah dan dijaga kelembapannya. Cengkeh harus ditanam pada tanah yang memiliki
pH 4,5 - 6, drainase yang baik, dan tinggi kandungan senyawa organiknya. Cengkeh dipropagasi dari biji cengkih yang
berasal dari buah cengkeh. Buah cengkeh
biasanya tersedia di sekitar bulan Juni sampai Oktober.
Harga : Hubungi no HP
(WA)
Sumber
:
https://distan.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/tanaman-cengkeh-syzigium-aromaticum-88 https://id.wikipedia.org/wiki/Cengkih
Up.
Date : 24 September 2021
Bibit Gandaria (Boeua macrophylla griffith)
Klasifikasi Botani
Kingdom : Plantae
Divisi : Maghnolyphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Bouea
Spesies : Bouea macrophylla griff
Daerah
Penyebaran
Buah
ini berasal dari daerah - daerah Asia Tenggara, sekarang menyebar
ke pulau
- pulau di sebelah timurnya dan juga sampai ke India. Di Indonesia, gandaria memiliki
persebaran yang sempit. Yakni di Pulau Sumatra,
sebagian Jawa, Maluku, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara, dan Papua. Ia tumbuh di hutan - hutan atau ditanam
di desa
-desa sebagai tanaman buah. Ia tumbuh dengan baik dari ketinggian 5 -800 mdpl. Pembudidayaan
tumbuhan ini sudah dilakukan di Sumatra. Sementara itu, ia tumbuh baik di Ambon dengan pemukiman baik dataran
rendah ataupun dataran
tinggi.
Habitus
Batang pohon gandaria ini memiliki
tinggi yang sangat panjang. Bisa kamu
bayangnkan bahwa batang pohon gandaria memiliki tinggi mencapai 27 meter. Batang pohon tanaman gandaria ini memiliki
tajuk yang membulat. Untaiannya pun juga
sangat banyak sehingga pohon ini pun juga terasa rimbun. Namun sayangnya, pertumbuhan batang pohon
gandaria ini sangatlah lambat. Tidak
heran untuk sekarang tanaman ini sangatlah langkah sekali. Gandaria memiliki daun dengan bentuk yang
memanjang. Selain memanjang, bentuk daun
dari gandaria ini juga ada yang berbentuk langset atau jorong. Ciri fisik daun gandaria ini yaitu memiliki
permukaan daun yang sangat mengkilat. Daun gandaria memiliki ujung yang sangat
runcing dan ukurannya pun cukup besar. Panjang
daun gandaria mencapai 11 - 45 cm sedangkan lebarnya mencapai 4 -13 cm.
Silvikultur
Pohon Gandaria sangat cocok tumbuh
di daerah tropika basah dengan tanah yang subur. Secara alami Gandaria tumbuh
di hutan - hutan dataran rendah sampai pada ketinggian 300 m dpl, tetapi pada
tanaman yang telah dibudidayakan dapat tumbuh sampai pada ketinggian 850 m dpl.
Harga : Hubungi no HP (WA)
Sumber :
http://floranegeriku.blogspot.com/2011/06/gandaria-bouea-macrophylla-griff.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Cengkih
Up. Date : 24 September 2021
Bibit Jambu Kristal (Psidium guajava (L) Merr)
Klasifikasi Botani
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Psidium
Spesies : Psidium guajava (L) Merr
Daerah Penyebaran
Jambu kristal merupakan
buah unggulan yang banyak berkembang di berbagai daerah. Penyebaran jambu
kristal meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY, Lampung, Kalimantan
Barat, Sulawesi Selatan, Bengkulu dan NTB.
Habitus
Pohon
jambu kristal ini dapat tumbuh dengan maksimum ketinggian yang bisa mencapai 2
meter. Pohon jambu kristal juga bisa bertumbuh pada dataran yang mencapai 1.000
meter diatas permukaan laut. Batang
tanaman jambu kristal ini memiliki bentuk yang bulat seperti batang pada
umumnya. Batang dari tanaman jambu kristal ini berkayu yang keras, bahkan tak
mudah untuk patah dan juga ulet. Batang tanaman jambu kristal dapat bertumbuh
secara tegak dan beranting
Silvikultur
Ketinggian tempat atau letak geografis
tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, produksi buah, dan kualitas
buah yang di hasilkan. Karena ketinggian tempat berhubungan erat dengan kondis
iklim. Tanaman jambu cocok di tanam di
dataran rendah sampai dataran tinggi pada ketinggian 0 -1.000 mdpl. Pada ketinggian yang sesuai, tanaman jambu
sangat produktif dan buah yang di hasilkan memiliki kulaitas yang bagus. Namun demikian, ketinggian tempat yang ideal
untuk pertumbuhan dan produksi jambu biji yang optimal di hasilkan di derah
yang berketinggian 3 – 500 mdpl. Daerah
yang memiliki iklim basah denagn curah hujan berkisar 200 mm/tahun sangat baik
untuk pertumbuhan tanaman jambu. Secara
umum, pertumbuhan tanaman jambu yang baik memerlukan suhu udara berkisar antara
20 - 30°C. Akan tetapi tanaman jambu
masih dapat tumbuh pada suhu di atas 35°C, namun pertumbuhan dan produksinya
kurang baik.
Harga : hubungi no HP (WA)
Sumber :
https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-jambu-kristal/
Up. Date : 26 September
2021
Bibit Jambu Mete (Anacardium occidentale)
Klasifikasi
Botani
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Anacardium
Spesies : Anacardium occidentale
Daerah Penyebaran
Jambu mete merupakan
tanaman asli dari Timur Laut Brasil. Kemudian para misionaris Portugis
membawanya ke Afrika Timur dan India selama akhir abad ke - 16, sehingga
tanaman ini menjadi berlimpah di daratan rendah dekat pantai laut. Di dunia
jambu mete banyak dikultivasi di wilayah sekitar Brazil dan India. Disamping
itu banyak juga dikonsumsi pada wilayah Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Habitus
Pohon berukuran
sedang, tinggi sampai dengan 12 m,
dengan tajuk melebar, sangat
bercabang - cabang, dan selalu hijau. Tajuk bisa jadi tinggi dan menyempit,
atau rendah dan melebar, bergantung pada kondisi lingkungannya. Daun
- daun terletak pada ujung ranting. Helai daun bertangkai, bundar telur terbalik,
kebanyakan dengan pangkal meruncing dan ujung membundar, melekuk ke dalam,
gundul, 8 – 22 × 5 –13 cm. Berumah
satu (monoesis),
bunga -bunga berkelamin campuran, terkumpul dalam sebuah malai rata berambut halus, lebar 15
–25 cm. Kelopak berambut 4 – 5 mm. Mahkota runcing lk 1 cm, putih
kemudian merah, berambut. Buah geluk berwarna coklat tua,
membengkok, tinggi lk 3 cm.
Silvikultur
Jambu mete dapat tumbuh di ketinggian tempat 1 – 1.200 m dpl.
Batas optimum ketinggian tempat sampai
700 m dpl, kecuali untuk tujuan rehabilitasi tanah kritis. Suhu harian di
sentra penghasil jambu mete minimum antara 15 - 25 derajat celcius dan maksimum
antara 25 - 35 derajat celcius. Tanaman ini akan tumbuh baik dan produktif bila
ditanam pada suhu harian rata – rata 27 derajat celcius. Jambu Mete paling cocok dibudidayakan di
daerah – daerah dengan kelembapan nisbi antara 70 – 80%. Akan tetapi tanaman jambu mete masih dapat
bertoleransi pada tingkat kelembapan 60 – 70%. Daerah yang paling sesuai untuk budidaya Jambu
Mete ialah di daerah yang mempunyai jumlah curah hujan antara 1.000 – 2000
mm/tahun dengan 4 – 6 bulan kering (<60 mm). jenis tanah paling cocok untuk pertanaman
Jambu Mete adalah tanah berpasir, tanah lempung berpasir dan tanah ringan
berpasir dengan pH antara 5,5 – 6, 3.
Harga : hubungi no HP (WA)
Sumber
:
http://disbun.jabarprov.go.id/page/view/59-id-jambu-mete
https://id.wikipedia.org/wiki/Jambu_monyet
Up. Date : 25 September 2021
Bibit Kemang (Mangifera kemanga)
Klasifikasi Botani
Kingdom : Plantae
Divisi : Mangniliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera kemanga
Daerah
Penyebaran
Pohon
kemang kini telah ditetapkan sebagai flora identitas kabupaten Bogor Jawa
Barat. Sayangnya tumbuhan ini mulai langka dan sulit ditemukan.
Tanaman kemang yang makin langka ini sering kali dianggap sebagai spesies yang
sama dengan binjai, namun sejumlah pakar memisahkannya dalam jenis yang
berbeda. Flora identitas kabupaten Bogor
ini mempunyai nama Indonesia, kemang. Di
daerah Kalimantan Timur sering disebut sebagai palong sedangkan berdasarkan
nama ilmiah, kemang dinamai Mangifera
kemanga yang bersinonim dengan Mangifera
polycarpa dan Mangifera caesia.
Habitus
Pohon kemang
tingginya mampu mencapai 45 m dengan garis tengah batang mencapai 120 cm. Tajuk tumbuhan langka ini berbentuk menyerupai
kubah dengan percabangan yang tidak terlalu rapat. Kulit batang kemang berlekah dan mengandung
getah yang dapat menyebabkan iritasi. Daun
kemang berbentuk jorong sampai lanset. Daun - daunnya seringkali mengumpul di ujung -
ujung percabangan. Tangkai daun agak
duduk (bertangkai sangat pendek) pada ranting. Tepi daun tanaman yang langka ini terlihat
menyempit di sekitar pangkal daunnya.
Silvikultur
Pohon kemang umumnya
tumbuh di dataran rendah di daerah tropika basah di bawah ketinggian 400 m dpl.
walaupun dapat dijumpai juga hingga ketinggian 800 m dpl. Tanaman penghasil
buah langka ini memerlukan persebaran curah hujan yang merata sepanjang tahun
dan tumbuh baik di pinggiran sungai yang secara berkala tergenang air.
Harga : hubungi no HP (WA)
Sumber :
https://alamendah.org/2010/05/17/kemang-tanaman-buah-yang-makin-langka/
Up. Date : 26 September 2021
Bibit
Alpukat (Percea americana)
Klasifikasi botani
Kingdom :
Plantae (tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping
dua/dikotil)
Ordo : Laurales
Famili : Lauraceae
Genus : Persea
Spesies :
Percea Americana
Daerah Penyebaran
Alpukat adalah tanaman yang berasal dari Meksiko dan
Amerika Tengah. Tanaman alpukat tumbuh
dengan subur pada dataran rendah beriklim tropis dengan curah hujan
2.500mm/tahun.
Habitus
Pohon alpukat bisa mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang
12 - 25 cm. Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dengan ukuran 5 -
10 mm. Ukuran buahnya bervariasi dari panjang
7 - 20 cm, dengan massa buah 100 - 1.000 gram. Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut
yang tidak rata dan berwarna hijau tua hingga ungu kecoklatan warnanya
tergantung pada varietas buah itu sendiri.
Silvikultur
Umumnya tanaman alpukat dapat tumbuh di dataran rendah
sampai dataran tinggi yaitu 50 -1.500 mdpl. Suhu optimal untuk pertumbuhan alpukat
berkisar antara 12,8° - 28,3℃. Cahaya matahari untuk pertumbuhan alpukat
berkisar 40 - 80%. Jenis tanahnya dalah
jenis tanah lempung berpasir, empung liat dan lempung endapan. Tanaman alpukat akan tumbuh optimal pada tanah
gembur, tidak mudah tergenang air (sistem drainase/pembuangan air yang baik),
subur dan banyak mengandung bahan organik. Waktu penanaman alpukat yang paling tepat
adalah saat awal musim hujan dan tanah yang ada dalam lubang tanam tidak lagi
mengalami penurunan.
Harga
: hubungi no HP (WA)
Sumber
:
Faisal
Rivaldi dalam bukunya yang berjudul (Menjadi Juragan Alpukat), Tunas Media 2013
Up.
Date : 26 September 2021
Bibit
Jambu jamaika (Syzygium malaccense)
Klasifikasi
Botani
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae (suku jambu – jambuan)
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium malaccense
Daerah
Penyebaran
Asal usul pohon buah ini tidak diketahui dengan pasti,
akan tetapi jambu bol tau jambu jamaika ditanam luas sejak lama di Semenanjung Malaya, Sumatra dan Jawa.
Karena manfaatnya, jambu bol kini ditanam di banyak negara tropis, termasuk di Negara
-negara Karibia seperti Jamaika serta Trinidad dan Tobago.
Habitus
Pohon yang
berukuran sedang, hingga sekitar 15 m.
Batang lurus, gemangnya hingga 20 –45 cm,
bercabang rendah dan bertajuk rimbun padat sampai membulat, memberikan naungan
yang berat. Daun tunggal
terletak berhadapan, dengan tangkai pendek 1 - 1,5 cm, yang tebal dan kemerahan ketika muda. Helaian daun lonjong, besar, menjorong, 15 - 38
x 7 – 20 cm, tebal agak kaku seperti jangat.
Silvikultur
Jambu bol atau jambu jamaika dapat ditemui di mana - mana dan
penyebarannya hingga ketinggian 1.200 mdpl. Kadang - kadang
dijumpai di hutan - hutan sekunder tua dan biasanya berasosiasi
dengan jambu kopo (Syzygium
zollingrianum). Jambu bol umum diperbanyakan dengan biji, bisa juga
dengan cangkokan. Musim
berbunganyanya Mei - Juni dan sudah bisa dipanen pada Agustus - September. Kadang - kadang terjadi gejala dimana satu
pohon jambu bol tampak subur dan segar, tetapi tidak mau berbunga dan berbuah.
Harga : hubungi no HP (WA)
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Jambu_bol
Up.
Date : 25 September 2021
Bibit
Kedondong Mini (Spondias dulcis)
Klasifikasi
Botani
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus :
Spondias
Spesies : Spondias dulcis
Daerah Penyebaran
Kedondong adalah tanaman buah tropis
dari keluarga mangga. Tanaman ini berasal dari negara – negara di wilayah
Melanesia (Asia Selatan dan Tenggara) dan Polinesia di Pasifik Selatan. Penyebarannya meliputi hampir seluruh wilayah
tropis di Asia hingga Afrika, seperti India, Vietnam, Laos Malaysia, Kamboja,
Zanzibar, Gabon, Filipina, Myanmar, Thailand, dan Indonesia.
Habitus
Tinggi pohon kedondong mencapai 18 m,
bahkan ada yang mencapai 20 - 30 m dengan garis tengah 50 - 60 cm jika
diliarkan. Tumbuhan ini berakar tunggang dengan warna coklat tua. Batangnya
berkayu, keras dan kuat, berbentuk bulat, dan tumbuh tegak.
Silvikultur
Pada dasarnya kedondong dapat tumbuh
di segala tempat, tetapi daerah penanaman yang paling disukainya adalah dataran
rendah beriklim kering. Ketinggian 0 – 700 mdpl untuk pertumbuhan optimal,
masih sangat baik hingga ketinggian 750
mdpl. Curah hujan sedang, 1000 – 1500 mm per tahun, suhu 20 – 32°C, dan
kelembapan udara 14%.
Jenis tanah mulai dari tanah lempung,
tanah batu kapur, hingga berpasir dan pasir asam, selama unsur haranya
mencukupi dan sistem drainase baik. Tekstur porous, gembur, dan mengandung
bahan organik. Detajat kesamaan (pH) 5,5
– 6,2. Jika tanah terlalu asam, pH dapat
dinaikan dengan pengapuran. Permukaan
air tanah 50 – 200 cm. kelerengan tidak terlalu mempengaruhi, tetapi paling
baik apabila ditanam di tanah datar atau kelerengan 0 – 10 derajat.
Kedondong tidak suka genangan air dan
toleran terhadap kekeringan. Tanaman ini
memerlukan banyak cahaya, intensitas matahari setidaknya 80%. Jika ternaungi, hanya akan menghasilkan
sedikit buah atau bahkan tidak berbuah sama sekali. Oleh karena percabangannya
rapuh dan mudah patah, sebaiknya hindarkan dari angin kencang.
Harga : hubungi no HP
(WA)
Sumber
https://samudrabibit.net/blog/menanam-dan-merawat-kedondong-untuk-budi-daya-dan-tabulampot
Up. Date : 25 September
2021
Bibit
Sawo Australia/Abiu (Pouteria caimito)
Klasifikasi Botani
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Ordo : Ericales
Famili : Sapotaceae
Genus : Pouteria
Spesies : Pouteria caimito
Daerah Penyebaran
Tanaman sawo abiu sebenarnya berasal
dari Amerika Selatan, yaitu di daerah sekitar Amazon. Tanaman sawo abiu ini
banyak tumbuh di negara Brasil, Venezuela, Kolombia, dan Peru. Lama kelamaan tanaman sawo abiu mulai merambah
dan dikembangbiakkan di Australia. Di Australia, buahnya sangat diminati oleh
warganya, sehingga tanaman sawo abiu semakin banyak dibudidayakan. Dari Australia, akhirnya buah sawo abiu ini
masuk ke Indonesia. Oleh karena itulah,
sawo jenis ini dikenal dengan nama sawo Australia.
Habitus
Tanaman yang memiliki nama latin Pouteria caimito ini memiliki batang
kayu yang tingginya dapat mencapai 15 meter. Bentuk buah sawo abiu sebenarnya tidak mirip
dengan sawo local. Sawo abiu berbentuk
bulat dengan mengerucut di bagian ujungnya ujungnya. Panjang buahnya antara 6 – 12 cm.
Silvikultur
Pohon ini termasuk
kedalam pohon buah tropis yang berasal dari Amazonia Amerika Selatan. Penanaman
buah sawo abiu ini sangat cocok di tanam di daerah yang beriklim hangat dan
lembab serta daerah dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian 610
meter dpl. Jika ditanam dengan baik dan ditanam secara langsung pohon ini mampu
tumbuh hingga 8 - 10 meter bahkan bisa mencapai 35 meter. Namun jika penanaman dalam pot tentu lebih
pendek lagi.
Harga :
hubungi no HP (WA)
Sumber :
https://higaragro.com/penanaman-bibit-sawo-abiu-untuk-tabulampot/
Up. Date : 28 September
2021
Bibit
Mangga (Mangifera spp.)
Klasifikasi
Botani
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Sapindales
Famili : Anarcadiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera spp.
Daerah Penyebaran
Penyebaran mangga hampir merata diseluruh Indonesia. Nama lokalnya pun bermacam – macam di setiap daerah. Dimadura mangga disebut pao. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur disebut palem. Di Jawa Barat mangga. Di Aceh disebut mamplam. Di Bali disebut ampelm. Di Nias disebut maga. Di Banjarmasin disebut empelam. Di Sulawesi Selatan disebut pao,taipa. Di Minahasa disebut kawiley. Dimaluku disebut mampalang. Di Irian Jaya disebut manilya, pager, piberekari. Dalam bahasa Indonesia mangga juga sering disebut mempelam.
Habitus
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yakni tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5m. Pohon mangga bisa menjadi sangat tinggi, bisa mencapai tinggi 10 - 40 m.
Silvikultur
Tanaman mangga cocok hidup di daerah yang bermusim kering selama 3 bulan. Masa kering tersebut dibutuhkan sebelum dan saat pohon ini berbunga. Karena jika ditanam didaerah basah, tanaman mengalami banyak serangan hama dan penyakit serta gugur bunga/buah jika bunga muncul pada saat hujan. Tanah yang baik untuk budidaya mangga adalah yang gembur sera mengandung pasir dan lempung dalam jumlah yang seimbang. Mangga yang ditanam di dataran rendah dan menengah dengan ketinggian 0 - 500 m dpl akan menghasilkan buah yang lebih bermutu dan jumlahnya lebih banyak dari pada di dataran tinggi. Kawasan tanah yan terlalu berpasir, berbatu, bertakung, air beralkali dan berbatu kapur tidak cocok untuk ditanami mangga.
Harga : Hubungi no HP (WA)
Sumber :
Fajar Julianto , 2013 , Menjadi Juragan Buah Mangga Tanpa Guru , Penerbit Tunas Media Jakarta.
Update : 23 September 2021
Bibit
Lengkeng (Dimocarpus longan)
Klasifikasi Botani
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta (Berbunga)
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : sapindaceae
Genus :
Dimocarpus
Spesies :
Dimocarpus longan
Daerah Penyebaran
Tanaman lengkeng berasal dari Srilangka, India, Birma, dan Cina. Di Indonesia, kelengkeng terdapat di daerah Temanggung dan Magelang. Asal mula lengkeng adalah berasal dari daerah subtropik, tetapi jenis tanaman ini ternyata dapat tumbuh baik didaerah panas (tropik).
Habitus
Pohon kelengkeng mampu tumbuh mencapai tinggi sekitar 40 meter serta batang berdiameter 1 meter. Tanaman kelengkeng memiliki batang berkayu keras berbentuk bulat serta memiliki banyak percabangan. Batang kelengkeng memiliki banyak percabangan yang pertumbuhannya merapat dan mendatar atau disebut percabangan simpodial.
Silvikultur
Tanaman lengkeng dapat tumbuh dan berbunga baik di daerah tropis, asalkan terdapat perubahan musim yang tegas atau mencolok. Tanaman lengkeng banyak ditemukan didaerah yang memiliki suhu sekitar 15 s.d 30°C. Pertumbuhan dan hasil yang baik biasanya didapatkan didaerah yang memiliki musim dingin pendek (suhu 15 s.d 22°C selama 3 bulan), dan musim kemarau panjang yang panas lembab dan basah. Pada masa induksi pembungaan dibutuhkan suhu rendah (< 22°C) sekitar 2 bulan, jika suhu udara lebih besar dari 22°C dapat menyebabkan kegagalan dalam masa pembungaan.
Harga : Hubungi HP (WA)
Sumber :
Muhammad, Pandu. 2013. Menjadi Juragan Buah Lengkeng Tanpa Guru. Tunas Media Jakarta.
Update : 23 September 2021
Bibit Mundu (Garcinia
dulcis)
Klasifikasi
Botani
Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)
Ordo : Theales
Famili : Clusiaceae
Genus : Garcinia
Spesies : Mangifera indica L
Daerah
Penyebaran
Mundu atau Garcinia
dulcis merupakan sejenis pohon buah – buahan yang semakin langka
anggota genus Garcinia yang berkerabat dekat dengan manggis (Garcinia
mangostana) dan asem kandis (Garcinia parvifolia). Mundu dipercaya sebagai tanaman buah asli
Indonesia yang hanya tumbuh di Jawa dan sebagian Kalimantan, meskipun tumbuhan
ini juga tumbuh di Filipina dan Thailand.
Habitus
Tumbuhan mundu (Garcinia
dulcis) berupa pohon berbatang pendek dengan tinggi maksimal 13 - 15 meter
dengan tajuk yang mengerucut ke atas. Batangnya mempunyai kulit berwarna coklat
dan mempunyai semacam getah berwarna putih yang akan berubah menjadi coklat
pucat saat kering. Batang mundu ditumbuhi banyak ranting berbentuk hampir
persegi empat yang mudah patah dan berbulu halus. Daun mundu berbentuk bundar telur sampai lonjong
jorong, panjang 10 – 30 cm dan lebar 3,5 – 14 cm, hijau pucat bila muda,
permukaan atas hijau gelap dan mengkilat, pada bagian bawah dengan tulang
tengah yang menonjol dan keras, urat - urat daun banyak dan paralel, panjang
tangkai daun sampai 2 cm. Bunga mundu muncul di dekat pangkal daun berwarna
kuning keputihan dan berbau harum.
Silvikultur
Pohon mundu tumbuh di Indonesia (Jawa dan sebagian
Kalimantan) dan telah ditanam di Negara - negara di Asia Tenggara seperti
Thailand dan Filipina. Habitatnya adalah
daerah dataran rendah hingga ketinggian 500 meter dpl.
Manfaat Buah
mundu dapat dimakan langsung dan diolah menjadi selai bahkan sebagai campuran
jamu tradisional. Sedangkan kayu dan
kulitnya, dahulu sering dipakai sebagai campuran pembuat warna hijau alami.
Harga : hubungi no HP (WA)
Sumber :
http://www.pohonbuahnursery.com/2013/07/mundu-manis.html
Up. Date : 26 September 2021
Bibit Buni/Huni (Antidesma bunius)
Klasifikasi Botani
Kingdom : Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Malpighiales
Famili
: Phyllantaceae
Genus
: Antidesma
Spesies
: Antidesma bunius (L.) Spreng
Daerah Penyebaran
Buni tumbuh liar di
daerah - daerah basah di Andaman, Assam, Hawai, India, Sumatra, Thailand,
Vietnam. Di Indonesia telah
dibudidayakan secara luas khususnya di Jawa. Buni (Antidesma bunius (L.) Spreng.)
yang merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan Australia bagian selatan sudah
jarang dijumpai. Penyebaran buah buni
meliputi Asia Tenggara dan Australia. Buni dikenal sebagai bignai
(Filipina), buni atau berunai (Malaysia), ma mao luang (Thailand), kho lien tu
(Laos), choi moi (Vietnam), moikin dan chunka (Queensland), boni, wuni (Sunda),
wuni (Jawa), dan boni (Bali).
Habitus
Habitus pohon atau perdu yang dapat
tumbuh hingga mencapai tinggi 15 - 30 meter, batang bebas cabang hingga 17
meter, memiliki garis tengah batang sampai 1 meter, batang biasanya coklat atau
abu-abu licin. Batang utama bercabang
banyak sehingga membentuk tajuk yang rindang, seringkali berbanir. Daun
merupakan daun tunggal, berwarna hijau gelap, duduk berselang - seling, panjang
10-22 cm, lebar 5-7 cm. Bunga
berukuran kecil, tersusun dalam tandan, berbau menyengat, berwarna mula - mula
hijau terang dan menjadi kemerah - merahan pada saat mekar, bunga jantan dan
bunga betina terletak pada pohon yang berlainan (berumah dua).
Silvikultur
Buah buni
adalah pohon tropik. Di daerah
tropik Buah buni dijumpai tumbuh dari 0 m dpl (diatas Permuka’an
Laut) sampai di atas 1000 m dpl. Di
Indonesia, Buah buni ditanam di propinsi - propinsi bagian timur yang beriklim
muson, juga di bagian barat yang lembap. Pohon buni biasa tumbuh di
hutan sekunder pada tahap awal suksesinya, yang menggeser padang rumput yang
marginal. Walaupun begitu, pohon
buni dapat mempertahankan pertumbuhannya pada tanah liat berlempung.
Harga : hubungi no HP
(WA)
Sumber :
http://kehati.jogjaprov.go.id/detailpost/buni
https://hortikultura.litbang.pertanian.go.id/berita-1128-buni-tanaman-buah-yang-mulai-langka.html
https://kdngroup.co.id/budidaya-buah-buni/
Up Date : 06 Oktober 2021
Bibit Rambutan (Nephelium lappaceum L)
Klasifikasi Botani
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Tracheophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Sapindales
Famili
: Sapindaceae
Genus
: Nephelium
L
Spesies
: Nephelium lappaceum
L
Daerah Penyebaran
Rambutan (Nephelium
sp.) termasuk keluarga sapindaceae. Tanaman ini merupakan tanaman buah – buahan
tropis basah asli Indonesia, dan saat ini telah menyebar luas di daerah
beriklim tropis seperti Filipina dan negara – negara Amerika Latin. Penyebaran tanaman rambutan yang ada pada
awalnya sangat terbatas hanya di daetah tropis saja, saat ini sudah bisa
ditemui didaratan yang mempunyai iklim subtropis. Produksi rambutan di Indonesia sebagian besar
berasal dari pulau Jwa, Sumatera, dan Kalimantan. Dari data yang ada di Balai Penelitian Tanaman
Holtikultura – Pasar Minggu, Jakarta, terdapat sekitar 22 jenis rambutan di
Indonesia.
Habitus
Pada umumnya tanaman rambutan bias bertumbuh dengan ketinggian mencapai 15 meter atau lebih. Batang tanaman rambutan ini berwarna coklat dengan bentuk yang bulat dan tidak berbanir serta berdiameter dapat mencapai 40 s.d 60 cm. Untuk daun dari tanaman rambutan ini memiliki ukuran yang panjang dan kecil serta dibagian ujungnya meruncing. Daun dari tanaman rambutan ini berjenis majemuk yang berselang - seling. Tanaman rambutan memiliki daun yang disertai dengan panjang sekitar 7 s.d 20 cm dan lebar yang berkisar 3 s.d 8 cm.
Silvikultur
Umumnya rambutan dapat tumbuh di dataran rendah pada
ketinggian antara 30 s.d 500 meter di atas permukaan laut. Pada ketinggian tempat kurang dari 30 meter
dari permukaan laut, rambutan dapat tumbuh, namun pertumbuhannya tidak begitu
baik. Rambutan tumbuh baik pada tanah
yang subur dan gembur serta mengandung sedikit pasir. Namun pada prinsipnya rambutan mampu tumbuh
dan berkembang pada segala tipe tanah. Mengingat
rambutan hanya tumbuh baik di dataran rendah dan sedang, maka faktor iklim
sangat mempengaruhi tanaman ini. Curah
hujan yang dikehendaki rambutan berkisar antara 1.500 s.d 2.500 mm dan merata
sepanjang tahun.
Sumber :
Mahisworo
- Kusno Susanto - Agustinus Anung , 1989 , Bertanam Rambutan , Penerbit PT
Penebar Swadaya Jakarta.
https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-rambutan/
Up. Date : 06 Oktober 2021
Bibit Pala (Myristica
fragrans)
Klasifikasi botani
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Familli : Myristicaceae
Genus : Myristica
Spesies : Myristica Fragrans
Daerah Penyebaran
Tanaman pala tersebar
pada wilayah atau negara yang memiliki iklim tropis termasuk diantaranya
Guangdong dan Yunan di Cina, Taiwan, Malaysia, Grenada di kepulauan Karibia, Kerala
di India, Sri Lanka, dan Afrika Selatan, terutama juga di negara asalnya yaitu
Indonesia. Pada negara Indonesia, penghasil utama pala ada pada Kepulauan
Maluku, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Nangroe Aceh Darussalam, Jawa Barat,
dan Papua. Umur tanaman pala pun
cukup panjang bahkan bisa mencapai 100 tahun.
Habitus
Tanaman pala memiliki bentuk pohon yang cukup indah. Tinggi dari pohon ini bisa mencapai 20 meter
yang menjulang tinggi, kemuduan mahkota pohon berbentuk silindris dan bulat
serta meruncing dengan percabangannya yang teratur. Batang
dari tanaman pala menyebar dan memiliki warna hitam keabuan dengan pola yang
terlihat seperti retakan memanjang pada pohon. Pada kulit batang dari tanaman ini, terdapat
getah berwarna kemerahan. Tanaman pala memiliki daun berbentuk elips dan
langsing serta memiliki warna hijau yang mengkilap namun gelap. Panjang dari daunnya itu adalah sekitar 5
sampai 15 cm dengan lebar 4 hingga 7 cm dan panjang tangkai daun itu sekitar
0,4 cm sampai 1,5 cm.
Silvikultur
Tanaman pala secara umum dapat tumbuh pada
daerah dengan ketinggian sekitar 0 - 700 mdpl dengan kebutuhan curah hujan yang
cukup tinggi yaitu 2000 – 3500 mm/tahunnya dan kelembapan udara sekitar 50
- 80 %. Pala cocok tumbuh pada suhu
udara sekitar 20 - 30oC dengan struktur tanah tempat tumbuhnya
memiliki rentang yang cukup besar yaitu dari tanah padat hingga berpasir serta
memiliki derajat keasaman 5,5 – 7. Pada pembibitan tanaman pala biasanya
dilakukan pengairan setiap 1 - 2 kali dalam sehari apabila tidak ada hujan sama
sekali disertai penyiangan dari tanaman gulma disekitarnya dan juga perlakuan
penggemburan tanah. Dilakukan pula
penambahan pupuk tanaman seperti pupuk kandang, pupuk kompos, ataupun pupuk
anorganik seperti urea setiap 3 bulan sekali. Pemanenan pala dapat dilakukan sebanyak 3 kali
dalam satu tahun, yaitu saat awal musim hujan yang memberikan hasil buah pala
dengan kualitas paling baik, lalu pertengahan musim hujan dengan biasanya buah
pala yang siap panen berjumlah paling banyak diantara periode lainnya, kemudian
jumlah pala siap panen menurun dan dapat dipanen pada akhir musim hujan.
Harga :
hubungi HP (WA)
Sumber
:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pala
https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-pala/
Up.
Date : 19 November 2021
Bibit
Melinjo (Gnetum gnemon)
Klasifikasi Botani
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Gnetinae
Ordo : Gnetales
Famili : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum gnemon
Daerah Penyebaran
Melinjo atau belinjo (Gnetum gnemon Linn.)
adalah suatu spesies tanaman berbiji terbuka (Gymnospermae)
berbentuk pohon yang berasal dari Asia tropik, melanesia, dan Pasifik
Barat. Melinjo dikenal pula dengan nama
maninjo (bahasa Makassar), ku'lang (bahasa Selayar), belinjo, mlinjo (bahasa Jawa), tangkil (bahasa Sunda) atau bago (bahasa Melayu dan bahasa Tagalog), khalet (Bahasa Kamboja), bidau (bahasa
Melayu Kapuas Hulu). Melinjo banyak ditanam di pekarangan sebagai peneduh
atau pembatas pekarangan dan terutama dimanfaatkan buah dan
daunnya, terutama untuk dibuat panganan keripik yang disebut emping. Melinjo (Gnetum gnemon L), adalah
tanaman asli Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Habitat tumbuhan ini tersebar dari Assam
(India) sampai ke Fiji (Pasifik).
Habitus
Akar pada tanaman melinjo ini adalah akar tunggang yang mampu
menembus tanah sedalam 3 sampai 5 meter. Tanaman ini merupakan tanaman yang dapat
tumbuh cukup besar dan tinggi, yaitu sekitar 15 sampai 25 meter. Bentuk dari batang tanaman melinjo ini adalah
bulat dengan diameter sekitar 10 sampai 20 cm.
Sistem percabangan dari tanaman melinjo adalah monopdial, yaitu batang
pokok terlihat jelas karena lebih besar dan lebih panjang pertumbuhannya
dibandingkan dengan yang cabang.
Daun dari tanaman ini adalah daun tunggal yang berbentuk oval
yang terdiri dari tangkai daun dan helaian daun. Tepi daunnya merata, duduk daun berhadap –
hadapan dan tulang daunnya menyirip. Apabila
daun melinjo ini disobek, maka akan terlihat serabut halus yang berwarna putih. Buah pada tanaman ini dikenal sebagai biji
melinjo yang mana terbungkus oleh kulit luar yang berdaging. Tanaman
melinjo merupkana tanaman biji terbuka. Biji
melinjo diselimuti oleh selaput luar yang keras, selaput dalam dan diselubungi
juga oleh tenda bunga yang berdaging. Warna pada biji melinjo dibagi menjadi dua,
yaitu warna hijau muda jika belum matang, dan warna merah pekat apabila sudah
matang.
Silvikultur
Tanaman melinjo
dapat tumbuh pada tanah – tanah liat/lempung, berpasir dan berkapur, tetapi
tidak tahan terhadap tanah yang tergenang air atau yang berkadar asam tinggi
dan dapat tumbuh dari ketinggian 0
-1.200 m. Melinjo tumbuh liar di hutan-hutan hujan. Melinjo dapat ditemukan di daerah yang kering sampai
tropis. Untuk tumbuh dan berkembang, melinjo tidak memerlukan
tanah yang bernutrisi tinggi atau iklim khusus. Melinjo dapat beradaptasi dengan rentang suhu yang luas. Hal inilah yang menyebabkan melinjo sangat mudah untuk
ditemukan di berbagai daerah kecuali daerah pantai karena tumbuhan ini tidak
dapat tumbuh di daerah yang memiliki kadar garam yang tinggi.
Sumber :
https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-melinjo/
https://id.wikipedia.org/wiki/Melinjo
Up date : 06 Januari 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar